15

11 8 0
                                    

"Jeno, bunda dengar tadi Irene di pukul disekolah. Terus gimana keadaannya sekarang?" Tanya bundanya saat makan malam.

"Huum, gara-gara cewek gila yang ngejar-ngejar Jeno. Tapi, udah diurus sama suaminya"

"Diaz? Dia tadi kesekolah?"

Jeno mengangguk, "Jemput Irene"

"Memang keluarga Baskara bukan orang sembarangan. Ayah barusan dapat berita kalau keluarga Ardiwilaga gulung tikar. Dan ada video anaknya melakukan prostitusi" Kata Ayah yang masih fokus dengan ponselnya.

"Hmmm, Irene pasti nggak akan suka dengan cara seperti itu" Gumam Davina.

"Biar jadi urusan mereka bunda, Tuh om-om juga pasti punya banyak cara buat ngelindungin istrinya"

Davina mengangguk, walapun pikirannya masih tertuju pada putri angkatnya itu.

Disis lain berbeda dengan Serena yang naik pitam ketika mendengar bahwa menantu kesayangannya itu di hajar dan mendapat luka diwajah cantiknya.

Disinilah sekarang Serena dan Baskara berada. Duduk disamping menantu kesayangannya sambil melihat wajah cantik yang tampak memar.

"Kamu nggak apa-apakan sayang?" Tanya Serena.

"Nggak apa-apa ma. Tadi mas Diaz juga sudah nampar Jessica balik kok" Irene berusaha menenangkan Serena yang dari tadi ngomel-ngomel.

"Pa!! Putuskan semua kerja sama dengan keluarga itu. Mama marah beneran ya ini. Mantu kesayangan mama dipukul sampai luka kayak gini! Dia pikir dia siapa!? Sembarangan mukul anak orang!" Amarah Serena benar-benar menyeramkan.

Diaz yang berada disamping Irene hanya terkekeh mendengar ocehan sang bunda ratu keluarga Baskara.

"Udah mama, anakmu udah bertindak duluan itu. Udah nggak usah khawatir" Kata Baskara sambil membalik-balik koran ditangannya.

"Bagus, kalo bisa dideportasi sekalian dari negeri ini. Ngotor-ngotorin negara aja"

"Maa.. Jangan gitu lah. Kasian orang tuanya. Mereka nggak salah apapun dalam masalah ini" Irene mencoba mengambil hati Serena agar mau mengembalikan semuanya.

"Nggak sayang, mama nggak mau" Tegas Serena sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu tenang aja Irene, keluarga mereka memang bermasalah. Papa sudah dengar semuanya, ternyata keluarga mereka juga melakukan korupsi besar-besaran di anak cabang perusahaan Diaz" Kata Baskara.

"Tuh dengerkan. Sudah kamu nggak usah khawatir sayang. Mama bakalan ngejagain kamu. Bilang ke mama kalo ada yang jahatin kamu termasuk suami kamu" Sinis Serena melihat Diaz.

"Dih, Diaz aja belum nyentuh, mau nyakitin gimana" Ucapan Diaz yang sarkas berhasil membuat Irene mencubit perut sispack Diaz.

"Ngawur kamu!! Jelas mama juga marah kalau kayak gitu. Tunggu setahun lagi. Awas kamu sampe macam-macam"

"Dih, udah sah juga ma" Rengek Diaz. Berakhir dengan lemparan bantal dari sang bunda.

----------------------------------------------------------------------

"Aahhh... Ahhhh... Hmmmppp" Suara desahan seorang wanita menggema dikamar hotel bintang 5 malam ini.

Deru nafas kedua pasangan ini kian terdengar hingga sang adam mengeluarkan benihnya didalam perut sang hawa yang malah mendesah keras ketika sama-sama mencapai puncak.

"Kamu benar-benar nikmat Cha" Puji seorang laki-laki bernama Teddy.

"Anything for you om. Asalkan Om harus ngelakuin janji om tadi"

IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang