𝘉𝘢𝘤𝘬𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘣𝘭𝘢𝘻𝘦 (One-shot)

397 35 10
                                    

Sampai sekarang masih tidak mengerti apa maksud dari masa lalu yang di miliki.

Di dalam sebuah kamar yang penuh dengan keheningan, udara yang dingin membuatkan tubuh tak bisa betah tanpa memakai selimut, di luar suasana sedang malam dan betapa lebat nya hujan yang turun saat itu juga.

Seorang anak kecil yang sekitaran umur nya 7 tahun sedang terlihat berbaring di atas kasur dengan kondisi yang masih memejamkan mata milik nya, tangan kanan kecil nya menggenggam erat selimut yang sedang di kena kan sementara tangan kiri nya sedang menggenggam erat bantal yang ada di bawah kepala nya.

Raut wajah nya tidak terlihat baik dan seringkali pula tubuh nya cukup banyak bergerak juga.

Sehingga lah ketika petir datang menyambar serta di serta kan dengan suara yang kuat, anak itu segera terjaga dari tidur nya dan jantung kecil nya itu mula berdetak kencang.

Kedua mata nya perlahan melihat ke arah jendela dan hanya bisa menambahkan rasa takut melihat ada kilatan petir di langit dan itu benar-benar bercahaya sehingga merubah malam ini seperti di kala waktu siang.

Dia berpaling sambil kedua tangan kecil nya memengang erat kain baju nya, sungguh akan benar jika dia sendiri tidak akan bisa masuk tidur kembali.

Anak mana pun akan menangis tapi kerana ibu nya bilang diri nya itu anak yang kuat jadi ga bakal mungkin mudah menangis.

Air mata milik nya ia tahan dari mengalir keluar dan di saat itu juga suara nya mula terdengar dalam kegugupan yang jelas.

"M-mama.. Aku ta.. takut, ma."

"B-blaze.. G-ga, mau sendiri."

"Ma.. Mamaa.."

BZZRRRRR!!

"ARGH.. h-ha, ma.. Mama.."

Petir yang mengila dalam mengeluarkan suara itu membuatkan blaze kecil melompat kaget dengan air mata yang malah mengalir begitu saja, dia menutup mulut nya rapat-rapat lalu segera perlahan dengan hati hati turun dari kasur.

Kaki nya menginjak sempurna di lantai lalu tanpa berlengah lagi langsung berjalan perlahan ke arah pintu kamar, di ruangan ini dia sendirian saja kerana ibu nya pernah bilang, blaze anak mama kan udah besar, latih tidur sendirian ya sayang.

Meski pada awal nya banyak melawan tapi pada akhirnya menyetujui saja apa yang di ucap kan mama nya.

Tangan nya meraih gagang pintu lalu membuka nya, apa yang terlihat di pandangan nya adalah si ayah nya yang sedang berdiri terdiam menatap ke arah jendela, rasa takut nya sedikit memudar kerana melihat si ayah lalu blaze segera melangkah keluar melewati pintu kamar nya.

"Ayahh.." ucap nya dengan nada lembut ketika langkah nya berusaha mendekati ayah nya.

Tapi berhenti sebelum terlalu dekat kerana merasa bingung mengapa ayah tidak melihat segera ke arah nya, blaze sedikit merasa gelisah dan khawatir, hanya saja takut kalau ayah nya kenapa napa.

"Ayah, pandang blaze." suara nya keluar lagi dan setelah itu terdiam melihat ayah nya sama sekali tidak menanggapi perkataan nya barusan, blaze tetap diam di tempat nya sambil merasakan dada nya terasa sesak, ini entah kenapa tiba-tiba.

𝙈𝙖 𝙏𝙖 𝙈𝙚 -Icelaze- (Bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang