IALS: part 11

231 32 2
                                    

📌Make sure you press the star button.

_________________________________________


10 menit berlalu, Irene masih berusaha mengatur nafasnya diceruk leher Seulgi yang basah gara gara dia.

Seulgi yang gelian cuma bisa nahan, toh sekarang bukan waktunya bercandaan konyol.

Diliriknya Irene yang berada diceruk lehernya, sesekali tangannya masih mengusap lembut punggung Irene. Seulgi masih belum tau masalah apa yang ngebuat Irene menangis, setaunya Irene bukanlah orang yang cengeng kayak Seulgi:)



"Udah nangisnya?" tanya Seulgi lembut sambil mundurin badannya biar bisa lihat muka Irene

"..."

"Kalo udah, ngangguk. Kalo belum, peluk aku lagi"

"..." Irene ngangguk. Ok gada pelukan lagi:)

Seulgi yang melihat itu langsung tersenyum, gemes banget soalnya kakak kelas nya itu. Matanya sembab, pipi sama hidungnya merah. Mirip banget kayak bayi kelinci.

"Terus mau cerita ga? atau kita lupain aja?"

"..."

"Atau makan dulu yuk? Biar kakak bisa minum obat" ajak Seulgi sambil memposisikan dirinya untuk duduk.

Irene ngikut aja, jujur dia belum bisa bilang atau cerita ke Seulgi. Takut kalo si beruang bakal ga mood.



---



Setelah makan bekal Seulgi, sekarang ini Irene lagi dipaksa mati matian sama si beruang buat minum obatnya. Irene benci obat!

"Ayo dong kak, biar cepet sembuh tau" rengek Seulgi

"Kok kamu sih yang ngerengek, kan aku yang gamauuu" rengek Irene balik

"..."

Seulgi diam, berpikir, "Bener juga hehe. Maaf" ucapnya sambil ngacakin rambut Irene

"Seulgi!! Jangan diacak acak!" Irene tambah ngerengek, dikit lagi nangis

"Ehhh, iya iya. Ini aku benerin" ucap Seulgi sambil berusaha ngerapihin rambut Irene lagi. Ditatapnya sang pujaan hati, bidadari tercantik kedua yang Seulgi punya di dunia ini. 

"Kamu cantik banget ya kak. Siapa ya yang bakal nikahin kakak" ucap Seulgi sedikit sedih(?) iya sedihlah, ga mungkin Irene bakal nikah sama Seulgi.

"..."

Mana Irene nya ikut diem, makin nunduk dah itu Seulgi. Tapi ga lama dia ketawa kecil, lebih tepatnya terkekeh terus natap Irene

"Nikahnya sama aku laahhh. Yakan?" ucap Seulgi dengan senyuman yang dia paksain, kayak bercandaannya. Biar ga kerasa kerasa banget ngenesnya

"..."

Irene cuma bisa natap balik Seulgi. Ditatapnya mata monoloid favoritnya, dari mata sebelah kiri, pindah ke mata sebelah kanan, lalu ... bibir tipis milik Seulgi. and repeat.

Seulgi nelen ludahnya, terus berusaha ngalihin perhatian dengan cara beresin alat alat makannya. Terus lagi lagi dia maksa Irene buat minum obat.


"Udah yuk ah minum obat, cuma 2 aja terus kecil kecil kok ini" 

"Gi"

"Hmm? Jangan ngeles lagi, gabisa kali ini. Harus minum" ucap Seulgi mutlak sambil bukain obat obatnya Irene

"Tapi habis aku minum, kamu mau dengerin aku kan?"

Seulgi natap Irene, "Kapan aku ga pernah dengerin kakak? Bahkan celotehan kakak kalo marahin aku aja, aku sedia dengerin"

Irene ngangguk, terus dia minum obatnya. Sumpah pengen muntah itu si Irene, obat segede gaban dibilang kecil sama Seulgi.



"Nahhh, good girl" ucap Seulgi terus naruh semua alat alat makan dan obat Irene ke meja, sedangkan Irene cuma lihatin Seulgi dari atas kasur.

"Gimana? Mau ngomong apa?" tanya Seulgi setelah duduk dihadapan Irene

"..."

Irene cuma natap Seulgi. lagi dan lagi.

"Kak?"

Sempat ada jeda disana, maybe... 20 detik, sampe akhirnya kalimat Irene ngebuat Seulgi diam mematung. Lebih tepatnya gatau mau bereaksi seperti apa









"Gi, kata mama aku harus kuliah diluar negeri. US, Amerika"

"..."

"..."

"..."



_________________________________________
©ELSKYLE 2024. All rights reserved.




Haloo, maaf ya kemarin ga update.
aslinya mau banget update kemarin, eh tapi WP kayanya lagi error dan sempet bikin panik juga karena tiba tiba draf ku gabisa ke load. Padahal dah ngetik banyak dan beberapa draf.
untung sekarang udah normal dan lengkap hehe<33

IT'S A LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang