✿satu

527 34 0
                                    


༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Hallo guys...

Untuk yang pernah baca cerita ini, pasti dah ngga asing banget kan( ͡°з ͡°)

Aku sebenarnya udah males banget buat lanjutinnya, cuman... Aku lagi ngalamin krisis nulis, dan salah satu cara biar semangat lagi ya gini( ͡≖ ل͜ ͡≖)

Meski yah... Mungkin ngga ada yang nungguin sihʕ·ᴥ· ʔ

Bahkan empat tahun masihlah kurang untuk menghilangkan perasaannya, dia berdiri di antara reruntuhan yang mungkin mengikis setiap kerinduan.

Irish matanya terlihat hampa, wajah manisnya telah hilang, dan cinta di hidupnya tak lagi berwarna.

Semua orang bertanya-tanya ketika gadis keturunan bangsawan itu terus saja mendatangi makam yang tak mungkin akan di datangi orang awam.

Kenapa?? Dan apa yang dia lakukan di sana?.

Ya...

Di setiap minggu, gadis Hyuga itu akan menyempatkan waktunya yang sibuk untuk datang dengan setangkai atau sekeranjang bunga, berjalan di antara keramaian dengan senyumnya yang indah.

Senyum yang bisa memikat siapapun.
Namun....
Hanya sedikit orang yang memahami, senyum gadis itu telah menghilang.

Dialah Hyuga Hinata, pemimpin baru klan Hyuga, gadis keturunan bangsawan yang terkenal akan kelembutannya.

Hinata, dia berjalan ke tempat sepi, di mana tak ada siapapun yang mungkin mengunjunginnya, di sebuah padang yang di tumbuh rerumputan, dia bersimpuh di sebuah batu di mana banyak nama yang tertera di setiap goresannya.

Setangkai bunga mawar dia letakkan di bawah batu itu, ia menyatukan kedua tangannya, berdoa dan bercerita banyak hal di sana.

Sebuah batu yang menuliskan begitu banyak nama klan Uchiha.

Siapa??

Siapa sosok Uchiha yang bisa membuat gadis cantik itu tersenyum begitu ringan.

Siapa yang sudah membawa pergi hatinnya itu?

Seberapa berharga nya dia??

Apakah ada sosok yang bisa menggantikan nya?

"Nee... Hari ini aku akan menjalankan tugas di luar desa, ini benar-benar melelahkan... Tapi, para tetua itu terus saja cerewet.... -
monolog sang gadis menatap batu itu.

Ya... Hinata terlalu lelah mendengar begitu banyak permintaan para tetua yang menurutnya tidak begitu penting, mereka hanya suka memanfaatkan dan terkadang tidak segan segan menyingkirkan.

Benar-benar manusia serakah.

..... -bisakah kau menghantui tidur mereka!! Karna aku sudah benar-benar kesal"cemberut Hinata lagi dengan raut kesalnya yang lucu.

Dia sudah membayangkannya, bagaimana jika pria itu menghantui mimpi para tetua bau tanah yang tak tau umur itu.

"Dan kau tau, seseorang mengajukan lamaran lagi padaku, kau pasti tau kan apa jawabanku"

Ini sudah yang ke tigabelas kali dalam dua minggu surat surat lamaran berdatangan kepadannya.

"Pria yang kali ini sangat sangat menjengkelkan, aku bisa gila di buatnya, jadi bisakah kau bangun dari alam sana dan memberikannya pelajaran" Lanjutnya tersenyum.

Hinata sadar, tidak ada yang bisa menggantikan masa lalunnya, pria itu, dia terlalu berharga di hatinnya, bahkan setelah empat tahun lamannya Hinata masih mencintainya.

Perpisahan mereka terlalu menyakitkan, perpisahan dengan sebuah senyuman, itu terasa membebankan, itu benar benar membuatnya sulit untuk bertahan.

Melabuhkan hati pada yang lain apakah dia mampu? Tidak ada yang sepertinnya,sosok yang rela mempertaruhkan segalanya untuk Hinata, sosok yang mencintainya tulus tampa kecurigaan, sosok yang menyayangi Hinata lebih dari dia menyayangi dirinya sendiri.

Dia....

Dia terlalu sempurna dalam cinta.

Hinata mungkin tidak menitikan air mata, tapi dapat terlihat jelas di matannya bahwa ia tengah merindu, rindu pada sesuatu yang tak bisa lagi dia dekap.

Gadis itu marah, sedih dan tertawa dengan ceritanya sendiri, seolah dia benar-benar berbicara dengan batu itu.

Ia bahagia dalam imajinasinnya sendiri, dunia yang ia ciptakan dalam imajinasi sederhana, imajinasi yang tak seorang pun akan tau seperti apa di dalamnya.

Imajinasi yang merenggut hampir seluruh kewarasannya.

....

"Bukan kah anda terlalu sering kemari Hyuga-sama? "

Pandangan mereka bertemu dalam waktu yang tak lama, pandangan teduh nan hangat bertemu dengan pandangan bulan yang hampa.

Lelaki itu tidak tau, sejak kapan? Dan bagaimana mereka bisa ada dalam lingkup yang begitu membingungkan ini.

"Dan sepertinya anda juga memiliki banyak waktu luang hingga dapat kemari,Hokage-sama".



✿bersambung....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_Terjebak 2 (up) _Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang