✿empat

173 18 0
                                    

4Hanya penulis kecil yang mencoba menyalurkan imajinasi

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

•Kembali hadir setelah di revisi

Dia benci lelaki itu,dia benci Sasuke Uchiha, Hinata teramat benci padanya... Bahkan pada pertemuan pertama mereka.

Hinata mengecap lelaki itu sebagai pria tak tau malu yang pernah ia temui seumur hidup.

Karna lelaki itu...
Dengan tidak tau dirinya, berani mengambil sesuatu yang bukan miliknya, sesuatu yang sangat berharga bagi Hinata, mata yang terakhir kali menjadi saksi kepergian lelaki yang di cintainya telah di renggut.

Lelaki itu, Hinata tidak akan memaafkannya.

Dia memandang pada hutan yang di laluinnya, hutan yang entah kenapa selalu mengingatkannya pada sosok Uchiha yang merebut seluruh hidupnya.

"Kita akan beristirahat di sini malam ini" Seru seorang Hyuga membuat yang lainnya mengangguk segera mempersiapkan tempat istirahat.

Sungai tak begitu jauh dari tempat mereka mendirikan tenda, Hinata yang seolah enggan dengan kebisingan lebih memilih menjauh.

Di pandangnya air sungai yang tenang itu dalam diam, ia masih ingat...

Ketika dia bermain di air sungai dan tak sengaja terpeleset membuat ia malu di depan kekasihnya, Hinata masih ingat, ketika mereka memancing di sungai dan madara menertawakannya karna tidak memasang umpan, Hinata masih ingat bagaimana raut pria itu...

Senyumnya terlukis indah dalam memori dan tampa sadar Hinata ikut tersenyum memandang langit malam yang berhiaskan bintang.

"Hinata"

Deg...

Hinata menoleh dengan ketidaksukaan yang nampak di wajahnya.
"Ada apa" Balasnya dingin.

Sasuke Uchiha, dia berdiri tak jauh dari wanita itu, mencoba kembali membaca Amethyst yang nampak begitu tak menyukainya.

"Hanya menyapa" Lelaki itu mendekat bersamaan dengan sinar rembulan yang di buka oleh awan, menyorot ke arah keduannya.

"Panggil aku Hyuga-san, atau Hyuga-sama,karna sekarang aku adalah seorang ketua klan" Sinis wanita itu memalingkan wajahnya ke arah sungai.

"Tck.... Tidak kusangka pemimpin klan Hyuga begitu sombong" Decak Sasuke meremehkan.

"Jika hanya itu yang ingin kau katakan, silahkan pergi"

Sasuke mendengus kesal, gadis itu terlihat begitu tak suka berada dekat dengannya, dan itu membuat Sasuke benci.

Padahal dia sudah berinisiatif untuk lebih dekat dengan para nakamanya dulu di Akademi.

"Baiklah jika kau tidak ingin pergi, aku yang akan pergi"monolog Hinata merasa tak mendapat jawaban, namun, belum sempat ia melangkah sebuah tangan besar menariknya, membuat ia dengan paksa menghadap lelaki itu.

" Hinata Hyuga"

Deg...

"Lihat aku saat berbicara" Dingin dan penuh penekanan, Sasuke meremas tangan Hinata hingga memerah, menatap ke arah gadis yang tingginya hanya sebahunya itu.

Hinata nampak tak bergeming, ia hanya memalingkan wajahnya mencoba untuk tidak terprovokasi.

"Hinata"

"Berhenti memanggil namaku" Seru wanita itu mencoba melepaskan cengkraman tangan Sasuke.

"Sasuke Uchiha" Sinis Sasuke yang saat ini mencekram kedua pundak Hinata.

"Apakah kau lupa dengan namaku! Hyuga Hinata ! "Dia sudah sangat marah, apakah hanya perasaannya saja? Semenjak pertemuan pertama mereka, gadis itu tidak pernah menyebut namanya.

" Aku tidak perduli, lepaskan aku! "Seru Hinata lagi dengan tubuh yang nampak mulai gemetar.

Sreet...

" Lihat aku saat berbicara"Sasuke menangkup wajah Hinata agar mendongak menatapnya.

Sasuke tertegun.

Amethyst yang melebar dengan genangan air mata di sana.
Rasa rindu dan marah ada di mata itu.

kenapa?

"Kenapa kau menatapku seperti itu!? " Monolog Sasuke tak melepaskan pandangannya.

Plak....

Hinata menepis tangan Sasuke dengan kasar.
"Jaga perilakumu Sasuke!! Kau tidak berhak ikut campur dengan kehidupanku" Suara yang terdengar dingin itu bergetar bersama angin yang berhembus.

Sasuke mematung, apa?? Kenapa??.

✿✿✿

Hari sudah semakin larut, Sasuke kini nampak tengah bersandar pada batang pohon besar di belakangnya, ia tidak tidur, hanya mengawasi dari atas bagaimana para Hyuga yang nampak menikmati api unggun dengan makanan mereka.

Pikirannya berkelana saat ia berbicara dengan wanita Hyuga yang merupakan mantan temannya di Akademi, wanita yang membuatnya berada dalam rasa penasaran yang sangat menjengkelkan.

Dari atas pohon, ia dapat melihat Hinata yang sesekali tersenyum menatap api unggun, namun beberapa kali juga rautnya akan berubah sendu seolah tengah bergelud dengan pikirannya sendiri.

Sebenarnya apa yang wanita itu pikirkan?

"Uchiha-sama"

Seorang Hyuga nampak memanggilnya, lelaki yang di perjalanan tadi sempat berbincang dengan Sasuke.

"Ambilah... -kata kou memberikan beberapa onigiri kepada Sasuke.

Melirik dengan alis yang terangkat satu, Sasuke nampak mencoba mencerna.

.... -Hinata-sama memerintah kan saya untuk memberikannya, terimalah" Lanjut kou segera memberikan onigiri tersebut sebelum akhirnya pergi meninggalkan Sasuke.

Apa??

Untuknya???

Sebenarnya apa yang dipikirkan wanita itu. Bukan kah dia membenci Sasuke.

Ah... Sasuke jadi stres sendiri memikirkannya.

Sementara itu, di tempat sang Hyuga, Hinata nampak menghela nafasnya lesu untuk yang kesekian kalinnya, dia tidak tidur, tentu saja.
Sejak perang berakhir, Hinata selalu berteman dengan malam.

Dia mungkin terlihat baik baik saja diluar, namun semua di dalamnya telah rusak, semua yang ia rasakan selama ini terasa hanya mimpi..

'Kapan aku bisa melupakanmu'batinnya menutup kedua Irish lavendernya.

"Kau gadis yang baik, mungkin karna itu kami-sama mengirimkan mu kepadaku"

"Kheh.... Gadis yang baik?? "

Kenapa lelaki itu mengatakan dia baik, sementara Hinata sendirilah yang sudah melukainnya, meninggalkannya dan tampa sadar dia jugalah yang melenyapkannya.

Apakah Hinata masih bisa di bilang baik?

Sekarang, sadar atau tidak, Hinata telah berubah menjadi gadis yang buruk.
Kapan?, Kapan dia bisa melupakan pria itu?.

Dia hampir depresi, mengingat semua yang terjadi di hidupnya.

"Aku ingin kau menjemputku" Gumamnya begitu lirih.

Di antara malam yang bersiul, di antara orang-orang yang mulai terlelap, beberapa pasang mata memantau dari kejauhan.

Pandangan yang tak dapat di artikan, bergerak seperti burung hantu yang tak bersuara, menyusup bagai sang pemangsa.

"Aku menemukanmu Hinata Hyuga"


bersambung...

_Terjebak 2 (up) _Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang