Tante Lina menyuruh Zaki untuk membersihkan cairan peju yang Zaki keluarkan ketika dia menerima hukuman. Carian tersebut sudah mengalir dari paha tante Lina, beberapa mengalir sampai ke kaki bagian bawah dan beberapa menetes ke karpet rotan yang ada di lantai.
"Zaki ambil lap basah dulu.." Ucap Zaki setelah berhasil mengalihkan mata dan pikirannya dari tubuh indah wanita beranak satu itu dan memahami perintah yang harus di lakukan selanjutnya.
"Tidak Zaki. Jika seperti itu bukan hukuman namanya." Balas tante Lina, "Gunakanlah mulutmu. Jilat semua cairan mesummu yang masih berada di kaki tante. Tante ingin kamu menyadari bahwa ada konsekuensi untuk setiap hal mesum yang kamu lakukan di rumah ini, dan itu harus sesuatu yang membuatmu malu atau rasa sakit. Jika tidak, kamu tidak akan belajar." Tante Lina menjelaskan alasannya dengan tenang agar Zaki dapat memahaminya.
Zaki yang mendengarkan hal tersebut sontak terkejut. Zaki sadar bahwa dia melakukan hal yang memalukan. Zaki sadar bahwa dia selalu melakukan tindakan bodoh dan tidak masuk akal ketika dia sedang birahi. Tetapi dia tidak bisa mengontrolnya, dan kegagalan itu membuat dia kehilangan tempat di sekolah, di keluarga dan mungkin sebentar lagi di rumah tante Lina yang sudah berbaik hati berusaha menolongnya.
"Cepat ambil keputusanmu Zaki lalu mungkin kamu bisa mulai membersihkan dari jari kaki." Ucap tante Lina melihat Zaki yang terdiam.
Zaki menghela nafas panjang. Dia beusaha berbaik sangka atas tindakan tante Lina. Tetapi hukuman yang diberikan tante Lina membuat Zaki dilema. Zaki diperintahkan untuk menjilati peju dia sendiri. Dia memang pernah ada pemikiran untuk mencoba peju dan mengetahui rasanya, tetapi itu hanya sebuah pemikiran. Hal terdekat yang pernah dia lakukan adalah mencium aroma dari cairan tersebut tetapi tidak pernah sampai menjilat atau memakannya. Kemudian saat ini, Tante Lina ingin Zaki untuk menjilat semua cairan itu dari kaki tante Lina dan Zaki tahu dia tidak memiliki pilihan lain.
Perlahan Zaki mulai menunduk dan mencoba memegang salah satu kaki tante Lina tetapi tante Lina berkata sebelum Zaki dapat memegang kaki tersebut, "Tanpa tangan!"
Zaki hanya membisu dan mulai menunduk lebih rendah, Zaki seakan sujud di hadapan tante Lina yang duduk di atas sofa. Wajah Zaki semakin mendekati bagian bawah kaki tante Lina. Kaki tante Lina tidak bergerak sama sekali, bibir Zaki mulai manyun dan dia perlahan mengecup satu persatu jari jemari kaki tante Lina.
Slurp.. Slurp.. Slup..
Tante Lina bergidik geli ketika bibir lembut Zaki menyentuh kakinya. Dia juga merasa sangat senang dan terangsang, ada rasa puas yang tidak terjelaskan ketika dia melihat Zaki yang seorang laki-laki tulen tunduk dan patuh untuk melakukan seluruh perintahnya. Tante Lina mulai mengangkat kakinya, menyuguhkan kaki depannya kepada Zaki.
Zaki yang melihat tindakan tante Lina mulai mencium bagian kaki tersebut dengan perlahan. Dia mencium bagian depan kaki tante Lina kemudian dia menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati bagian itu dengan seksama. Setelah beberapa saat tante Lina menyuguhkan telapak kakinya.
Slurp.. Slurp.. Slup..
"Hnngh~" Tante Lina mendesah serta berusaha menahawan tawa akibat rasa nikmat dan geli yang dirasakannya saat Zaki mencium dan menjilati telapak kakinya tersebut.
Zaki menciumi dan perlahan mulai menjilat bagian kaki indah tante Lina dengan lebih berani. Sebenarnya Zaki mulai merasa mencium kaki tante Lina tidak terlalu buruk. Kaki tante Lina tidak memiliki aroma busuk yang menusuk hidung atau kulit yang kasar. Kaki itu memiliki aroma khas tante Lina, kulit kaki tante Lina terasa sangat halus dan lembut ketika bersentuhan dengan bibirnya dan menurut Zaki tindakan yang dilakukannya saat ini membuat dia sangat bergairah. Zaki merasa dia sangat berhasrat untuk melayani tante Lina lebih jauh lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/370936036-288-k284220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Nafsu
TeenfikceCerita ini mengandung unsur eksplisit dan konten seksual! Laki-laki pemalu yang terjebak dalam lingkungan dominasi perempuan setelah mengalami kejadian memalukan yang mengubah kehidupannya.