Laras sudah mulai memanjakan dirinya sendiri sejak melihat Zaki dihukum oleh mama. Dia dapat melihat pantat Zaki yang mulai memerah dan gerakan Zaki yang seperti sedang bercinta dengan paha mama. Terlebih dengan suara teriakan bercampur dengan desahan Zaki yang menggelitik telinga Laras membuat Laras semakin bergairah.
Laras dapat merasakan vaginanya berkedut hebat di saat Zaki ejakulasi di paha mama. Tamparan berikutnya di pantat Zaki dan desahan yang dibuatnya memberikan Laras cukup ruang untuk menikmati orgasme panjang.
Hal berikutnya di mana Zaki mencium kaki mama dan menjilati air mani yang ada di sana hanya meningkatkan nafsu Laras.
"Laras.. Sayangku.." Ucap tante Lina ke arah Laras yang berdiri di sampingnya dengan tangan di dalam celana. Tante Lina sudah memanggil Laras dari tadi, tetapi Laras tidak mendengarkan. Sepertinya dia terlalu menikmati dirinya sendiri. Tante Lina tidak marah hanya tersenyum paham.
Laras berjalan ke arah tante Lina sesaat dia sadar bahwa dirinya dipanggil. Tante Lina menyruh Laras untuk lebih mendekat dan meminjamkan telinganya sebentar.
"Apa kamu menyukai pertunjukannya Laras sayang?" Tanya tante Lina menggoda dengan suara pelan.
Laras hanya mengangguk dengan tersipu malu.
"Apa putriku juga mau melakukannya juga? Bantu mama untuk mengajari Zaki." Bisik tante Lina lagi.
"Laras mau!? Apa yang harus Laras lakukan?" Tanya Laras dengan suara sedikit keras dan sambil mengangguk kencang.
"Ssst! Pelankan suara Laras." Tegur tante Lina pelan melihat putrinya yang bersemangat. Kemudian tante Lina memberitahu Laras apa yang harus dilakukannya.
Setelah selesai berbisik, tante Lina hanya berdiam menunggu reaksi putrinya. Laras kemudian mengangguk mengerti. Tante Lina menyuruh Laras untuk membuka pakaiannya dan mencari beberapa hal.
Laras sedikit malu ketika mamanya melihat dia yang melepaskan pakaian. Ini bukan kali pertama Laras telanjang bulat di depan mamanya, tetapi dalam situasi saat ini membuat badan Laras memanas dan wajahnya memerah.
Laras memiliki tubuh yang tinggi, perut yang rata dan payudara yang berisi dan terlihat kenyal, areola coklat kehitaman dengan pentil kecil memancung ke atas. Kulit sawo matang yang terlihat sangat halus dan lembut seperti kulit bayi membuat siapapun ingin merasakan dan memciumnya. Laras tidak memiliki rambut di badannya selain di area kemaluan dengan sedikit rambut tipis yang menambah kesan menggoda untuk melihat belahan vagina yang mungil dan masih tertutup rapat. Area kemaluan Laras sudah basah dan terlihat ada aliran dari cairan cinta yang merembes dari lembah kenikmatan itu.
Wajah malu Laras menambahkan kecantikannya, dengan bibir lembab berwarna merah muda dan pipi yang memerah. Rambut hitam dan halus yang menjuntai sepanjang dada membuat kesan yang lebih feminim.
Tante Lina menyentuh putrinya yang cantik itu. Dia merapikan rambut Laras yang sedikit kusut.
"Hnngh~" Desah Laras dan tubuhnya bergetar saat tante Lina menyentuh dan meremas payudara Laras kemudian mencubit pentil Laras lembut.
Tante Lina tersenyum melihat hal tersebut. Laras telah tumbuh dengan cantik membuat tante Lina bangga. Dia berharap Laras dapat hidup bahagia bahkan tanpa figur ayah yang baik.
Laras pergi sambil tersipu. Laras mencari barang yang diinginkan mamanya selama beberapa menit. Ketika Laras kembali dia melihat Zaki sedang menghisap sebuah kain. Panties yang sedari tadi dipakai mamanya sedang berada di mulut Zaki. Zaki menghisap dengan semangat.
Laras dapat melihat Zaki yang telanjang dengan posisi merangkak, dia dapat melihat pantat dan bulu tipis di sekitarnya, lubang pantat yang kembang kempis, buah pelir yang menggelantung dan penis yang masih tegang terlihat indah di mata Laras. Laras berjalan semakin mendekat, dia berada di samping Zaki.
![](https://img.wattpad.com/cover/370936036-288-k284220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Nafsu
Teen FictionCerita ini mengandung unsur eksplisit dan konten seksual! Laki-laki pemalu yang terjebak dalam lingkungan dominasi perempuan setelah mengalami kejadian memalukan yang mengubah kehidupannya.