3

344 41 3
                                    

Satu bulan sudah berlalu dan Sae masih kebingungan mencari uang untuk sekolah Rin. Ujian akhir semester sudah selesai dari lama, baik Sae maupun Rin mendapatkan libur yang cukup panjang terutama Rin yang sudah bisa di bilang lulus SD.

Disaat teman-temannya sedang menikmati hari libur nya, Sae malah harus berjuang mati matian mencari uang. Ia memanfaatkan hari liburnya ini untuk bekerja di tiga tempat sekaligus.

Meskipun badannya sakit, dan pikiran nya lelah Sae masih tetap berjuang demi Rin. Sae sangat menyayangi adiknya ini ia ingin melakukan apapun demi Rin.

Namun meskipun ia bekerja di tiga tempat sekaligus dia masih kekurangan uang untuk membayar pendaftaran Rin.

Gelombang pertama sudah berakhir semenjak seminggu yang lalu, yang dimana mau tak mau Sae harus mengikuti gelombang kedua dengan pendaftaran yang lebih banyak.

Sae baru saja mengumpulkan uang sekitar 2 juta, dia sangat bingung, frustasi dengan keadaannya sekarang. Belum lagi pamannya yang sering meminta uang dengan alasan pengobatan anaknya yang sedang sakit.

Walau hanya meminta 50 ribu hingga 100 ribu tapi menurut Sae itu adalah uang yang cukup banyak dengan kondisi nya yang seperti ini. Tapi Sae seolah di paksa dengan hutang balas budi saat pamannya ikut serta membayar biaya pengobatan ibunya dulu.

Ini sudah pukul 11 malam dan Sae masih sibuk bekerja di salah satu restoran yang baru saja buka. Ini sudah melewati jam pulangnya, ia sangat khawatir dengan Rin yang berada di rumah sendirian tapi mau gimana lagi, dia tidak bisa berbuat banyak selain menyelesaikan pekerjaannya disini.

Setengah jam berlalu dan akhirnya Sae selesai dengan pekerjaan. Ia dengan segera bersiap siap untuk pulang karena khawatir berlebih kepada Rin.

Saat di rumah Sae melihat bahwa Rin sudah tidur di kamarnya dengan lelap. Lelah yang sedari tadi Sae rasakan hilang seketika saat melihat adiknya ini.

Rin adalah satu satunya kekuatan yang ia punya, jadi ketika Sae merasakan lelah yang benar benar lelah hingga menyebabkan nya putus asa tapi saat melihat Rin dia merasa kekuatannya kembali lagi.

Sae sedikit terharu dengan Rin, saat dia ingin membersihkan rumah ternyata Rin sudah membersihkannya terlebih dahulu.

Sae pun yang sudah sangat lelah hendak beristirahat karena jam 3 pagi nanti harus bekerja sebagai orang yang membungkus pesanan online di rumah majikannya.

Saat hendak tertidur tiba tiba saja ada yang memanggilnya dari luar kamar. Dan saat di buka ternyata itu adalah Rin.

"Kenapa, dek?" tanya Sae penuh sayang kepada Rin.

"Rin habis mimpi buruk, Rin boleh tidur sama kakak ga malem ini?" tanya Rin dengan sedikit ragu, sebab ia takut menganggu waktu istirahat kakaknya.

"Yaudah sini tidur bareng kakak," rin pun masuk kedalam kamar Sae dan tidur di sebelahnya.

Sae dengan sayang mengusap kepala Rin dan memeluknya supaya bisa tidur dengan nyaman. Dan seperti terkena sihir akhirnya Rin dapat tertidur dengan lelapnya di samping Sae.

Pagi harinya Rin bangun dari tidurnya tanpa ada sosok kakaknya di samping. Ia bangkit dari tidur dan bersiap untuk mandi.

Setelah mandi Rin melihat meja makan sudah ada makanan dengan nota yang tertempel bertuliskan,

"Kakak kerja dulu ya, nanti kamu angetin lagi makanannya."

Rin pun tanpa banyak bicara langsung menghangatkan makanan yang sudah di buat oleh Sae.

Ini bukan pertama kali Rin berada di rumah sendiri, dia kesepian jujur saja tapi dia tidak bisa merengek seperti anak kecil hanya untuk di temani kakaknya. Ia mengerti bahwa kakaknya bekerja juga untuk dirinya.

Janji di Ujung Waktu || Itoshi BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang