Happy Reading!
●●●
Ruka mengedipkan kedua mata, tak tahu harus berbuat apa melihat Asa yang sedang menahan tangis didepannya.
"Dia kenapa?" Bisik Ruka pada adik di sampingnya, Rami.
"Tidak tau, Kak. Tanya aja langsung sama orangnya."
Bukan bermaksud Ruka melantarkan adiknya, jika ia kakak yang baik sudah tentu tak akan ragu-ragu untuk menenangkannya. Jangankan melakukan hal itu, Ruka bahkan tidak tahu apa yang mempersulit hidup Asa sekarang dan takut pertanyaannya malah memperibet suasana.
"Kak? Tolong..." Rengek Asa pada Pharita yang sedang sibuk dengan ponselnya, ia tak ragu-ragu menggoncang tubuh sang kakak juga.
"Kenapa Sa? Pusing Kakak kamu begituin."
Pharita mengangkat salah satu alis, penuh sarat menatap wajah Asa yang tetiba menjadi masam.
"Giliran Kakak tanya malah diam." Heran Pharita, beruntung ia kakak tersabar sepanjang silsilah keluarga mereka.
"Aku baru aja putus, Kak."
Pfffttt!
Asa melotot pada Rami yang sedang senyum-senyum sendiri kearahnya, Rami yang menyadari akan hal itu terkesiap dan mendekatkan diri pada pelukan Ruka.
"Kamu menertawakan Kakak, ya?"
"T-tidak kok, Kak." Nyali Rami tidak sebesar itu, jika lengah sedikit ia akan menjadi Rami geprek.
"Putus? Putus sama siapa?" Tanya Ruka mencoba mengalihkan percakapan.
Seperti dugaan, sekali menanyakan hai itu ia malah merusak lebih parah keadaan mereka. Asa membeliak, amarahnya menyembul keluar.
"Kok tanya siapa? Kakak memang tidak tau ya siapa pacarku?"
Rami berdecak, kakaknya satu ini benar-benar. "Ya iyalah Kak Ruka tidak tau, orang Kak Asa ganti-ganti pacar terus."
Ingatan tajamnya tak mungkin salah, kakak playgirl ini suka sekali memainkan hati polos pria. Pernah suatu hari Asa berganti pasangan sebanyak dua puluh kali.
"Sunghoon, kakak putus sama dia."
"Eh, Sunghoon yang tampan rupawan tajir melintir itu ya? Bagi nomer wa nya sama kakak dong Sa." Pinta Pharita tanpa basa-basi.
Asa terperanga. "Kak!!"
"Haha... bercanda, sorry!" Suka sekali ia membuat baby face Asa berkerut seperti itu.
Pharita memiringkan kepalanya, bingung melanda ketika sang adik tak selang berapa lama kembali tersenyum sambil mengotak-atik ponselnya.
Asa mengetahui keheranan saudarinya, bukan hanya Pharita saja. Ia pun menampilkan layar ponselnya dengan bangga.
"Ah, sudahlah tidak apa. Kalau dia pergi aku tinggal mencari yang lain."
Ruka dan Pharita tidak bisa berkata apapun kembali, sedangkan Rami menatap sirik.
"Dasar, Kakak adalah mimpi buruk pria setia."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT [BM]
Fanfiction"Nothing is perfect in this world, and neither is family." Saudari yang berjalan bersama di jalanan berduri, berangan-angan mencapai tingkat kesempurnaan hidup yang tertinggi. Babymonster Story