I've been the archer, I've been the prey

0 0 0
                                    

Karena mereka pergi ke pesisir The a Hera tidak membuahkan hasil. Mereka kembali ke rumah Shaenette, karena itu satu satunya tempat untuk beristirahat yang mereka punya. Mereka kembali membaca buku yang mereka pinjam di perpustakaan beberapa hari yang lalu.
Mereka benar benar membutuhkan burung pipit untuk memberikan petunjuk, mereka mencari cara agar burung pipit bisa dikeluarkan dari tubuh Olivia.

Dibuku itu tertulis, jika ingin mengeluarkan roh lain di tubuh Olivia, maka Olivia harus menjalankan sebuah ritual. Ritual itu hanya menyium bunga Cordelia, bunga itu khas akan warna kuningnya dan keharumanya. Syukur nya, ibu Shaenette dulunya adalah sebuah herbalism terkenal, ibunya memiliki semua jenis herbal termasuk yang langka.

Untungnya Shaenette masih menyimpan semua herbal dari ibunya. Ia membuka bagian laci yang isinya terdapat banyak perbungaan, disana terdapat bunga Cordelia yang mereka maksud agar roh sang burung pipit itu keluar dari tubuhnya. Ternyata benar saja burung pipit itu kelaur dari tubuhnya Olivia.
"Hey, ada apa kalian memanggilku!"
Seru burung pipit
"Ayolah beri kami petunjuk."
Mohon Isabella
"Kenapa kalian tidak berusaha terlebih dahulu!"
"Kami sudah pergi ke Castle of Hergarette dan pesisir The a Hera, namun kita tidak menemukan apa apa."
"Jangan mudah menyerah, namun aku akan memberi kalian sebuah petunjuk. Buka lah halaman 32 pada buku itu."
Mereka pun segera membuka halaman 32 pada buku yang tadi.
"Apa maksudmu? Athesea lif?"
"Ya, Athesea lif. Herbal itu bisa membuat kalian bisa bernafas dan berbicara didalam air dalam jangka panjang. Kalian bisa menemukan herbal itu di Sendevian Roup."
"Ah, kita tidak perlu pergi ke situ, aku mempunyainya. Ini kepunyaan ibuku."
Ucap Shaenette
"Baguslah kalau begitu. Dan satu lagi, aku mempunyai tiga kalung ini, pakailah kalung ini. Jangan lupa kau berburu Pieces di laut selatan."
Mereka mengalungkan kalung itu dileher masing masing, tidak lupa membawa pedang, panahan dan ramuan yang mereka dapat di Diameraldis Theya. Hanya Isabella dan Olivia yang meminun Athesea lif karena Shaenette tidak akan pergi ke dasar laut.

Sesampainya disana, Olivia dan Isabella menitipkan bawaan mereka tak lupa Olivia menyuruh Shaenette untuk menjaga ramuanya dengan baik. Isabella dan Olivia pergi ke dasar laut dan meninggal kan Shaenette seorang diri.

Tiba tiba Shaenett dikebung oleh segeronbolan pasukan, pasukan yang memakai baju zirah dan pedang di tangan kananya dan perisai di tangan kirimya. Untung nya Shaenette membawa panahanya kemari, dan ia membawa banyak anak panah. Pasukan itu tiada habis nya, Shaenette cukup kewalahn, namun ia usahakan untuk sahabat sahabatnya.

I get dark only, to shine
Looking for the golden light
Oh, it's a reasonable sacrifice
-Numb, Marina and the diamonds

Di sisi lain Isabella dan Olivia sedang mencari keberadaan Pieces, namun mereka sadar. Mereka belum menemukan inti dari The a Hera. Kunci untuk bertemu Pieces ialah menemukan  inti dari The a Hera terlebih dahulu. Sehingga mereka memngfokuskan untuk mencari inti dari The a Hera.

Singkat cerita Akhirnya mereka menemukanya, inti The a Hera ditutupi oleh pasir pasir sehingga mereka sedikit kesusahan. Mereka mendekati inti dari The a Hera itu, dan benar saja ada sosok gurita yang tiba tiba berubah menjadi manusia, Pieces langsung nengeluarkan tinta hitamnya. Namun kaling yang di beri oleh burung pipit itu memberikan cahaya dalam kegelapan.

Olivia dan Isabella saling bekerja sama, Olivia bekerja untuk mengalihkan fokus Pieces dan Isabella bertugas untuk menyerang Pieces. Ketika fokus Pieces mulai teralihkan oleh Olivia Isabella langsung membelah dua tubuh Pieces, mereka berpikir mereka sudah menang. Namun ternyata regenerasi Pieces sangat cepat. Pieces meregenerasi tubuhnya dengan cepat, sehingga tubuh nya kembali utuh.

Isabella menyadari sesuatu, di bagian dada Pieces terdapat permata berwarna ungu. Yang dimana pieces bisa dibunuh dengan ditusuk di bagian dadanya tepat di bagian permatanya. Pedang Isabella sudah mau menyentuh Pieces, namun tiba tiba Pieces mengeluarkan angin yang sangat kencanh yang membuat Isabella dan Olivia terpental lebih jauh. Pedang Isabella pun hilang, bahkan Isabella dan Olivia berpencar. Pices sudah menargetkan Isabella sebagai mangsa nya yang pertama, pieces melemparkan trisula nya ke arah Isabella, Isabella yang tak berdaya jelas tak bisa berbuag apa apa. Namun ketika trisula itu sufah melayang di lautan, ada sebuah cahaya yang melindungi Isabella. Trisula itu langsung terpental karena cahaya itu, trisula itu hampir saja mengenai pieces namun ia dapat menghindarinya.

Isabella bingung, mengapa ia masih hidup, bukankah dia sudah di tancap oleh trisula Pieces? Lalu cahaya apa ini? Rupanya Olivia lah yang melakukan semua itu. Olivia juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, ketika ia mendatangi Isabella untuk melindungi nya, tiba tiba cahaya itu muncul melindungi mereka ber dua.
"Isabella kau tidak apa apa?"
"Aku tak apa, Olivia."
"Kau harus lihat tanganku, mengaoa ada cahaya ini?"
"Ternyata itu semua benar!"
Isabella diam diam membaca satu buku di petpustakan beberapa hari lalu. Isi buku itu berisi tentang cahaya yang keluar dari tangan seseorang  untuk membunuh sang penguasa laut. Isabella tak percaya dengan cerita itu, ia hanya menghiraukanya. Namun hal itu benar benar terjadi di depan mata Isabella.

"Coba kau arahkan cahaya itu ke Pieces, sekarang!"
"Memang nya ini apa?"
"Percaya padaku, cepatlah!"
Olivia mengarahkan cahaya itu ke Pieces, Pieces terlalu fokus keoada Olivia. Diam diam Isabella mengambil pedang nya yang hilang, dan menusuk Pieces dari belakng, tepat di bagian permata yang ada di dadanya.

Pieces langsung menghilang seperti debu, sekarang Pieces sudah benar benar terkalahkan. Mereka segera menuju ke daratan, namun suatu ketika efek dari herbal Athesea lif menghilang begitu saja. Isabella dan Olivia segara menuju ke permukaan laut karena daratan masih cukup jauh. Ketika mereka sudah sampai ke permukaan laut, mereka melihat Shaenette yang sedang menangani pasukan yang entah datang dari mana.

Mereka khawatir dengan Shaenette, tapi karena efek dari herbal Athesea lif sudah habis, mereka tidak bisa menuju ke daratan dengan cepat. Ketika mereka sedang mengawasi Shaenette, ada satu pasukan yang diam diam ingin menusuk Shaenette dari belakang. Isabella dan Olivia sontak berteriak
"Shaenette!"
Teriak Isabella dan Olivia dengan sangat keras
Namun hal itu sudah terlambat, salah satu pasukan itu sudah menusukan pedang nya ke Shaenette.

I've been the archer, i've been the prey.
- The Archer, Taylor Swift

Pasukan itu pun pergi tanpa merasa bersalah, Shanette langsung jatuh ke pasir pasir, darah nya terus mengalir tanpa henti.

Isabella dan Olivia sangat terkejut akan hal itu, mereka bergegas untuk pergi ke daratan. Meski nafas nya tak cukup panjang, hal itu jelas memperlambat waktu. Singkat cerita Isabella dan Olivia sampai di daratan, kondisi Shaenette sudah sangat sekarat. Untung nya Olivia membawa ramuan yang diberi burung pipit waktu di Diameraldis Theya.

Olivia cepat cepat meneteskan ramuan itu ke bagian yang tertancap pedang. Ramuan itu seketika merapatkan lagi kulit Shaenette yang sudah terobek oleh pedang.

Mereka memutuskan untung kembali ke The a Hera sekarang juga. Melihat kondisi Shaenette yang sangat parah membuat mereka tidak bisa melakukan apapun, yang jelas Pieves sudah terkalahkan, beban mereka sudah semakin ringan.

 The a HeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang