Ramuan Gagal

15 4 0
                                    

Ketika para Hergarette sudah pergi, Shaenette bergegas mengajak Isabella untuk pergi keluar. Shaenette mengajak Isabella untuk pergi ke pasar karena bahan makanan di rumahnya sudah menipis. Saat itu kondisi pasar sangat penuh, akhirnya Shaenette menyuruh Isabella duduk di luaran pasar dan Shaenette menyelusuri pasar seorang diri. Saat Isabella tengah duduk di bangku seorang diri, tiba tiba ada satu gadis yang menghampiri Isabella.
"Hey, nama mu Isabella bukan?"
Isabella tak tahu mengapa orang itu mengetahui namanya, sehingga ia memilih untung berbohong.
"Uhmm... nama ku bukan Isabella, mungkin kau salah orang."
"Haha, lelucon yang sangat lucu. Sudahlah kau tidak perlu berbohong, aku tahu nama mu adalah Isabella. Oh iya nama ku Rebecca ya."
"Oh.... iya, salam kenal ya."
Isabella berpikir bahwa ia pernah melihat film ini sebelumnya.
"Oh iya, Isabella aku ada hadiah untukmu, hadiah ini berupa kalung. Sini biar aku pasangkan di lehermu."
"O-oh iya terimakasih."
"Selamat tinggal, Isabella sampai jumpa besok."

Shaenette yang baru saja selesai memasuki pasar menghampiri Isabella.
"Isabella, maafkan aku, aku tidak membawa satu pun belanjaan, semua stok dipasar sudah habis."
"Kau siapa? Jangan dekati aku!"
"Hah, Isabella apa yang kau maksud, aku ini temanmu."
"Aku tidak mengenalimu! Pergi jauh jauh!"
"Isabella dengarkan aku dulu, aku adalah Shaenette, orang pertama yang kau temui di dunia ini."
"Aaah! Aku tidak peduli itu! Sebutkan saja apa mau mu! Tetapi sehabis aku menururti permintaan mu kau harus pergi."
"Aku minta kau ikuti aku."
"Baiklah, tetapi kau harus berjanji, kau tidak akan muncul di hidupku kembali"
Shaenette hanya menganggukan kepalanya.

Shaenette bergegas membawa Isabella pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Shaenette, Shaenette langshng mengikat Isabella di kursi.
"Maaf, Isabella aku terpaksa, ini demi kebaikanmu."
"Apa yang kau lakukan!"
"Diam disini sampai aku selesai dengan urusanku."
Shaenette membuka buku resep ramuan milik ibunya terdahulu.
Ia membaca satu resep,
"Ramuan pengembali manusia yang di hipnotis"
Shaenette segera membuat ramuan itu, tetapi karena ia belum terlalu mahir dalam membuat ramuan, ia gagal membuat ramuan tersebut. Namun tiba tiba seorang manusia muncul didalam kuali tersebut.
"Astaga! Mahluk semacam apa ini."
ucap Shaenette dengan detak jantungnya yang tiba tiba kencang
"Tenang tenang, aku tidak jahat, justru aku sangat berterimaksih kepadamu. Kau telah mengeluarkan ku dari penjara Kingdom of Hergarette."
"Jadi kau adalah buronan?"
"Mungkin, tetapi aku mempunyai alasan mengapa mereka menangkap ku kok!"
"Cepat ceritakan."
"Ahh.. itu adalah hal yang panjang, tunggu tunggu, mengapa kau mengikat seseorang?"
"Dia terkena hipnotis, aku sedang membuat ramuan untuk menghilangkan efek hipnotisnya. Tetapi aku gagal."
"Hey, itu yang disana tolong aku!"
ucap Isabella sambil menjerit.
"Hiraukan dia."
"Okay, omong omong namaku Olivia Bennetha, dan kau?"
"Oh iya, namaku Shaenette senang bertemu dengan mu"
"Dan dia?"
"Dia Isabella, dia bukan berasal dari sini, dia berasal dari bumi."
"Menarik, biar ku amati, apa penyebabnya dia terhipnotis"
Olivia mengamati Isabella dengan seksama
"Oh aku tahu!"
"Katakan, apa penyebabnya"
"Lihat kalung nya, dia pasti diberi oleh seseorang yang jahat."
"Rebecca tidak jahat!"
teriak Isabella
"Siapa itu Rebecca?"
Ucap Olivia dan Shaenette bersamaan
"Dalangnya psati adalah Rebecca!"
"Bagaimana kau bisa membuat keputusan dengan cepat?"
"Lihat saja di dalam kalung itu."
"Apakah itu Rebecca?"
"Kurasa iya"

Mereka membuat keputusan untuk menghilangkan efek hipnotis dari tubuh Isabella terlebih dahulu, tetapi ada satu bahan yang menghambat mereka, sehingga mereka harus pergi keluar untuk mencari bahan yang tidak ada.
"Sekarang bahan bahan untuk ramuan penangkal sudah tidak cukup atau bahkan tidak ada, ini semua kelalaian ku."
"Jika kau mebuat ramuan itu dengan sempurna, mungkin aku tidak akan mucul di kehidupan mu, Shaenette."
Pembicaraan yang tadi ramai akan kosakata, berubah menjadi sunyi seketika.

Olivia mencairkan suasana dengan mengajak Shaenette pergi keluar untuk mencari bahan bahan yang tidak ada.
Namun, rencana itu mendadak dibatalkan, melihat matahari yang sudah condong di arah barat. Mereka memutuskan untuk pergi esok hari.

Matahari mulai terlihat dari arah timur, Mereka bergegas mencari bahan yang tidak ada, karena mereka tahu itu akan memakan waktu yang sangat lama.
Disaat mereka berjalan menuju kebun herbal, mereka melihat sosok yang tetlihat mirip dengan Rebecca.
"Hey, Shaenette lihat dia, bukankah dia sangat mirip dengan gadis yang ada di kalung Isabella?"
"Maksudmu Rebecca? Kalau dilihat lihat sepertinya itu benar benar Rebecca."
"Kita harus segera mengambil bahan di kebun herbal dengan cepat! Lalu kita menngikuti Rebecca diam diam!"
"Ide yang bagus!"

Setelah mereka mengambil bahan bahan yang dibutuhkan, mereka segera mengikuti Rebecca dengan diam diam.
"Ssstt... Shaenette jangan berisik"
Bisik Olivia kepada Shanette
"Maafkan aku, aku kesusahan membawa barang barang ini."
"Lihat itu, Siapa yang memiliki rumah didalam semak semak?"
"Aku rasa itu bukan rumah biasa."
"Mengapa Rebecca memasuki rumah itu?"
"Sepertinya kita harus mengintip lewat jendela"
"Kakek itu terlihat sangat tua."
"Tunggu, apakaha mereka bersekutu"
"Kau benar, sepertinya mereka bersekutu! Kita harus cepat memberi tahu Isabella!"
"Kita akan terlewat perbincangan antara Rebecca dang kakek tua itu!"
"Kalau kita mendengarkan mereka hingga selesai, tetapi kita tidak ada bukti, pasti Isabella tak percaya."
"Oh iya, aku bawa kamera!"
"Benda apa itu?
"Di dunia mu sangat kuno ya. Lihat saja aku, nanti kau akan mengerti."

Shaenette merekam perbincangan Rebecca dengan kakek tua hingga selesai. Ketika Rebecca ingin keluar dari rumah itu, Shaenette segera mengakhiri rekamanya. Mereka ber dua bergegas menjauhi lokasi tersebut.
"Hey, Olivia kita harus segera kembali pulang dan memberi tahu Isabella mengenai rekaman ini."
"Kita harus cepat sebelum, Rebecca melihat kita!"
Mereka ber dua pun meninggalkan lokasi tersebut dengan sembunyi sembunyi.

Sesampainya dirumah, mereka bergegas untuk memberi tahu tentang rekaman itu kepada Isabella.
"Isabella, Isabella kami menemukan sesuatu. Kau harus melihat nya!"
"Vidio macam apa itu! Kalian pasti merekayasa!"
Mereka sadar, bahwa Isabella masih terkena efek hipnotis.

Akhirnya mereka segera membuat ramuan penangkal hipnotis dengan bahan bahan yang sudah di ambil dari kebun herbal. Ramuan itu tidak gagal seperti yang Shaenette buat sebelumnya, mereka segera menyuguhkan ramuan itu.
"Isabella aku punya minuman spesial untukmu."
"Aku tak percaya padamu, kau ingin meracuni ku ya!"
"Aku bersumpah, aku tidak akan meracuni mu."
"Kalau begitu, coba kau minum terlebih dahulu."
Shaenette dan Olivia saling bertatap tatapan sejenak. Mengetahui ramuan itu akan berdampak besar jika diminum oleh orang yang tidak terkena hipnotis.
"Minum saja dulu, jika kau sudah minum kau boleh pergi."
Tanpa mengatakan apa apa, Isabella langsung meminum ramuan itu.

 The a HeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang