76

579 84 25
                                    

"Terima kasih sayang," ucap Seokjin.

"Terima kasih juga atas susunya, hihi," balas Jungkook.

"Setiap pagi dan malam ya?"

"Ish, sudah di kasih hati malah minta jantung."

Seokjin hanya terkekeh.



*****



Setelah kegiatan 'minum susu' itu, mereka pun memandikan Jaehyun. Setelah Jaehyun selesai mandi, seperti kemarin ia di berikan pada Jaehyun dan Jay, sementara JinKook mandi berdua lagi. Kali ini tidak ada adegan bagian selangkangan Seokjin yang terbangun, karena ia sudah puas.

Selesai dengan mandi, mereka turun ke lantai bawah, Jungkook memasak sarapan di bantu oleh Jay, sementara Seokjin dan Jinseo menunggu di meja makan.

"Apa kuliahmu seru?" tanya Seokjin pada Jinseo.

"Yah begitulah, seperti sekolah, tidak ada yang spesial," jawab Jinseo.

"Hmm iya juga, sudah punya teman?"

"Ada satu."

"Kok bisa? Aku kuliah empat tahun tidak punya yang namanya teman dekat."

"Ya lagipula mana ada yang mau berteman dengan hyung dengan sifat yang seperti dulu."

"Iya juga, tapi aku tidak pernah peduli soal pertemanan, aku sibuk dengan kuliah dan pekerjaanku. Lagipula, aku yang menghindari sosial, tidak mau bergaul dengan siapapun."

"Kenapa hyung seperti itu?"

"Hyungmu tidak pernah menceritakannya?"

"Tidak."

Seokjin menoleh pada Jungkook sejenak dan tersenyum, ternyata Jungkook tidak pernah menceritakan tentang dirinya pada siapapun, termasuk adiknya.

"Aku pernah di bully saat masa SMP."

"Oh ya? Kenapa?"

"Yah karena aku pendiam, gila belajar, dan....lemah. Aku pernah mencoba berbaur dengan mereka, tapi mereka menolakku, malah mengataiku dan melakukan kekerasan padaku."

Jinseo terdiam, ia cukup terkejut dengan cerita itu, ia tidak menduga jika Seokjin pernah mengalami hal semacam itu hingga membuatnya menghindari sosial.

"Dari sana aku pun mulai menghindari sosial, aku selalu berpikir bahwa semua orang berpikir seperti itu tentangku, dan itu membuatku takut untuk bertemu dengan orang lain, mau itu yang di kenal ataupun tidak. Makanya saat awal awal menjalankan usahaku dulu aku sangat kesulitan, karena setiap ada orang baru yang bekerja denganku aku selalu merasa cemas dan takut."

"Dan hyung bisa menghadapi semua itu selama bertahun tahun," ucap Jay yang diam diam ikut menguping, karena mereka ada di ruang yang sama tanpa ada sekat.

"Kamu hebat Kim Seokjin," puji Jungkook sambil tersenyum.

Seokjin pun ikut tersenyum.

Jinseo menepuki bahu Seokjin, membuat Seokjin menoleh padanya.

"Sekarang tidak perlu takut lagi, hyung sudah jadi orang yang berbeda dari yang dulu, sekarang hyung bukan lagi Kim Seokjin yang lemah dan bisa di bully, tapi hyung adalah Kim Seokjin seorang pengusaha yang sangat sukses di usia mudanya, memiliki perusahaan besar sendiri, menjabat sebagai pimpinan, CEO, dan direktur utama, punya banyak uang, berkuasa, dan pasti orang orang akan tunduk padamu. Wah Kim Seokjin yang sekarang sangat hebat, bukan begitu Jay hyung?"

Jay tersenyum, "Iya, Kim Seokjin yang sekarang sangat hebat, tidak akan ada lagi yang berani padamu, tidak akan ada yang meremehkanmu, merendahkanmu, dan membullymu lagi, semua orang pasti akan tunduk padamu, termasuk beberapa pejabat negara ini mungkin."

Until I Make You Mine [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang