Sudah dua minggu perkuliahan di mulai dan sudah dua minggu pula Keano tidak pulang ke rumah ini. Terakhir kali dapat kabar bahwa Keano sedang bertanding basket di Thailand. Keano memang sangat sibuk, selain urusan bisnis keluargnya dan kuliahnya, Keano merupakan atlet basket nasional Indonesia. Tidak heran jika batang hidungnya jarang terlihat.
"Chal, Keano gak marah kalau lihat kita berduaan setiap hari?" Itu Charles. Anak teman Papi Chala yang Ia temua saat mengunjungi Papinya di luar negeri dulu dan orang pertama yang Chala sukai. Mereka satu jurusan di kampus yang sama dan beberapa hari ini Chala menebeng dengan Charles karena Ia sedang malas mengemudikan mobilnya. Charles sudah tau tentang pernikahan mereka karena Ia juga di undang saat itu oleh Papinya.
"Tenang, dia juga lagi gak di rumah."
Saat mengatakan itu, mobil milik Keano masuk ke halaman rumah mereka. Chala menatap Charles lalu tersenyum kik-kuk, "Hehe... gak tau kalau Keano udah pulang."
"Kamu sama Keano gak pernah komunikasi, Chal?"
"Pernah, tapi hal yang penting aja."
"Selain itu apa tidak pernah?"
Chala menggeleng, "Lagian juga tidak penting memberi kabar."
"Terus hubungan kamu dan Keano gimana mau maju kalau begitu, Chal? Apa kamu memang serius saat bilang mau bersamaku?"
Chala mengangguk, "Aku serius. Kan sudah aku jelaskan waktu itu, cuma kamu yang bisa ngertiin aku dan saat kita bertemu dulu aku sudah mulai suka sama kamu."
"Chal? Kamu serius? Kamu sudah menikah, Chal."
"Aku serius. Keano juga sudah punya pacar, jadi tidak masalah kan kalau aku juga ingin menjalin hubungan dengan kamu?"
"Tapi gimana, Chal? Gimana caranya saat aku ingin hubungan ini ke jalan yang lebih serius?"
Chala tertegun, Ia juga tidak tahu karena yang Ia pikirkan hanyalah sekarang bukan kedepannya. Suara ketukan di kaca jendela mobil membuat mereka menoleh dan ya Keano sedang berdiri di sana. Chala menurunkan kaca mobil, "Kenapa?"
"Oh... Charles? Kenapa gak turun dan masuk aja, Chal?"
"Gak perlu, No. Aku juga udah mau pulang kok."
Chala menatap Charles yang sedang tersenyum ke arahnya, seakan menyuruh Chala untuk masuk dan membiarkan Charles pulang. Charles mengelus puncak kepala Chala dan berkata, "Aku pulang dan aku akan coba ya, Chal."
Chala tersenyum manis lalu mencium pipi Charles, "Makasih. Hanya itu yang bisa aku bilang."
"Yaudah, aku pulang dulu kalau gitu."
Chala mengangguk dan mengucapkan selamat tinggal ke Charles. Ia lupa Keano masih berdiri di luar mobil mereka. Saat keluar dari mobil Charles, Chala masih tersenyum manis. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah. Mungkin jika orang lihat, mereka seperti pasangan yang bahagia.
"Senang banget, Chal."
"Banget banget banget!"
"Akhirnya sama Charles ya?"
Chala mengangguk antusias, "Akhirnya setelah sekian lama."
"Charles pacar pertama kamu kan?"
Chala mengangguk. Jangan lupa, Keano dan Chala sudah berteman sejak kecil jadi pasti banyak hal-hal yang sudah mereka ketahui diantara satu sama lainnya. Walaupun mereka sudah menikah, tetapi Chala selalu menganggap bahwa Keano hanya sebatas sahabatnya. Ia tidak punya persaaan apapun untuk Keano.
"Lo makan malam di rumah?" tanya Chala saat mereka sudah berada di dalam kamar dan Chala sedang merebahkan dirinya di sofa depan TV.
"Iya, Chal. Boleh selama seminggu aku nginap disini? Soalnya lebih dekat sama proyek yang sedang aku kerjakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Consistency (Marry My Bestfriend)
RomanceChala dan Keano merupakan dua sahabat yang terpaksa nikah karena perjanjian konyol antara kedua kakek mereka.