Dahera Barencia Juno.
Figuran dari novel 'Love In The Castle' yang paling sering berlalu lalang. Gelarnya yang seorang Tuan Putri dari Kerajaan Eldoria dimana menjadi seseorang yang dijaga langsung oleh Alwen, ksatria Kerajaan. Tokoh utama dari cerita.
Lantas, apakah benar ini tubuh Tuan Putri Hera? Gadis berusia 15 tahun yang jiwanya menghilang entah kemana, digantikan jiwa gentayangan milik Shakira Anjasmara.
"Putri? Apakah anda sudah siap untuk mandi?"
Shakira ah ralat, Hera. Atau Shakira di tubuh Hera memutar bola matanya malas, memandang tajam wanita tua yang menjadi pelayan pribadi Tuan Putri Hera.
Pipi Kira memerah ketika mendengar kata bahwa dia akan dimandikan oleh Pelayan ini. Astaga, apakah Hera tidak punya kaki untuk berjalan sendiri? Mandi sendiri? Mengapa harus dimandikan pulak. Kan Kira yang malu jika seperti ini.
"G-Aku sedang malas mandi," kata Kira beralasan.
Dia mengibaskan selimut tebal yang menutupi seluruh badannya, turun dari ranjang yang sangat besar itu dengan sedikit meloncat. Bahkan ranjangnya begitu tinggi.
"Astaga! Putri!" pekik Pelayan itu. "Jangan lompat seperti itu, di bagian sisi ini sudah disiapkan tangga untuk turun."
Kenapa kagak bilang onta Rusia? Kan gue gak perlu capek capek ndelosoran di ranjang belah sini. Batin Kira a.k.a Hera.
"Tak apa, aku hanya ingin lompat saja. Siapa tau bisa jadi kelinci."
Dimana bahasa frontal Shakira? Dimana kata kata yang sering ter ceplos begitu saja dari mulutnya? Entah mengapa, disaat bangun di tempat ini. Mulut Shakira sepertinya disetel ulang untuk mengatakan bahasa formal hingga dirinya sendiri bingung ketika tidak bisa memaki keras.
"Tapi, Putri. Anda harus mandi karena akan bertemu Guru Pradana di istana."
"Istana?" beo Kira. "Bukan kah ini istana?"
Si Pelayan mengerut bingung. "Ini kastil pribadi Tuan Putri, apakah Putri lupa? Ini merupakan hadiah dari Raja Beghal saat ulang tahun Tuan Putri yang kesebelas."
"Hah, Begal?"
"Raja Beghal, Putri. Ditambahkan H antara G dan A," jelas Pelayan.
Kira membulatkan mulutnya. "Beghal? Ayah Beghal?"
Pelayan mengangguk. "Putri, ayo cepat kita harus segera mandi. Guru telah menunggu Putri sedari tadi," desak si Pelayan. Bahkan dengan lancang dia sudah menarik lengan Kira meksipun sangat pelan.
"Baiklah, aku akan mandi," putus Kira. Dia melepaskan pegangan Pelayan itu, dan menghentikan langkahnya.
"Tapi, aku mandi sendiri."
"Tidak bisa, Putri." Pelayan menggeleng ribut. "Kami sudah menyiapkan semuanya, Putri tak perlu repot repot menggosok badan karena kami akan melakukannya."
"Kami? Ada orang lain selain kau?"
Pintu dengan dua kayu itu terbuka lebar, menampakkan tiga pelayan lainnya. Mereka memegang berang barang yang berbeda, satu kain, sebuah mangkok, ada juga yang memegang busa.
Kira meneguk saliva susah payah, benarkan dia akan dimandikan begini? Dengan... Ergh tiga pelayan wanita ini? Astaga, sebenarnya dia ini sedang apa? Bermimpi menjadi Hera atau benar benar berada di tempat Hera?
"Baiklah, Putri. Mari buka baju mu terlebih dahulu."
Dasar, kadal loncat, anjing guguk, manusia beban, dedemit Israel, brontosaurus!! Gue bilangin Raja Begal lo semua buat mesum!!! batin Kira berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL TRANSFER
Разное[SOUL TRANSFER #1] [UPDATE? SETIAP RABU DIMALAM HARI.] Transmigrasi? Dan masuk dalam novel buatan sang ibu? Oke, Kira harus mulai mengontrol mulutnya juga sikap sikap bar bar dimasa lalu. Sekarang, Shakira Anjasmara telah berubah menjadi Tuan Putri...