Chap 2: kejutan?!

173 17 1
                                    

Aku bisa apa?
- adara azriela -

Happy reading 💐🤍

"Dar sini ke ruang tamu " pinta zizi tudep

Tap tap tap

Adara menuruni tangga "ada apa tan? " tanya adara.

"Tante sama om mau bicara sama kamu " ucap zizi.

"Bicara apa tan om?? " adara sungguh penasaran, jarang sekali tante sama om nya berbicara serius padanya.

"Emm kamu kan udah lulus tante mau-" ucapan zizi terpotong kala dika memotong nya.

"Tudep aja lah tante sama om udah sepakat udah jual kamu ke seseorang " ucap dika tudep

Degh!

Apa ini? Kejutan? Atau apa? Sangat tidak pernah adara dihadiah kan keperti ini tapi ini?

"O-om seriuss? " tanya adara dengan air mata yang sudam membanjiri pipi nya .

"Kenapa harus bohong?, om serius, iya kan zi? " ucap dika dengan akhiran tanya pada zizi .

"Iya dong dengan begitu kita ga perlu rawat kamu lagi" sambung zizi, begitu sakit ucapan nya? Sangat sangat sakit.

Adara diam, dia tidak bisa apa² .

Tibalah seorang pria tampan namun wajah nya terlihat menggerikan denga tatapan tajam nya dan 2 orang di belakang nya mungkin anak buah nya.

Dia Gibran seorang mafia yang sudah sepakat dengan dika

"Permisi tuan dika" ucap seseorang yang tidak di kenali oleh adara .

"Oh kamu sudah datang " ucap dika basa basi "nih bawa aja anak ini " ucap dika menunjuk adara

Adara yang masih tertunduk sambil menangis, ia tida menyangka jika di di bawa sekarang.

"Sesuai kesepakatan , nominal yang kau ingin kan sudah berada di rekening mu" ucap mafia itu yang tak lain dan tak bukan adalah gibran.

"Terima kasih kerjasama nya tuan" ucap dika sambil menunduk

"Bawa dia! " pinta gibran pada anak buah nya untuk membawa adara

Anak buah nya mematuhi perintah bos nya, membawa adara dengan menyeret nya.

"Gak.. Hiks jangan bawa adara hiks.. Tante tolong adara tante hiks hiks.. " ucap adara sambil memberontak di genggaman anak buah gibran. Tentusaja dengan air mata yang stay di wajah nya.

Adara di bawa menuju alphard hitam milik gibran, namun tetap saja dia memberontak ingin di lepaskan, tetapi.. Apa daya? Kekuatan adara jauh berbeda dengan orang yang membawa nya

"Lepasin! Hiks hiks.. Lepasin jangan bawa gua!! " teriak adara dengan keadaan yang sama

"Ck gadis bawell" decak gibran, dia memang kesabaran nya sitipis tisu ( canda tisu 🗿 )

" Lepasin!! Lo mau bawa gue kemana!? Lep- hmppt! " suara adara tertutup rapat oleh sebuah sapu tangan yang menempel tepat di hidung nya dan mulut nya.

Mengapa? Seperti kata author kesabaran gibran setipis tisu ,gibran membius adara. Kemudian adara terlelap karena obat itu.

"Huftt dari tadi kek bos, cape kita " keluh anak buah gibran.

"Lo capek? M4t1 aja ga cape! " ucap gibran.

"E-eh nggak bos bercanda" dengan tangan berbentuk v, artinya? Suer ✌.

"Cepat bawa! " pinta gibran pada anak buah nya.

"Iya bos"

Selama perjalanan mata gibran fokus ke wajah adara .

"Cantik " guman hati gibran.

Gibran merogoh sakunya , mengetik sesuatu kelada orang yang dia suruh.

Bi inah

Bi siapin kamar yang
di sebelah gibran.

Siap den.

Setelah membaca pesan terakhir bi inah gibran memasukan ponsel nya ke kantong celana nya.

Setelah menempuh perjalanan panjang Gibran sampai di mansion nya. Terlihat jelas dari depan sangat megah.

Gibran turun dengan menggendong adara ala bridal style.

Tok! Tok! (Anggap bunyi ketukan pintu)

"Sebentar..." terdengar suara wanita, bi inah.

"Tuan, silahkan masuk kamar nya sudah saya siapkan " ucap bi inah sambil menunduk, tanda hormat.

"Mana kunci kamar nya bi? " tanya gibran dingin.

"Ini tuan " jawab bi inah sambil memberikan kunci . "Saya ke dapur dulu tuan "

"Hm" ucap dingin gibran.

Gibran menaiki anak tangga satu persatu. Berjaga jaga juga jika adara terbangun.

Sampai gibran di depan pintu kamar yang akan di tempati gibran untuk adara.

Ceklek!

Bunyi kunci terputar tepat di lubang nya. Gibran memasuki kamar itu lalu membaringkan adara di kasur kamar tersebut.

tak lupa ia memasang penyadap suara yang bisa terdengar jelas di telinga gibran ketika jarak jauh, dan jangan lupakan CCTV di setiap sudut untuk mengawasi adara supaya tidak kabur.

Gibran menuju pintu balkon untuk mengunci nya rapat² dan mengunci kamar tersebut.

"Bi! " panggil gibran sambil menuruni tangga.

"Iya tuan? " sahut bibi munuju sumber suara.

"Nih bi kunci kamar nya, cadangan nya ada di saya , bibi bukain waktu makan aja selain itu jangan di buka in! Paham? " jelas gibran.

"Siap den" ucap bibi sambil menunduk.

Gibran pergi keluar rumah memanggil anak buah nya.

"Lex! " panggil gibran pada alex

"Iya tuan? " tanya alex

"Jaga gadis itu jangan sampe dia kabur, ingat itu! " suruh gibran pada alex.

"Siap tuan" ucap alex sembari hormat.

Gibran pun meninggal kan mansion nya untuk pergi ke kantor

Tbc
Akhirnya bab ini selesai juga, gimana menurut kalian? Bab ini bagus?
Vote n komen! Author maksa 😁🤙🏻
Spam next di komentar.

11 juli 2024
772 Kata

Dia Adara? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang