Chap 3 : Mimpi?!

159 15 0
                                    

Happy reading 📖💐
❗hati hati typo❗

----------------------------------------------------


Aku berharap aku hanya bermimpi.

-Adara azriela-

"Eughh " adara terbangun dari tidur .
"Aku di mana ya? " guman nya

Ia melihat sekeliling nya dan baru saja ingat kalau tadi dia di bawa oleh gibran, mafia itu.

Ia beranjak dari tempat tidur nya menuju pintu kamar.

"ARGHH!! Bangs4t! di kunci lagi, gimana gua kabur?! " frustasi adara, ya ini lah sisi lain adara, mayan toxic sih 🗿

"Oh iya pintu balkon " guman adara menuju pintu balkon.

Namun tetap saja hasil nya sia sia pintu itu juga terkunci.

"Ck! Di kunci semua. " lagi lagi adara frustasi.

"Berani sekali anak itu? Apa perlu ku hukum? " ucap seseorang yang mengawasi adara.

Ya itu gibran. kalian ingat kan author pernah bilang jika gibran memasang CCTV dan penyadap suara di setiap sudut ruangan itu?

BRAK!

Suara tendangan pintu , yap gibran men dobrak pintu tersebut, padahal ada kunci yang ia pegang, haduh gibran² 🤦🏻‍♀️.
Pintu itu terbuka lebar menampilkan Pria tampan dengan tatapan tajam nya siapa lagi kalau bukan gibran.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu di mansions ku?! " bentak gibran di depan adara.

Adara dia hanya diam tadi emang sifat nya kaya singa sekarang beda lagi 😁 .
Adara sangat takut dengan gibran krn gibran ia membentak nya, dengan tatapan sangat tajam, rahang yang mengeras, mata kemerahan bak vampire.

"Le-lepasin aku ku m-mohonn.. " mohon adara terbata bata.

"Kau pikir semudah itu baby? " ucap gibran membisikan nya di telinga. Sembari tersenyum smirk.

"Saya ada urusan, jangan macam²! Atau mencoba kabur. Atau saya tidak akan segan² melempar mu ke kandang singa miliku baby " peringat gibran dengan mata tajam dan tersenyum smirk.

Adara hanya menangguk, toh dia juga tidak bisa apa² .

"Alex! " panggil gibran pada alex.

"Iya tuan ada yang bisa saya bantu? " sahut alex sambil menunduk

"Benerin pintu saya tunggu , secepat nya " pinta gibran.

"Baik tuan" ucap alex sambil menunduk.

gibran menarik kursi yanga da di kamar itu sembari menatap tajam adara.

"Duduk" ucap gibran, karena dari tadi adara hanya diam mematung berdiri.

Adara mengangguk kecil ia langsung duduk.

"Bawel banget sih nih orang" gerutu adara dalam hati tapii.. "Orang ini knp ga keluar2 sih, mana hp gue di sita dia lagi" oceh adara dalam hati

"Kau memiliki teman? " tanya gibran

"Punya" jawab adara.

"Nama? " tanya gibran lagi

"Vio" sahut adara tetap dengan kepala menunduk.

"Vio? " tanya gibran, maksudnya adalah nm panjangnya.

"Viona Annatasya" sahut adara

Gibran merogoh sakunya mengambil benda pipih nya apa lagi kalau bukan handphone.

Irsyad

Syad cari tau cewe nama nya vio.

Hah vio mana? Vio ada banyak kali.

Vio cewe lu nama nya sp?

Viona annatasya.
Tumben nanya cewe gua ada apa??

Gausah banyak nanya.
Bagi kontak

Ih lo mau ngapain? Minta no cewe gue segala, cari aja cewe lain

Ck! Buat cewe yang gue culik.

Hah gib lo ngapain culik cewek bejirr kurang kerjaan amat.

Ck banyak nanya
/gibran menjelaskan semuanya

Oh gitu yaudah bentar
👥Vioo🤍

Thanks.

Setelah mendapat kan nomor vio, gibran membicarakan nya dengan adara.


"Nih kau boleh telfon temen mu tapi jangan sekali2 anda meminta tolong untuk terbebas dari sini " ucap gibran dengan tatapan tajam nya sembari memberikan ponsel nya.

"I-iya" ucap adara menerima ponsel itu

Vio is caling..

Di sisi vio..

"Lah ini nomor siapa?? " tanya vio pada diri sendiri "angkat aja deh siapa tau penting" guman nya

Vio menggesekan tombol hijau ke atas arti tanda panggilan di terima.

Vio.
Caling..

"Ha-halo vio" tersengar jelas suara adara di sebrang sana.

"Adara?! Dar lu dimana?
Gua cari di rumah ga ada
gua telfon ga di angkat
di chat ga di bales,
trs ini lu nelpon pake hp siapa? "
ribuan pertanyaan vio lontarkan

"G-gua.. " adara menggantung kalimat nya.

"Lo kenapa dar?? " tanya vio khawatir

"A- "

Tut.. Tut.. Tut..

"Lah kok mati? " heran vio, "adara kenapa ya? " lanjut nya, gua harus cari tau nih" ucap nya.

Kenapa telfon adara mati? Karena gibran merebut nya lalu mematikan telfon nya. Entah karena hal apa..

"Pintu nya udah di perbaiki" ucap gibran sambil memasukkan hp ke kantong celana nya. Dan berjalan keluar.

"Klo bibi anter makanan, dimakan! Jangan liatin doang! " lalu menutup pintu lumayan kencang dan tak lupa mengunci nya.

"Hiks.. Hiks.. Mama.. Papa.. " tangis adara pecah begitu saja.

"Adara kangen.. Hiks.. Hiks.. Adara ga suka di sini.. Hiks.. Om sama tante jahat mereka jual adara hiks... Hiks.. " guman adara sembari curhat. Tak lupa air mata yang membanjiri pipi nya.

Karena kecapean menangis adara tertidur. Tidur setelah nangis emang enak kan?

Tbc
❗Typo di mana mana ❗
Huh akhirnya bab ini selesai 😋
Batu ramein ya mateman..
Vote n komen ❗
Follow supaya tidak ketinggalan info. 😁

Terimakasii dadaa.. 👋🏻💐

12-07-2008
771 kata

Dia Adara? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang