3

79 8 0
                                    

Tepat pukul 2 siang kelas Givano sudah selesai, dia kini berada di parkiran kampus. Sedang menunggu saudaranya, Gavino.

"Giv, lo pulangnya sama siapa? Kalo gada yang jemput bareng gue aja, ayo." Ucap Dipta.

Givano menggeleng "gausah, gue pulang sama Gavin."

"HAH?." Dipta, Jean dan Aska terkejut dengan penuturan Givano itu.

"Lu serius?." Tanya Aska.

"Emang kenapa? Salah kah gue pulang sama dia?." Tanya Givano penuh heran.

"Engga sih, tapi aneh anjir. Lo kan sama dia gak akur." Ucap Dipta.

"Gue akur kok sama dia, cuma kadang kesel aja." Jawab Givano.

"Terserah deh, Yaudah hati-hati lo." Ucap Jean.

"Kalian juga hati-hati pulangnya." Mereka mengangguk pelan, lalu setelahnya mereka masuk ke mobil masing-masing dan langsung Menjalankan mobilnya.

Tak lama mobil Gavino datang, dia membuka kaca mobil nya, Gavino melihat ternyata ada Icha disana. "Sebelum pulang, gapapa kan gue anterin liona dulu?." Tanya Gavino.

Givano mengangguk "tapi lo gak mampir dulu ke rumahnya? Kalo mampir gue naik Grab aja." Ucao Givano.

Gavino menggeleng "engga, dia ada urusan katanya."

"Oh yaudah." Givano masuk ke dalam mobil itu, dan dia dia duduk dibelakang. Setelahnya Gavino menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran kampus.

Sepanjang jalan, Givano hanya diam sambil memainkan ponselnya. "Van, tadi Algra chat gue. Katanya, ada rapat malam nanti tapi via zoom." Ucap Gavino sambil melirik sebentar.

"Kok dia gak chat gue?." Tanya Givano.

"Udah, tapi gak dibales sama lo."

"Oh ya? Bentar gue cek dulu." Givano mengangguk pelan. Ternyata benar, Algra mengirim pesan padanya, setelahnya ia membalas pesan itu.

Tak lama mobil yang dikendarai mereka sampai di depan rumah Icha. "Kalian berdua hati-hati pulangnya. Dan kamu Vin, sampek rumah kabarin aku." Ucap Icha.

"Siap sayang." Jawab Gavino.

Setelahnya Icha keluar dari mobil, Gavinotersenyum manis dan melambaikan tangan. "Aku pulang ya." Pamit Gavino. Icha mengangguk.

Setelahnya Gavino menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Icha. "Lo gak mau pindah kedepan kah, Van?." Tanya Shakila

"Udah pw gue." Jawab Givano

"Oh yaudah."

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang minimalis tapi sangat nyaman. Gavino memarkirkan mobilnya di bagasi rumah itu.

Givano keluar terlebih dahulu disusul Gavino. "Tadi sebelum kesini, gue udah bilang sama kakek dan nenek." Ucap Gavino sambil berjalan memasuki rumah.

"Terus, respon mereka gimana?." Tanya Givano.

"Seneng, tapi sedih juga."

"Sedih? Sedih kenapa?."

"Ya kan dulu kita pernah bilang, kalo kita akan tinggal disini kalo kita udah gak betah tinggal sama Papa sama Mama." Ucap Gavino.

"Iya sih, Yaudah lah yuk masuk gue pengen istirahat ini." Sahut nya.

Gavino mengangguk lalu ia membuka pintu itu dengan kunci yang memang berada di tangan nya sejak dulu. Givano mengikuti langkah Gavino "lo mau kamar yang mana?." Tanya Givano.

Twilight Is UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang