Bab 5-Ruangan gelap

3.7K 220 22
                                    

Selama kamu hidup di dunia ini, maka selama itulah kamu akan terus di uji, bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.

__AKAD DADAKAN DENGAN GUS DINGIN

•••

Happy reading
.

.

.

Dalam ruangan pribadi Gus Farhan, duduklah seorang gadis pada kursi dekat jendela besar. memperlihatkan para pengunjung Farhanai Cafe berlalu-lalang.

"Gus baik kemana yah? kok dari tadi gak balik-balik, apa Gus baik ninggalin Farah di sini? tidak-tidak Farah kamu tidak boleh berperasangka yang tidak baik." gumam Farah menghitung setiap menit, demi menit pada jam dinding dalam ruangan tersebut.

Sudah terhitung 11 kali perut dari gadis itu, berbunyi meronta-ronta ingin segera terisi.

"Apa aku keluar cari Gus baik aja yah? tapi kan aku gak tau setiap sudut Cafe ini, ya Allah Farah lapar sekali."imbuh-nya kembali, sembari menekan perut yang mulai perih, pasalnya ia mempunyai sakit Maag dan tidak boleh telat makan.

Mau tak mau pada akhirnya Farah, berdiri beranjak keluar dari ruangan suaminya! karena saking tak tahannya menahan rasa lapar.

Ceklekk!

"Ayok Farah kamu pasti bisa? ada Allah yang akan selalu menuntun jalanmu." seru gadis itu menyemangati dirinya sendiri membuka pintu ruangan.

Cafe yang di dirikan oleh Gus Farhan sangatlah besar ternyata! yang awalnya hanya cafe biasa, hingga setiap bulan ke tahun mulai berkembang, dan kini Cafe tersebut sudah ada 2 lantai sekaligus.

"Eehh... maaf nona saya tidak sengaja.?" ucap seorang laki-laki di samping Farah, penuh sesal takkala tangannya hampir menyentuh kulit tangan Farah ketika hendak menekan tombol lift.

"Fa__Farah juga minta maaf kak, soalnya Farah saking buru-burunya, sampai tak melihat jika kakak yang terlebih dahulu. menekan tombol lift." cicit Farah takut-takut.

"Ternyata namanya Farah." gumam laki-laki postur tubuhnya lebih tinggi dari Farah, sebutlah saja dia Aidan sahabat baik suaminya.

Gadis bercadar maroon itu memutuskan turun melewati tangga! tidak mungkin bukan? dirinya berada selift dengan laki-laki yang bukan mahram.

"Tunggu nona." panggil Aidan menghentikan langkah gadis itu.

"I__iya kak ada apa? apa kakak tidak memaafkan Farah demi Allah kak, Farah tidak bermaksud untuk menyentuh tangan kakak." Penjelasan Farah.

"Polos sekali gadis ini."
"Tidak nona ini semua bukan sepenuhnya salah nona, di sini saya juga salah karena terlalu fokus melihat ponsel. jika boleh bertanya sedang apa nona berada di sini? maksud saya area ini hanya bisa di masuki oleh pemilik cafe dan para pekerja dalam Farhanai Cafe." Tanya Aidan.

Farah menunduk takut-takut terus meremas sebelah gamisnya.

"Maaf kak sebelumnya Gus baik yang membawa Farah kemari? dan meninggalkan Farah di ruangannya, sekarang Farah berniat mencari Gus baik." Polos gadis itu.

"Gus baik? dalam ruangan? siapa yang di maksud wanita ini." Aidan membatin.
"Nona di sini tidak ada yang bernama Gus baik! ahh, apa mungkin nona sedang tersesat baiklah saya memaklumi itu."

AKAD DADAKAN DENGAN GUS DINGIN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang