Bab 16- rasa sakit

2.9K 210 295
                                    

"Aku juga seorang wanita sama seperti wanita-wanita lain pada umumnya, sama-sama bisa merasakan rasa sakit"

____Farah Azizah Fasyena

...

Happy reading
.

.

.

Seorang gadis bercadar terus saja berlari tak menentu arah! alih-alih menghindari kejaran sang suami, namun sepertinya karena terlalu kalut sampai tak sadar berlari memasuki hutan.

"Kamu JAHAT Gus JAHAT!! Farah benci! kenapa harus aku gus? aku juga seorang wanita sama seperti wanita pada umumnya, bisa merasakan rasa sakit,"Teriak Farah sejadi-jadinya.

Dia polos namun bukan berarti tak dapat mengerti dengan perilaku agresif Kayra pada Gus Farhan.

"Ya Allah ada apa ini? kenapa hati Farah sakit melihat pemandangan tak senonoh tadi hiks.. hiks...."

Menangis adalah jalan satu-satunya bagi seorang wanita untuk melampiaskan rasa sakitnya! selama kamu bisa menangis, menangislah sejadi-jadinya karena dari itu kamu dapat menemukan kekuatan-mu kembali.

Degghhh.. Degghh....

Jantung gadis bercadar tersebut berpacu begitu cepat dari biasanya, rasa sakit dan sesak menyergap dadanya secara bersamaan. membenamkan kepalanya pada ke dua lututnya, menangis sejadi-jadinya di bawah pepohonan.

"Kenapa harus Farah, Ya Allah? kenapa Farah harus terjebak dalam pernikahan yang tidak masuk akal ini? dosa apa Farah Ya Allah."lirih gadis tersebut memukul kuat-kuat dada yang begitu sesak.

Dalam posisi Gus Farhan dirinya kehilangan jejak istri kecilnya, secara tidak langsung dan tampa di sadari dirinya telah khawatir pada Farah, untuk ke sekian kalinya.

"Farah ini tidak lucu! ayolah keluar jangan membuat orang-orang panik pada anda, saya bisa menjelaskan semuanya."Teriaknya di tengah-tengah jalan aspal pada luar Hutan.

Langit yang semula cerah kini nampak mulai menggelap, lantaran awan-awan hitam mulai menghampiri langit-langit bumi, yang bisa di sebut mendung.

"Farah... anda dimana... sebentar lagi hujan akan turun? saya tau anda sedang bersembunyi, keluarlah,"

"Keluar jika tidak, saya benar-benar akan meninggalkan anda disini."ancaman Gus Farhan berpura-pura berjalan keluar dari tempat itu.

Namun sepertinya ancaman laki-laki tersebut sia-sia saja, sampai pada akhirnya Gus Farhan menghentikan langkah kakinya sembari menoleh ke belakang yang tak ada seorang Farah yang mengikutinya.

"Pastinya gadis polos itu tersesat,"gumam-nya.
"Cettt... merepotkan sekali."

Pada akhirnya Gus Farhan menyusul masuk ke dalam Hutan, yah... dirinya yakin istri kecilnya itu pasti masuk ke dalam Hutan tersebut, terbukti gus Farhan kehilangan jejak Farah hanya sampai disini saja.

Duarrr!!

"Astaghfirullah hal'adziim... Ya Allah,"terkejut gadis bercadar  lantaran suara petir di atas awan sanah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKAD DADAKAN DENGAN GUS DINGIN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang