Hari hari berlalu, Vio terkurung dalam ruangan tersebut dengan keadaan semakin lemah dan banyak luka sayatan di sekujur tubuhnya. Vera lah pelakunya.
Kini Vera tengah berada di ruangan tempat Vio di sekap. Tidak ada siapa pun yang tahu. Hanya Vera yang tahu. Vera juga kini sedang menyiksa korbannya.
"Bunuh saja gue! BUNUH!" Teriaknya sambil menangis.
"Ehhmm oke tapi nanti" Jawab enteng Vera. Ia keluar dari ruangan itu dan Vio kini tersungkur menangis di lantai dengan sabetan di kulit nya yang baru saja terluka.
"Dasar bodoh, lo bodoh Vi. Kenapa lo terjebak dengan wajah polosnya"
Vera kini sudah berada di kamar nya, mengganti pakaian lalu beristirahat, ada beberapa bercak darah di pakaiannya tapi dirinya hanya memasukkan nya ke dalam keranjang pakaian kotor.
Ting!
Vera membuka handphone nya dan mendapati pesan dari Novi.
Novi: Ra, gue ke rumah lo yh?
Vera: Gak bisa
Novi: kenapa?
Vera: Aku gak lagi di rumah
Novi di seberang sana hanya mendengus resah "yahh gak bisa dapat belajar bareng"
Vera tau jika Novi datang kemari hanya ingin belajar bareng.
Di sisi lain, Vio teringat. Jika dirinya sudah di sekap selama 1 minggu, tapi tidak ada yang tau.
"Apa Orang-orang tidak ada yang peduli lagi dengan gue?" Katanya lalu dirinya meminum air yang berada di dalam kemasan.
Kembalilah Vio tertidur.
Besok harinya, Vera menyempatkan diri untuk menemui peliharaan nya.
"Bik, bentar yah ada yang mau aku ambil" Kata Vera lalu masuk ke sebuah ruangan.
"Iya non"
Tiba di ruangan yang terdapat Vio "Halo Glodie" Sapa Vera tersenyum.
"Kayaknya nanti malam kamu akan keluar dari sini, kayaknya kamu juga udah bosen kan di sini?" Kata Vera.
Vio tersenyum mendengar itu lalu mengangguk dengan antusias.
"Yaudah nanti malam kamu keluar oke, tapi sebelum itu...
Vera mengeluarkan buku nya lalu merobek dan memberikannya pada Vio, juga tidak lupa dengan pulpennya.
" Tulis alamat mu" Lanjut nya.
Vio menuliskan alamat apartemen nya. Vera tersenyum.
Selesai, ia kembali keluar dari ruangan tersebut. "Bik! Aku berangkat dulu yah?"
"Iya non, bekal udah bibik masukkan ke dalam tas yah"
Vera menuju sekolah dengan menaiki taksi online, sampai nya di sekolah ia langsung saja berbincang-bincang dengan teman temannya.
Pulang sekolah, Vera menuju ke lokasi yang di tulis kan Vio. Sampai di depannya, ia membuka pintu itu dengan mudah. Walaupun harus memasukkan sandi untuk membukanya.
Vera melihat-lihat, jika ada kamera tersembunyi di sana, tapi tidak ada. Ia ingin keluar dari apart tersebut, tapi sebelum keluar ia melihat sekeliling.
Keluar dari pintu dan berdiri di pintu sembari melambaikan tangan seperti ada seseorang yang ia lambaikan.
Malamnya, Kini Vera menemui Vio. Seperti biasa. Tubuhnya nya lemah dan pucat. Seperti mayat hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vera or Reva
Fiksi RemajaVera Or Reva 【Psikopat Cantik×Detektif tampan+Berdarah dingin & cinta】Warning!! CERITA MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN MEMILIKI KONTEN YANG MEMBUAT KETIDAKNYAMANANNYA 21+++ Seorang gadis dengan memiliki banyak ekspresi yang ia tampilkan saat bersama...