-Korban tewas kembali

1 0 0
                                    

Satu grup di hebohkan oleh berita yang di temukan Aldevaro dan kekasihnya, juga televisi yang di hebohkan dengan berita tersebut. Bukan semua saluran hanya beberapa.

Pihak kepolisian sedang menyelidiki tempat, dan orang-orang terdekat Vio akan di tanya.

Polisi juga sudah menyelidiki gedung apartemen yang tersebut tapi, saat itu CCTV pada mati.

Vera masuk ke dalam ruangan interogasi.

"Kami menemukan kamu berada di CCTV sebelum korban tiada, dan kami menemukan bahwa kamu sedang menemuinya bukan?"

Vera mengangguk dan mengatakan "iya"

"Ada kepentingan apa kamu menemui korban"

Vera terdiam, wanita yang tengah menginterogasi nya menjadi curiga. "Jawab!" Tekan wanita itu.

"Baik, bu. Aku menemui nya karena dia ingin di layani" Polisi itu diam saja.

Beberapa menit kemudian, Vera keluar dari ruangan tersebut. Belum dapat jawaban yang pas dari para saksi.

Tetapi polisi tersebut mencurigai Vera.

Berupaya mencari bukti, tidak ada, kamera tersembunyi juga tidak ada, sepercik bukti tidak ada, hanya saja jawaban teman-teman nya Vio menjawab pertanyaan yang tidak logika.

Handphone korban di cek, terdapat pesan Vio masih di sana, tapi itu terakhir kalinya malam kemarin, sedangkan nomor tersebut sudah tidak aktif 1 minggu yang lalu, dan korban tiada malam kemarin.

Polisi seperti di permainkan, apa Vio bunuh diri? Atau ia memiliki kelatarbelakang mental sehingga menyayat tubuh serta lehernya untuk bunuh diri?.

Jika bunuh diri harusnya dia langsung tiada, tetapi ini malah di siksa.

Begitu berbelit isi pemikiran para anggota polisi.

Mereka, anggota KIS di suruh pulang, dan tidak ada yang boleh memasuki kawasan dilarang polisi.

Korban di autopsi, luka-luka nya seperti orang yang membalas kan dendam, ia menyiksa nya lalu akhirnya tiada dengan perlahan.

1 hari kemudian...

Di rumah Vera, kini kedatangan detektif serta beberapa polisi.

"Kamu bilang, kamu datang ke sana untuk melayani nya bukan?" Vera mengangguk membenarkan. "Pasti kamu dendam bukan?"

"Jika aku dendam untuk apa aku pulang dengan senang saat itu?"

Polisi juga kebingungan "mungkin saja kamu berpura-pura"

Vera memutar bola matanya malas, "kalian taukan kami anggota KIS, yang suka bermain-main. Jadi kalau aku tidak senang untuk apa aku masuk ke anggota mereka?"

Skakmat, polisi serta detektif tersebut yang tadinya menunjukkan rekaman CCTV yang ada dirinya kini memberhentikan videonya.

"Non?"

"Loh kok ada pak polisi?" Kaget Genta.

"Tidak apa-apa Bik, mereka hanya bertanya"

"Jangan bawa Non Vera yah pak polisi, Non Vera baik, dia gak pernah nakal. Dia baik banget orang nya, yah pak  polisi, jangan tangkap Non Vera"

"Tidak, buk. Kami hanya menanyakan sesuatu pada nona ibuk"

"Ehmmm yasudah, kami akan pergi. Maaf sudah mengganggu waktu anda"

"Apa kalian tidak mau makan dulu?"

Tanya Vera sambil tersenyum.

"Iya Pak, saya banyak masak itu"

Vera or RevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang