•
•
•
•Adzan subuh telah berkumandang, terlihat beberapa santri berbondong-bondong menuju ke mushola Al-Firdaus.
eberapa santri yang memang bertugas menjadi keamanan pun menjalankan tugasunya untuk mengurus santri-santri yang memang susah diatur, malas dan yang masih tidur meskipun adzan sudah bergema tanda untuk segera menunaikan sholat.
"Bangun-bangun sudah jam 04.15 waktunya sholat subuh, ayo ambil air wudhu, dalam hitungan ke-3 kalau belum ada yang bangun saya siram pakai air."ucapnya dengan tegas sambil membawa rotan ditangannya.
"1.....2..... ."belum sampai hitungan ketiga semua santriwati yang masih berada dikamar pun bergegas mengambil air wudhu.
"Ck masih ngantuk banget aku."ucap Zia.
"Sama Zi aku juga, tapi aku juga takut sama ustadzah Risa, apalagi ustadzah Risa serem kalau udah murka."jawab Ela.
"Udah ah ayo wudhu nanti disamperin lagi kesini."ucap Ela.
Setelah memastikan semua santriwati telah menuju ke mushola, ustadzah Risa pun menyusul mereka, berbeda dengan Ayra ia sangat disiplin kalau berkaitan dengan sholat.
Tidak lama kemudian iqomah pun dikumandangkan.
"Monggo Gus sampean yang ngimami njih."tawar kyai Salim.
"Njih abah."jawab Raden
"Aaaa imamnya Gus Raden, sekarang gapapa deh satu ponpes dulu yang jadi makmumnya, besok cuma aku yang jadi makmumnya Gus Raden."ucap Tisha tersenyum menatap Raden.
"Tisha!."ucap Lily.
"Iya maaf bercanda doang."balas Tisha sedangkan Ayra tidak menghiraukan ucapan Tisha ia justru tengah merapikan mukena yang sedang ia kenakan.
Sebelum memulai sholat nya, Raden lebih dulu memastikan shaf nya sudah rapi atau belum.
"Luruskan shaf nya."ucap Raden sambil menoleh ke belakang.
Seketika semua jamaah dengan serentak meluruskan shaf nya dengan begitu rapih.
Ayra dibuat terenyuh ketika mendengar lantunan ayat suci al-qur'an yang begitu merdu di dengarnya.
"Masyaallah merdunya suara Gus Raden."ucap Ayra dalam hati.
𝙷𝚊𝚢𝚘 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒𝚗𝚢𝚊 𝙳𝚒 𝙸𝚖𝚊𝚖𝚒 𝙶𝚞𝚜 𝚁𝚊𝚍𝚎𝚗 𝙰𝚢𝚛𝚊 𝙻𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝙶𝚊𝚐𝚊𝚕 𝙵𝚘𝚔𝚞𝚜, 𝙶𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚄𝚍𝚊𝚑 𝚂𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝙷𝚊𝚛𝚒.
Seperti biasa setelah sholat subuh akan dilanjutkan dengan mudarasah dan kebetulan hari ini giliran ummi Dyah yang menyimak, mereka pun menjadi bersemangat sebab berbeda dengan ustadz ataupun ustadzah lain.
Setelah selesai melakukan mudarasah al-qur'an semua santri pun kembali ke asrama mereka masing-masing untuk mengantri mandi.
.....
"Katanya ustadz Zaki ngga bisa hadir hari ini jadi diganti sama Gus Raden yang ngajar."ucap salahsatu santriwati yang sedang berjalan menuju kelas mereka."Wih yang bener Gus Raden yang ngajar, auto semangat sih ini.'sahut Tisha tiba-tiba.
"Iya tadi kata ustadzah Risma sendiri yang bilang."
Beberapa menit kemudian Gus Raden pun tiba dikelas mereka
"Assalamu'alaikum."salam Gus Raden.
"Wa'alaikumsalam."jawab semua santri serentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙖𝙙𝙚𝙣
Teen FictionSiapa sangka jika seorang Gus yang paham agama ternyata ia juga merupakan seorang ketua geng motor. Ia adalah Raden, Raden Abhipraya. Putra dari pasangan Kyai Salim dengan Ummi Dyah, mereka juga masih dikaruniai seorang putri yang diberi nama Jenaya...