Di pagi hari yang cerah, tampak kini semua tengah sibuk dengan rutinitasnya masing-masing, begitupula dengan para santri tentunya sedang melakukan aktivitas mereka.
Tampak Ayra dan kedua sahabatnya tengah keluar dari masjid setelah mereka menyelesaikan sholat dhuha.
"Kalian sudah tau belum, kalau Gus Raden bakal balik dari Kairo selama 4th lamanya?."tanya Tisha antusias.
"Gus Raden, siapa Sha?."jawab Ayra.
"Loh Ay kamu nggak tau Gus Raden?."timpal Lily
"Enggak."ucap Ayra dengan polosnya sambil menggelengkan kepala.
"Duhh Ay kemana aja sihh kamu, bisa-bisanya nggak ngenalin Gus nya sendiri."ucap Tisha.
"Kyai Salim punya anak cowo Sha?."ucap Ayra kaget.
"Punya Ay . . . ya itu Gus Raden."jawab Lily
"Aku kira cuma Ning Jenaya aja, ternyata masih ada yang lain."ucap Ayra terus terang
"Kok kamu bisa nggak tau Gus Raden ya, padahal kamu udah masuk pondok kan?."timpal Tisha bingung.
"Kalau nggak salah, waktu itu Ayra baru masuk pondok 3 hari setelah Gus Raden berangkat."jawab Lily yang dijawab anggukan oleh Tisha.
"Sudah ayok kita kembali ke kamar, kalau sampai ketahuan ustadzah Risa kita bisa dihukum karena ghibahin Gus."ucap Ayra menghentikan perbuatan Tisha.
"Tau tuhh Tisha kebiasaan banget, kalau kyai atau ummi denger mau apa kamu."sambung Lily
"Iya iyaa maaf, aku kan cuma mau kasih tau kalian, toh ada untungnya juga kan Ayra akhirnya tau tentang Gus Raden."jawab Tisha.
Mereka bertiga pun kini telah kembali ke kamarnya.
Selang beberapa saat terdengar suara ketukan pintu "tok tok tok."
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."balas Lily dan Tisha bersamaan.
"Mba Ayra nya ada?."ucap santriwati tersebut.
"Ohh Ayra nya lagi ke kamar kecil, sebentar ya aku panggilin dulu."ucap Lily ramah.
Tidak beberapa lama pintu kamar mandi pun terbuka, terlihat Ayra sedang merapikan jilbabnya.
"Iya, ada apa yah?."tanya Ayra.
"Mba Ayra ditimbali (dipanggil) ummi Dyah disuruh ke ndalem."jawab santriwati tersebut.
"Oh iya , makasih yaa."balas Ayra, santriwati tersebut hanya membalas anggukan dan segera meninggalkan kamar Ayra dan kedua sahabatnya itu.
Setelah kepergian santriwati tersebut, mereka bertiga pun kini sedang saling tatap.
*Ada apa ya tiba-tiba Ayra dipanggil ummi ke ndalem, apa jangan-jangan tadi ummi denger kita lagi ngomongin Gus Raden."tebak Tisha.
Tapi kenapa cuma Ayra yang dipanggil, kita nggak."balas Lily.
"Huusss kalian ini, jangan suka su'udzon dosa. Yasudah aku mau ke ndalem dulu ya nggak enak kalau ummi nunggu kelamaan."ucap Ayra sambil berjalan keluar meninggalkan mereka berdua".
𝑯𝒂𝒚𝒐𝒐 𝑲𝒊𝒓𝒂-𝒌𝒊𝒓𝒂 𝑨𝒚𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒖 𝑫𝒊𝒂𝒑𝒂𝒊𝒏 𝒀𝒂𝒂. . . . .
𝑮𝑰𝑴𝑨𝑵𝑨 𝑴𝑬𝑵𝑼𝑹𝑼𝑻 𝑲𝑨𝑳𝑰𝑨𝑵 𝑷𝑨𝑹𝑻 𝟏 𝑵𝒀𝑨?
𝑲𝑨𝑳𝑨𝑼 𝑨𝑫𝑨 𝑲𝑨𝑻𝑨 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑻𝒀𝑷𝑶 𝑴𝑨𝑨𝑭𝑲𝑨𝑵 𝒀𝑨
𝑱𝑨𝑵𝑮𝑨𝑵 𝑳𝑼𝑷𝑨 𝑽𝑶𝒀𝑬 𝑫𝑨𝑵 𝑲𝑶𝑴𝑬𝑵 𝑺𝑬𝑩𝑬𝑳𝑼𝑴 𝑲𝑼 𝑳𝑨𝑵𝑱𝑼𝑻 𝑲𝑬 𝑷𝑨𝑹𝑻 𝑺𝑬𝑳𝑨𝑵𝑱𝑼𝑻𝑵𝒀𝑨.𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉. . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙖𝙙𝙚𝙣
Novela JuvenilSiapa sangka jika seorang Gus yang paham agama ternyata ia juga merupakan seorang ketua geng motor. Ia adalah Raden, Raden Abhipraya. Putra dari pasangan Kyai Salim dengan Ummi Dyah, mereka juga masih dikaruniai seorang putri yang diberi nama Jenaya...