𝐯𝐢𝐢. the duke is crazy

2.3K 202 64
                                    

Terhitung sudah tiga jam sejak Aishey muntah-muntah setelah berciuman oleh sang Duke, kini Damian sudah pergi untuk mengurus pekerjaannya disini, dan Aishey hanya terdiam sesekali melirik ke arah Edrea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sudah tiga jam sejak Aishey muntah-muntah setelah berciuman oleh sang Duke, kini Damian sudah pergi untuk mengurus pekerjaannya disini, dan Aishey hanya terdiam sesekali melirik ke arah Edrea. Hal mengejutkan bahwa ternyata masih ada satu orang yang mau berteman dengannya dan Edrea lah orangnya.

Kini Aishey sedang mengikuti Edrea yang sedang bermesraan bersama kekasihnya. Ya, Edrea memang memiliki kekasih dari salah satu pengawal dari kediaman Grand Duke Deimos juga.

Seharusnya Aishey tidak perlu ada di tengah-tengah mereka, karena dirinya hanya dijadikan pajangan yang menonton mereka berdua bermesraan.

“Oh ya, ku lihat kau menaiki kuda bersama Berton ya?” kekasih Edrea yang bernama Nelson bertanya padanya yang sedang melamun. Pandangan Edrea dan Nelson kini sepenuhnya berpusat pada Aishey.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan untuknya Aishey segera menganggukkan kepala, membenarkan pertanyaan tersebut.

“Apa kau menjalin hubungan dengan dia? Berton adalah teman sekamarku di duchy.” tanya Nelson sekaligus memberitahu.

“Tidak, aku dan Berton hanya berteman, kami tidak mempunyai hubungan apapun,” balas Aishey langsung membenarkan kesalahpahaman.

“Kalau kau menjalin hubungan dengan dia pun tidak masalah, Berton adalah pria yang baik dan bertanggung jawab, kau akan bahagia jika bersamanya,” Nelson berbicara sungguh-sungguh.

“Benar! Dan yang terpenting, kita bisa kencan ganda! Kita berempat bisa bersenang-senang bersama!” sahut Edrea dengan riang, senyum lebar menghiasi wajah manis gadis itu.

Aishey tertawa kecil mendengar penuturan Edrea, dia hanya menganggap kedua pasangan kekasih ini hanya bergurau.

“Apa kalian pernah berciuman?” tanya Aishey dengan lugunya.

“Uhuk!” Edrea langsung terbatuk mendengar pertanyaan frontal yang keluar dari bibir mungil Aishey, wajahnya dan Nelson sudah merah merona karena malu.

“Ke-kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Edrea dengan wajah memerah.

Sementara Aishey tak menyadari wajah keduanya yang sudah menahan malu, gadis bersurai pirang itu mengusap dagunya seolah berpikir keras, antara bertanya atau tidak.

“Apakah seorang pria akan tersinggung jika gadis yang diciumnya muntah-muntah setelah dicium oleh pria itu?” akhirnya Aishey memilih menanyakan isi hatinya itu.

Mendengar itu kedua pasangan kekasih tersebut dibuat terkejut masih dengan wajah memerah mereka. “Orang aneh mana yang muntah-muntah setelah berciuman? Berciuman itu sangat nikmat dan-- ” Nelson langsung membekap mulut kekasihnya itu agar berhenti membuka rahasia mereka berdua pada gadis lugu di depannya ini.

“Dan apa?” tanya Aishey penasaran akan lanjutan dari perkataan Edrea yang belum terselesaikan, tak menyadari keanehan pada ucapan Edrea yang secara tidak langsung mengakui kalau mereka pernah berciuman.

𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐈𝐌𝐎𝐒 ; A Last Descendants RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang