Pembobol / Perampok - 1. Ujian Awal dari Abang

2.1K 40 4
                                    

https://linktr.ee/rgdeansius

*****

Pembobol / Perampok 
1. Ujian Awal dari Abang
Rakesh Saputra PoV

Remaja tanggung, tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena ekonomi, dan kepintaran pas-pasan, membuat gue merasa hidup ini sungguh tak adil. Bagaimana tidak, hidup gue selama ini selalu dipenuhi oleh masalah yang datang bertubi-tubi, walau seringkali masalah itu datang oleh karena sebab gue sendiri.
Contohnya, preman sekolahan yang badung, sering mendapat masalah. Bolos, merokok, menenggak minuman beralkohol, bahkan sampai bermain wanita walau dengan uang teramat sangat pas-pasan. Tak luput juga kejahatan-kejahatan seperti mencopet juga gue lakukan. Didukung oleh fisik yang kekar dengan wajah garang dan kemampuan bela diri, membuat gue berani untuk melakukan hal-hal tersebut karena gue yakini gue bisa membela diri sendiri di saat mengalami kesusahan.

Keluarga gue sendiri adalah keluarga baik-baik. Meski hidup kami pas-pasan cenderung kurang, tapi kehangatan yang diberikan oleh kedua orang tua gue selalu penuh dan berlebih dengan versi mereka. Tapi apa daya diri ini yang berada dalam fase penjejakan remaja nanggung yang masih dikelilingi ego dan rasa iri terhadap orang lain. Gue merasa kesal dengan keadaan sebab mengapa gue harus menjalani hidup seperti ini. Tapi dibalik itu semua, gue tetap bersyukur memiliki keluarga ini, kedua orang tua gue dan saudara-saudari gue.

Gue sendiri tidak mau membebani mereka lebih lanjut. Sebuah pengalaman buruk dimana gue nyaris meninggal dihajar masa karena ketahuan kebodohan merampok dulu membuat gue tobat untuk beberapa hal nakal yang gue jalani. Gue tak mau melihat orang tua gue bersedih, apalagi sampai memohon seperti itu di hadapan gue. Tidak akan gue biarkan mereka melakukan hal seperti itu lagi. Tidak dalam sepengetahuan gue.

Dalam keluarga ini, gue memiliki seorang abang bernama Raksha yang berusia 22 tahun. Lalu ada juga adik kembar gue yang berbeda 4 tahun lebih muda dari gue, Rakhma dan Rikhma. Sementara gue sendiri bernama Rakesh yang sekarang telah berusia 19 tahun.
Kami semua masih tinggal di rumah bersama ayah dan ibu, termasuk bang Raksha yang kini sudah bekerja sebagai pegawai di sebuah gudang. Sedangkan kedua orang tua gue pun masih bekerja dimana ibu membuka jasa menjahit pakaian dan ayah sebagai tukang ojek.
Kali ini adalah giliran gue untuk membantu keluarga gue. Usia gue yang sudah matang untuk bekerja, akan gue ringankan beban keluarga dengan turut menyumbang uang setidaknya untuk kedua adik kembar gue ini agar kehidupan mereka bisa lebih baik dari gue maupun bang Raksha.

—————

"Mau kerja dimana emangnya kamu? Udah tau mau jadi apa?" Kekeh Raksha menunjuk kepala gue.

"Entah bang. Apa aja lah yang penting gawe." Balas gue mengambil sebatang rokok dari bungkus milik abang Raksha.
"Di tempat abang buka lowongan gak? Bisa gak Rakesh masuk?"

"Kaga ada. Kalau ada juga udah gue seret kamu ikut gawe bareng abang." Kekehnya kembali tetap dengan menghisap rokok.

Gue menghela nafas panjang. Sudah 4 bulan semenjak gue lulus dan gue masih belum mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya gue sempat bekerja menjadi pelayan di sebuah restaurant. Tapi karena alasan yang tidak jelas dari beberapa pelanggan membuat bos gue memberhentikan gue karena gue dianggap 'tidak ramah' kepada pelanggan disana.

"Bang, Rakesh mau tanya deh." Raskha hanya berdeham.
"Emang fisik ngaruh ya buat kerjaan?"

Saat itu Raskha tertawa kencang.
"Kenapa lo ngomong gitu Kesh?"

"Gini bang, temen gue tuh si Aldi. Dia baru aja naik jabatan di kerjaannya jadi spv gitu lah di toko si koh Aseng itu. Padahal baru aja 2 bulan kerja." Tutur gue.
"Ya dia kan cakep ya, kulitnya bersih gitu."
"Lah gue? Item dekil gini, badan kaya tukang pukul, tampang macem preman. Emang beneran ngaruh ya fisik gitu bang?"

Pembobol / PerampokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang