Pembobol / Perampok - 4. di Rumah Target Rampok

449 3 3
                                    

https://linktr.ee/rgdeansius

kalian bisa cek pula akun KK saya yang baru pada https://karyakarsa.com/alexbw

*****

Pembobol / Perampok

4. di Rumah Target Rampok

Rakesh Saputra PoV

Sepanjang hari gue dikurung bagaikan burung dalam sangkar. Tidak diperbolehkannya gue keluar dari kamar selain pergi ke kamar mandi saja. Bahkan perut gue saja sama sekali tidak terisi makanan sampai malam hari, sebatas hanya air putih yang masuk melepas dahaga bersama dengan cairan kejantanan miliki ketiga orang ini, termasuk di dalamnya abang gue sendiri.

Anehnya, gue terus menerus merasakan hawa nafsu yang tinggi. Walau badan ini begitu lemas, tapi dorongan untuk terus melayani dan menikmati kontol tidak pernah ada matinya. Nyala gairah nafsu selalu terbakar hebat dalam jiwa gue, apalagi setelah bang Bayu mengucapkan kalimat-kalimat yang begitu menyentuh layaknya menghipnotis disusul dengan ciuman mautnya.

Badan gue sendiri nampak semakin terpump-ing. Biasanya kejadian ini terjadi di saat gue sedang berolahraga atau bekerja menjadi buruh kuli entah di pasar atau panggilan rumah ke rumah. Namun sekarang ini, di dalam kamar panas penuh rangsangan ini, tubuh gue seolah menjadi semakin kencang juga keras otot-ototnya. Lekuk guratan yang tersurat di badan gue makin intense terlihat jelas, apalagi dalam kondisi berkeringat.

Gue sendiri tak menghitung berapa banyak pejuh yang tumpah mengenai wajah, badan, atau perut gue. Baik itu pejuh gue sendiri maupun pejuh abang-abang disini. Belum lagi pejuh yang gue telan atau yang dibuang dalam lobang pantat gue. Bagai kesetanan semua ketiga abang-abang ini memakai tubuh gue sebagai alat pemuas nafsunya, tidak terkecuali bang Raksha yang begitu penuh nafsu menghajar lobang gue sembari dilontarkan kalimat-kalimat makian pada gue.

Subuh dini hari di saat semua terlelap kelelahan menghajar lobang pantat gue, gue mencoba keluar dari rumah bang Bayu untuk pulang ke rumah gue sendiri. Menggunakan ojek online, gue tinggalkan abang gue yang tidur telanjang di atas kasur bersamaan dengan kedua kawannya tersebut. Untungnya gue memiliki kunci rumah dan cepat gue segera menuju kamar gue dan tidur begitu saja di atas kasur di samping adik gue yang masih terlelap pulas.

—————

Aksi perampokan pertama gue akan segera di mulai. Berbekal topeng hitam ketat yang hanya menunjukan mata kami saja, serta baselayer hitam sebagai pakaian kami, kami berempat telah bersiap untuk menuju rumah lokasi perampokan. Menggunakan mobil entah milik siapa, kami berempat duduk dimana bang Pandu menyetir.

"Wah wah, lonte kita ini udah ngaceng aja sekarang." Ujar bang Bayu yang duduk di belakang bersama gue. Tangannya sudah nakal mengusap kontol tegang gue dibalik baselayer tipis nan ketat.

Bagaimana gue tidak ngaceng, sedari awal kami semua memakai pakaian ini, gue bisa melihat tubuh-tubuh abang bertiga ini menonjol dibalik baselayer ketat tersebut. Dada bidang mereka, bahkan puting mereka pun tercetak jelas. Berikut dengan otot sixpack di perut juga pada tangan mereka. Dan terutama yang mengambil fokus pandangan gue sedari tadi adalah, jendolan kontol mereka yang sungguh nyata tercetak disana.

"Isep kontol abang Rakesh, buat jimat kamu." Ujarnya sembari mengelus-elus kontolnya dari luar. Kini kontol itu telah membesar, menegang dengan sempurna. Gue buka masker hitam ketat ini hingga ke hidung, lalu gue jilat-jilat baselayer tepat pada bagian kepala kontol bang Bayu.

"Bang Bayu, udah lah jangan gituin Rakesh." Ujar bang Raksha sedikit kesal.

"Biarin aja Sha. Toh adik lo juga suka. Jimat itu dari si Bayu buat adik lo." Kekeh bang Pandu.

Pembobol / PerampokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang