https://linktr.ee/rgdeansius
kalian bisa cek pula akun KK saya yang baru pada https://karyakarsa.com/alexbw
*****
Pembobol / Perampok
3. Pelajaran 2 Kawan Abang
Rakesh Saputra PoV
Pertemuan gue dengan Bayu dan Pandu akan terjadi sebentar lagi. Sama sekali gue tidak tahu bagaimana perawakan mereka berdua sebab Bang Raksha tidak menunjukan rupa kedua kawannya itu kepada gue.
"Kok abang jadi deg-deg an sendiri ya?" Ujarnya saat motor masih melaju.
"Deg-deg an gimana bang? Bukannya Rakesh yang harusnya deg-deg an sekarang?" Bang Raksha tetap diam. Ia fokus mengendarai motor.
Akhirnya motor yang dibawa Raksha tiba di sebuah rumah sederhana milik Bayu. Begitu motor ini terparkir di depan pagar, keluarlah sosok pria tinggi tegap berwajah sangar dengan bekas luka sayatan pisau nampaknya di wajah.
"Pas banget lo dateng Sha. Tolong jemput anak gue dong di sekolah, gue lagi ga bawa motor nih." Teriak pria itu masih berdiri di depan pintu.
"Lah? Itu kan ada motor bang Bayu. Abang aja sendiri yang jemput, kan itu anak abang" Balas Raksha menolak.
"Udah buruan, adek lo suru turun aja, ngapain dia ikutan jemput juga. Mumpung motor lo masih nyala tuh, udah buruan." Tukasnya keras.
Raksha menoleh ke arah gue yang mana gue pun menjadi panik.
"Turun ya kamu Kesh. itu bang Pandu, nanti satu lagi bang Bayu. Rasanya mereka sengaja deh nyuruh abang begini supaya..." Suara bang Raksha terdengar ragu.
"Udah gapapa bang. Rakesh juga udah gede ini kan?" Balas gue berusaha menenangkan bang Raksha meski gue sendiri tak kalah ragu dan takut.
"Iya tapi kan..." Saat Raksha hendak melanjutkan bicara, Pandu sudah terlebih dahulu membuka pagar.
"Udah buruan sana, kasian anak gue nunggu lama ntar." Ujar Pandu lalu menarik tangan gue.
"Aman adik lo ini sama kami berdua. Kayak ga tau aja lo Sha." Senyum Pandu lebar. Ia sudah merangkul gue.
"Ya udah, abang jalan dulu Kesh." Kata bang Raksha.
"Jangan kasar-kasar ya bang. Masih baru dia."
"Halah paling juga udah lo jebol kan?" Tawa Pandu menanggapi sementara bang Raksha terlihat melotot.
Setelah melihat motor Raksha menjauh, bang Pandu menggiring gue masuk ke dalam rumah dan dibawanya gue menuju ke kamar. Tepat di menghadap cermin sudah berdiri pria dengan tubuh telanjang dadanya terpantul disana. Punggung itu terbentuk kekar, cepat pria ini membalik badan dan gue lihat jelas wajahnya yang ternyata tidak segarang bang Pandu. Inilah sosok bang Bayu, wajahnya terlihat teduh tenang, lebih mirip salah seorang aktor menurut gue. Terlebih dengan bulu dada yang rimbun menghiasi dada hingga perutnya, makin-makin gue pandangi sosok bang Bayu nampak seperti aktor yang memiliki nama serupa.
"Oohh?! Ini adiknya Raksha. Rakesh kan? Gue Bayu." Ia menjulurkan tangannya.
"Rakesh bang."
"Halah ga usah formal-formal lo berdua. Kita semua tahu kan disini kami berdua bakal nikmatin badan lo Rakesh." Ujar bang Pandu yang tetap merangkul gue makin kencang dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanan bang Pandu meremas dada kiri gue dengan kencang.
"Oowwhhh... Dada yang indah! Gue suka banget dada bidang kenceng begini."
"Baaanghh... Uurgh jangan baang." Rintih gue meraih tangannya.
"Ssshhh... Diem aja lo. Nikmatin aja apa yang gue sama Bayu bakal kasih ke lo." Bisik bang Pandu.
"Gilaa Bay, ni adiknya Rakhsa mantep bener! Mirip abangnya."
"Haha! Ya iyalah Du, namanya juga abang adik." Kekeh bang Bayu.
Sambil menikmati remasan tangan bang Pandu pada dada kiri ini, gue dapati kontol mereka berdua mengacung tegak dibalik sarung yang mereka pakai. Tak payah gue menenggak ludah. Semenjak dua kali permainan gue bersama pria, bersama Aldi dan bang Raksha, gue mengalami sebuah perubahan dimana menatap tubuh pria sekarang-sekarang ini menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi gue.
Terlebih pasca gue dientot oleh abang Raksha. Di dalam rumah sendiri, baik gue, ayah, bang Raksha, dan adik lelaki gue Rakhma, pasti hanya mengenakan sarung saja. Otot tubuh bapak yang masih terbentuk kekar walau perutnya kini sudah menunjukan tanda-tanda sedikit buncit. Lalu ada badan Rakhma yang mulai terlihat guratan-guratan otot karena sama seperti gue dan abang, ia sudah lebih intense dalam berlatih bela diri. Dan terakhir adalah abang Raksha, abang gue yang selama 2 hari terakhir selalu gue gunakan dada bidangnya sebagai bantal untuk gue tidur.
Tak jarang gue sering melamun menatap ayah di saat ia sedang duduk menonton tv atau sekedar bersantai di depan pintu rumah untuk merokok. Jika beruntung, posisi duduk ayah akan membuat jendolan kontolnya mengecap dibalik sarung yang terikat kencang pada pinggang. Gue yakini kontol ayah ini begitu besar juga panjang, terbukti dari kontol milik gue dan milik abang yang sama-sama pernah gue ukur dengan penggaris sekitar 17 cm panjangnya.
Sementara Rakhma yang masih dalam proses pertumbuhan ini pun gue yakini akan menurun genetik kontol yang serupa dengan kami. Baru saja kemarin subuh, di saat abang dan adik gue tertidur lelap. Gue sengaja melepaskan sarung Rakhma saat ia sedang mengalami morning wood dan gue ukur panjangnya. 14 cm meter dan kemungkinan masih bisa bertumbuh lagi.
Memang gue nampaknya sudah gila. Baru saja mengalami kejadian dientot pertama oleh abang Raksha dan pengalaman tersebut sudah meninggalkan bekas di dalam hati gue. Obsesi akan tubuh kekar seorang pria, dan terutama kontol mereka. Gue bahkan sudah membayangkan bagaimana rasanya melumat kontol ayah atau adik gue sendiri. Dientot oleh kontol-kontol mereka, serta menelan atau dibuahi oleh pejuh cairan kejantanan mereka. Gue memang sudah digilakan!
Kembali lagi pada dua sosok pria yang baru gue ketahui namanya. Sudah dibawanya gue untuk duduk di kasur besar nan empuk ini. Kaos gue ditanggalkan, berikut dengan celana jeans yang gue pakai pun terlepas. Sisa sebuah celana dalam saja yang masih menempel dimana kontol gue sudah berdiri menantang karena rangsangan yang gue terima barusan.
*****
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.
Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!
Kisah lengkap "Pembobok/Perampok" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/alexbw
https://linktr.ee/rgdeansius
Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" ; "Tersesat" ; "Fun World" ; "Succubus" ; "Sang Pri-Cin" ; "Keturunan Genetik" ; "CCTV" ; "Cerita seKe - Type Uke" ; "Cerita Seke - Type Seme" ; "Berempat" ; "Ritual" ; "Perubahan Diri" ; "KCIC - Kumpulan Cerita Indo Chns"
dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!
Regards,
RG Deansius
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembobol / Perampok
Teen FictionPeringatan umur 21+ untuk yang hendak membaca cerita ini. LGBTQ+ genre - - - - - Pembobol / Perampok Rakesh Saputra, remaja tanggung yang serba biasa kecuali fisiknya yang kuat dan terbentuk otot atas hasil pelatihan bela diri sedari kecil. Di usia...