tujuh

23K 1.9K 63
                                    


Dalam perjalanan pulang Kevin tak sengaja mendengar keributan yang berasal dari gang sepi ditepi jalan. Kevin yang dasarnya kepoan pun memilih menepikan motornya untuk melihat apa yang terjadi di gang sepi yang gelap itu.

Saat mengintip Kevin melihat seorang pria yang sedang dikeroyok oleh belasan orang. Dan meskipun gelap Kevin tetap dapat melihat dengan jelas lincah dan terampilnya pria itu saat melawan orang-orang di sana.

Kevin terus menonton kejadian itu dengan khidmat. Kevin benar-benar dibuat kagum oleh si pria yang kini masih berdiri gagah menghadapi lawannya meskipun lengan kirinya sudah tersayat hingga mengeluarkan darah.

Perkelahian berakhir dengan kemenangan si pria itu. Lawannya sudah terkapar tak berdaya di tanah. Dan saat Kevin teliti lagi ternyata bukan hanya belasan orang namun puluhan orang yang sudah limbung ke tanah.

Ketika Kevin kembali melihat kearah pria itu, Kevin malah tanpa sengaja bertatap mata dengannya. Beberapa saat kemudian pria itu terduduk di tanah sembari memegangi lengan kirinya yang terus mengalirkan darah.

"Tolong.." ucap pria itu sambil menatap memelas ke arah Kevin. Kevin yang mendengarnya pun terheran-heran. Hei benarkah pria itu adalah pria yang sama dengan pria yang seorang diri melawan puluhan orang??

Namun entah mengapa tubuh Kevin seolah ditarik dan dengan santainya berjalan kearah pria tadi melewati puluhan tubuh orang yang tadi di lawan oleh pria itu.

Sesampainya dihadapan pria itu Kevin langsung angkat bicara.

"Maaf Om, gue gak sengaja liat dan kalo mau minta tolong juga gue gak yakin bisa ngobatin lo" ucap Kevin sambil menatap ngeri pada luka sayatan di lengan kiri pria itu.

"Tak apa, bawa saja aku ke rumah sakit ini" pinta pria itu pada Kevin sambil menyerahkan sebuah kartu berisikan alamat rumah sakit.

"Yaudah lah nolong orang juga gak dosa" ucap Kevin dalam batinnya.

Kevin mengangguk lalu menerima kartu itu dan memasukkannya kedalam kantong bajunya setelah ia lihat. Kevin kemudian menatap pria itu dengan tatapan seperti sedang berfikir.

Tiba-tiba saja Kevin berjongkok di depan pria itu membuat si pria menatapnya bingung.

"Kok gak naik Om? biar gue gendong sampe ke motor gue yang ada di depan sana" tanya Kevin menatap pria itu yang kini menatapnya jengah.

"Tidak perlu, aku masih bisa berjalan" ucap pria itu sambil berdiri dari duduknya tanpa beban lalu berjalan melewati Kevin dan berkata..

"Cepatlah, kau lambat sekali" ujar pria itu pada Kevin sembari terus berjalan menuju kearah motor Kevin yang terparkir apik di tepi jalan.

Hei kemana tadi orang yang menatapnya dengan tatapan memelas? kenapa jadi menyebalkan sepertinya ini? pikir Kevin.

"Bajingan udah di tolongin juga" gumam Kevin kesal yang ternyata masih bisa didengar jelas oleh pria itu. Salahkan saja pendengarnya yang sangat tajam itu.

"Benar-benar anak yang nakal" batin pria itu tersenyum tipis tanpa di sadari oleh Kevin yang berjalan dibelakangnya.

.

.

.

.

.

.

"Ck udah gue bilang jangan coba-coba keluar tanpa pengawal! gini kan jadinya" ucap seorang pria dengan jas putih yang membalut tubuhnya.

Pria itu bernama Derrick Stevano, ia bekerja sebagai dokter di rumah sakit ternama yaitu Rumah Sakit Permata.

Derrick benar-benar lelah dengan tingkah orang dihadapannya ini yang adalah sahabat sekaligus atasannya.

KEVIN (slow up!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang