Riddikulus (AU Hogwarts)

363 22 5
                                    

NOTE
Mungkin agak panjang (10k+ kata)
Prefek : murid senior yang ditugaskan untuk memimpin murid-murid lain dan membantu guru menegakkan disiplin.
Drooble's : merek permen.
Muggle : sebutan untuk orang biasa yang tidak memiliki kemampuan sihir dalam seri novel Harry Potter
Boggart : bentuk-penggeseran makhluk yang akan menganggap bentuk apapun yang paling menakutkan bagi orang yang menjumpainya.
Common Room : Ruang bersama para siswa di Hogwarts, biasanya memiliki perapian dan beberapa sofa dan dekorasi maupun perabotan rumah, mereka sering digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan bersosialisasi antar siswa.

Common Room : Ruang bersama para siswa di Hogwarts, biasanya memiliki perapian dan beberapa sofa dan dekorasi maupun perabotan rumah, mereka sering digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan bersosialisasi antar siswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-
Sambil menatap ke luar jendela kabin kereta tempat ia biasa duduk, Freya memperhatikan orang-orang yang sibuk saling berjabat tangan dan berpelukan saat tahun ajaran baru di Hogwarts akan segera dimulai lagi.

Freya, yang sekarang duduk di tahun kelimanya sudah terbiasa menjadi salah satu murid paling awal yang datang ke stasiun. Ayahnya, yang berdarah murni, percaya bahwa penyihir yang datang lebih awal adalah seseorang yang akan menjadi salah satu penyihir terbaik di masa depan. Hal ini sangat ditentang Freya, mengingat sifatnya yang suka menunda-nunda.

Kendati demikian, Freya tetap mengikuti ayahnya karena ayahnya sangat baik padanya dan ia memang berhasil merawatnya seorang diri serta menghujaninya dengan cinta dan dukungan, yang menurut Freya merupakan alasan mengapa ia mewarisi sifat-sifat tersebut untuk dapat masuk ke asrama ayahnya, yaitu Slytherin.

Karena naik kereta terlalu awal, dia duduk dan menghangatkan diri di kabin kereta seperti biasa, sambil mengunyah Drooble's yang baru dibelinya, mengagumi pemandangan yang kacau namun memuaskan dari awal tahun yang baru.

Tepat saat kerumunan di luar mulai menghilang, Freya merasakan sweter wol hijaunya ditarik tiba-tiba, yang membuatnya terkejut. Hanya untuk mengetahui bahwa itu adalah Zee, sahabat karibnya yang selalu membuat masalah dan kenakalan.

Pada tahun pertamanya di Hogwarts, setelah ia diseleksi di Slytherin, Zee yang berada di tahun kedua adalah orang pertama yang menjabat tangannya dan menawarkan sepotong roti yang setengah digigit, perasaan disambut yang terpancar dari seringainya yang tidak berbahaya, menyelimuti Freya yang pemalu. Orang tidak akan menduga bahwa Zee adalah anak Slytherin jika bukan karena jubah berwarna hijau yang dikenakannya.

"Eyy! Freya!" Zee hendak meraih tangan Freya untuk berjabat tangan, namun Freya hanya tersenyum nakal sambil menatap tangan Zee yang lain yang tersembunyi di belakangnya.

"Jangan pernah berpikir melakukan trik itu padaku." Freya segera mengarahkan tongkat sihirnya ke tangan Zee yang sudah bergerak mundur, dengan hati-hati menyingkirkan tipu daya dari telapak tangannya.

"Nggak asik ah, Aku cuma mau coba apakah ini benar-benar berhasil." Zee mendengus sambil menyilangkan lengannya di dada.

"Itu akan berhasil. Keluarga Weasley yang terbaik dalam hal produk mereka." Freya terkekeh saat dia meraih tas dari bagasi di atas mereka yang hampir terjatuh karena kekuatan tiba-tiba dari gerakan kereta yang sekarang mengepul dan bersiap untuk berangkat.

Drafts of Frefio StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang