Fiony adalah sosok yang dikenal dan dicintai di desanya. Sejak kecil, ia selalu berusaha menolong siapa pun yang membutuhkan, entah membantu para tetua mengumpulkan kayu bakar, atau menghibur anak-anak dengan cerita-cerita petualangan yang ia karang sendiri. Hatinya selalu dipenuhi keinginan untuk melakukan kebaikan, dan ia merasa bahwa hidupnya memiliki tujuan yang besar, meskipun sederhana.
Namun, di balik kebaikannya, Fiony memiliki impian yang berbeda dari kebanyakan orang: ia ingin hidup selamanya. Baginya, keabadian adalah satu-satunya cara untuk terus membantu orang lain tanpa batas waktu, memberi arti abadi pada keberadaannya.
Di desanya, ada sebuah legenda lama tentang seorang penyihir yang hidup di kastil tua di tengah hutan. Orang-orang berkata, penyihir itu mampu memberikan keabadian kepada siapa pun yang berani mencarinya. Rumor ini memikat hati Fiony, hingga akhirnya suatu sore, ia memberanikan diri untuk berkuda menuju kastil yang tersembunyi di tengah pepohonan yang lebat.
Setibanya di kastil itu, Fiony merasa ada sesuatu yang berbeda. Meskipun kastil tersebut tampak rapuh dengan dinding yang mulai terkelupas dan debu yang mengendap, di dalamnya ia merasakan kehadiran seseorang. Langkahnya membawa Fiony ke sebuah ruangan kecil yang satu-satunya masih terawat. Di sana, di atas meja, terdapat secarik kertas dengan tulisan yang baru saja mengering.
Saat ia membaca kata-kata penuh kesedihan yang tertulis di sana, suara lembut namun dingin terdengar dari belakangnya. "Siapa kau?"
Fiony terkejut dan berbalik. Di sana berdiri seorang wanita dengan keanggunan yang tak biasa, mengenakan kemeja putih yang longgar dan celana hitam, memancarkan aura tenang yang memikat. Sorot matanya penuh kedalaman yang aneh, seolah-olah menyimpan bertahun-tahun kesedihan.
"Aku... aku mencari penyihir yang katanya hidup di kastil ini," kata Fiony dengan suara bergetar. "Kudengar, penyihir itu bisa memberikan keabadian."
Wanita itu tersenyum tipis, tetapi senyuman itu dingin dan penuh ironi. "Keabadian? Kau benar-benar menginginkannya?"
"Ya, aku ingin hidup lebih lama... hidup selamanya," kata Fiony dengan yakin. "Aku ingin membantu lebih banyak orang tanpa harus khawatir waktu akan habis."
Wanita itu memandang Fiony lama sekali sebelum tertawa kecil, tawa yang getir dan hampa. "Dengar, pertama aku bukan penyihir, namaku Freya, banyak orang-orang yang mengarang cerita tentangku," jawab Freya dengan nada sinis. "Kedua, bantuanmu tidak akan berarti apa-apa dalam keabadian, kau tidak tahu apa yang kau inginkan."
"Aku tahu apa yang aku inginkan," jawab Fiony, bersikeras. "Aku yakin bahwa dengan keabadian, aku bisa melakukan lebih banyak kebaikan."
Freya hanya menghela napas, ekspresi dinginnya seakan mengabaikan tekad Fiony.
"Kau pikir keabadian akan memberimu kekuatan dan kebahagiaan? Kau salah besar."
Fiony terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Ada kedalaman rasa sakit dalam kata-kata Freya yang tak ia pahami. Namun, hatinya merasa tertarik pada wanita misterius ini, seakan ingin memahami apa yang tersembunyi di balik mata penuh luka itu. Meski harapannya ditanggapi sinis, pertemuan ini justru membuatnya semakin ingin mengenal Freya dan mengerti mengapa keabadian bisa menjadi kutukan bagi seseorang seindah dirinya.
Melihat kegigihan Fiony, Freya akhirnya memberikan syarat dengan nada dingin, hampir seperti menguji kesungguhan gadis itu.
"Kau benar-benar ingin hidup selamanya?" tanya Freya, nada suaranya serak namun tegas. "Baiklah. Jika kau ingin keabadian, kau harus bertahan hidup di kastil ini selama setahun penuh."
Fiony mengangguk, matanya bersinar penuh tekad. Namun, senyum sinis kembali menghiasi wajah Freya.
"Ada beberapa aturan yang harus kau ikuti," lanjut Freya sambil menatap Fiony tajam. "Kau tidak boleh menggangguku di kamarku, apa pun yang terjadi. Kau harus menjalani hari-hari di sini tanpa mengeluh dan tanpa menggangguku. Lalu, jika kau berhasil bertahan hingga satu tahun, mungkin... aku akan mempertimbangkan keinginanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drafts of Frefio Story
Short StoryIrrassaimase... Selamat datang di kumpulan one shoot cerita freya dan fiony dari berbagai universe lain. Maybe this is not my original work because I translated a lot from the stories I read. Intinya aku lagi obsesi banget sama hubungan frefio ini...