Seokjin is Injured

286 30 1
                                    

Melihat Jae Hyun yang terus saja menangis, akhirnya Jungkook memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia biarkan Seokjin menggendong putra bungsunya karena anak itu sama sekali tidak mau melepaskan pelukannya pada pemuda itu.

"Ada apa dengan Jae, Dad? Mengapa Jae menangis?" tanya Ji Yoo yang duduk di sebelah kanan sang ayah. Seokjin yang memangku Jae Hyun duduk di belakang.

"Sepertinya Jae bermimpi buruk, Aga. Itulah sebabnya Jae menangis. Kau juga jadi terbangun karena Daddy mencoba menggendongmu. Mian..." Ji Yoo menggeleng.

"Aku sudah tidak mengantuk Daddy. Aku senang karena akhirnya aku bisa merasakan pulang ke rumah bersama Daddy saat hari masih terang."
Ucapan Ji Yoo membuat Jungkook terdiam. Seokjin bahkan tidak mengira akan mendengar kata-kata itu. Apakah Jungkook benar-benar sesibuk itu?

Tak ingin membuat suasana canggung, Seokjin mencoba mengajak berbicara Jae Hyun.

"Jae-ya! Begitu di rumah nanti, kau ingin Seonsaengnim buatkan apa untuk camilan?" tanya Seokjin yang membuat pemuda belia itu mengangkat kepalanya.

"Kookies..."

"Kau ingin bentuk apa?"

"Bunny..."

"Aku juga mau, Seonsaengnim!!" ucap Ji Yoo penuh semangat. Seokjin tersenyum.

"Arasseo. Nanti kita akan membuat kue sama-sama begitu kita tiba di rumah." Ji Yoo kesenangan. Gadis itu bahkan berteriak karena terlalu excited.

Seokjin menggoda Jae Hyun dengan menoel-noel hidungnya. Ia juga menciumi pipinya hingga Jae Hyun tertawa mendapat perlakuan seperti itu dari Seokjin. Sementara Jungkook tersenyum tipis melihat interaksi bungsunya dengan pemuda itu. Ia menghela napas. Sepertinya apa yang selalu dikatakan oleh Namjoon memang benar. Ia harus bisa berubah.

🌸🌸🌸

Seokjin sedang membuat Kue dengan di temani oleh Ji Yoo dan Jae Hyun. Jungkook sudah berada di ruang kerjanya karena begitu tiba di rumah, sudah ada yang menghubunginya dan membahas tentang bisnis.

Ji Yoo dan Jae Hyun hanya membantu sekitar setengah jam saja. Si bungsu sudah merasa lelah dan bosan, jadi Seokjin menyuruhnya untuk bermain di halaman belakang bersama Ji Yoo. Selagi Seokjin menyelesaikan pekerjaannya membuat kue, pemuda itu berpesan pada si cantik untuk mengawasi sang adik saat bermain.

Tepat setelah memasukkan adonan kue ke dalam oven dan menyalakan timernya, Seokjin dikejutkan dengan suara teriakan Ji Yoo dari belakang.

"JAE!!"

Dengan sangat cemas, Seokjin segera berlari menuju halaman belakang. Ia benar-benar terkejut melihat Jae Hyun sudah berada di atas pohon. Yang lebih parahnya lagi, anak itu berada di ujung dahan yang kemungkinan bisa patah kapan saja.

"Jae! Stop! Tetap diam di sana. Jangan bergerak atau kau akan jatuh!" jerit Seokjin dengan sangat panik. Dahan yang dinaiki oleh Jae Hyun berada di posisi yang lumayan tinggi.

"Bagaimana Jae bisa ada di atas sana, Ji Yoo? Bagaimana cara adikmu memanjat pohon setinggi itu?"

"J-Joesonghaeyo! Jeongmal joesonghaeyo."

"Eotteohkae? Apa yang harus kulakukan?" gumam Seokjin dengan sangat panik.

Jungkook yang mendengar ada suara keributan akhirnya keluar dari ruang kerjanya. Ia mencari sumber keributan itu dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi di halaman belakang. Saat ia tiba di pintu, netranya menyaksikan sebuah adegan yang hampir membuat jantungnya berhenti.

"ANDWAE!!"

Teriakan Seokjin menggema bersamaan dengan pemuda itu yang berlari secepat mungkin demi menangkap tubuh putra bungsunya yang terjatuh dari atas pohon. Seokjin berusaha sebisa mungkin melindungi tubuh Jae Hyun agar tidak terluka sampai-sampai ia tidak peduli dengan kondisinya sendiri.

By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang