Kim Seokjin, Kim Namjoon and Kim Taehyung

387 32 4
                                    

Seokjin menatap dua pemuda yang sedang tersenyum menatapnya. Ia bingung karena tidak mengenal mereka. Ji Yoo dan Jae Hyun seketika mendekat dan memeluk pinggangnya.

“Seonsaengnim...” Jae Hyun mengulurkan kedua tangan ke arah pemuda itu dan Seokjin segera menggendongnya.

“Ternyata memang benar. Dia adalah orang yang menolongku beberapa bulan yang lalu, Hyung.” Ucap salah seorang laki-laki yang memiliki paras yang sangat tampan.

Seokjin tak mengerti. Ia mendekati Jungkook dan berdiri di belakangnya, tapi laki-laki itu justru menarik tangannya dan membiarkannya berdiri tepat di sampingnya. Pemuda itu menunjukkan ekspresi memelas, tapi Jungkook menatapnya tajam dan menggelengkan kepalanya pelan. Mau tidak mau, Seokjin harus menurut. Ia yang tadinya sudah mundur ke belakang, akhirnya kembali berdiri di sisi laki-laki itu.

“Kau tidak perlu waspada seperti itu, Seokjin-ssi. Mereka adalah sepupuku. Kebetulan mereka juga memiliki marga yang sama denganmu, yaitu marga Kim.” Ucap Jungkook yang membuat Seokjin menundukkan kepalanya memberi hormat.

“A-annyeonghaseyo...”

“Apa kau tidak ingat padaku, Seokjin-ssi?” tanya pemuda dengan rambut yang sedikit ikal. Seokjin berpikir lalu menggeleng.

“Dia pasti lupa, Tae-ya. Kejadian itu sudah terjadi beberapa bulan yang lalu.”

“Tapi aku tidak pernah lupa, Hyung. Dia menyelamatkan aku saat sakit di kepalaku kambuh. Jika bukan karena dia, mungkin aku sudah mati.”

“Tae!”

“Hoejangnim...” panggil Seokjin pelan.

“Hm?”

“Sebenarnya ini ada apa? Apakah yang kalian bicarakan ini ada hubungannya denganku?” tanya Seokjin penasaran. Ia menggoyang-goyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri karena Jae Hyun menyandarkan kepala di bahunya. Ia yakin jika anak itu pasti mengantuk.

Jungkook menatap Seokjin. Ia menyentuh surai putranya yang sudah mulai mengantuk.

“Beberapa bulan yang lalu, Uri Hyung nyaris pingsan di jalan. Jika bukan karena pertolongan seseorang, Uri Hyung mungkin sudah mengalami kecelakaan. Apa kau tidak ingat pernah menyelamatkan seseorang beberapa bulan lalu?” tanya Jungkook yang membuat Seokjin semakin bingung.

“Naega? Molla. Aku tidak ingat.”

“Aku orang yang nyaris tertabrak sebuah mini bus di lampu merah yang berada tidak jauh dari Seoul University. Saat itu kepalaku sangat sakit dan kau menyelamatkan aku sebelum mobil itu mengenaiku. Kau bahkan harus repot membawaku ke rumah sakit.” ucap laki-laki itu.

Seokjin kembali mengingat-ingat. Pernahkah ia membantu seseorang yang nyaris mengalami kecelakaan karena sedang tidak sehat? Ia terus berpikir, sampai akhirnya memorinya menampilkan sebuah kejadian setelah ia pulang dari bekerja beberapa waktu lalu. Saat itu sebenarnya ia sedang buru-buru untuk segera pergi ke tempat kerja paruh waktunya yang lain. Tapi saat hendak menyeberang jalan, ia melihat seorang pria yang nyaris terjatuh di jalan raya. Ia segera menyelamatkannya karena ada sebuah mobil yang nyaris menabraknya.

“Ah... Aku ingat, tapi aku lupa wajah orang yang aku tolong saat itu. Aku hanya memikirkan bagaimana kondisinya karena saat aku memeganginya, orang itu tak sadarkan diri. Tak ingin keadaannya memburuk, aku langsung membawanya ke rumah sakit. Begitu pihak rumah sakit mengatakan jika kondisinya baik-baik saja, aku bergegas meninggalkan rumah sakit karena aku masih ada urusan.”

“Meskipun kau lupa, aku tetap mengingat bagaimana wajah dari orang yang sudah menolongku. Sesaat sebelum aku kehilangan kesadaran, aku sempat melihatmu. Begitu aku sadar di rumah sakit, perawat mengatakan jika orang yang menolongku sudah pergi karena ada urusan. Aku berusaha mencarimu, tapi entah kenapa aku tidak bisa menemukan keberadaanmu. Sampai akhirnya, tadi Ji Yoo menunjukkan fotomu dan aku meminta Jungkook untuk membawamu ke sini.”

By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang