Bab 2 | Bolos

45 5 6
                                    

Happy reading

Halo jangan lupa vote + komen.
kalo ada yang typo tandain guys

••••

Pagi hari yang cerah secerah hati seorang gadis cantik yang berada di kamarnya.

"Akhirnya pindah sekolah asik." Seru gadis itu dia adalah Ara.

Dia duduk di pinggir kasur, dia tersenyum cerah sambil mengetik dengan antusias di ponselnya.

Beberapa menit dia pun berdiri mengambil tas nya, dia pun keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Ini hari pertama kamu masuk sekolah baru, kamu jangan buat masalah di sana, atau mom nanti bawa kamu ke oma kamu."

Ara mengangguk kepalanya malas, dia duduk di kursi dan mengambil roti yang sudah ada selain nya.

"Ngerti ga?"

"Ya ya ngerti,"jawab malas Ara.

"Tapi kamu kalo ada yang macam-macam lawan, jangan lemah keluarga Dirgantara ga ada yang lemah."

Ara berdiri dari duduknya, tanpa permisi dia pergi dari sana.

" QUEEN ARABELLA DIRGANTARA, DIMANA SOPAN SANTUN KAMU?"teriak Daddy Cakra.

"Huft saya pamit assalamualaikum."setelah itu Ara pergi dari sana.

"Ck anak itu."

Di luar mansion sudah ada dua sahabat nya yang nungguin Ara, mereka bersaudara di mobil dengan kaca mata hitam.

"Sorry lama."

"Gapapa, ayo masuk."

Mereka bertiga pun masuk mobil, setelah memakai pengaman Aca menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

40 menit kemudian

Aca melajukan mobilnya masuk ke dalam sekolah membuat bunyi bising dan mobil mereka pun jadi tatapan semua siswa dan siswi.

"Astaghfirullah Aca bawa mobil seperti ngajak mati."

"Tumben Aya istighfar."

"Lo kira gue setan yang ga bisa istighfar?"

"Itu Aya bilang sendiri."Ara menyengir dengan wajah polosnya.

"Sabar ay sabar."Guman Aya mengusap dadanya.

"Turun."

"Ekhm jaga image." Ara dan Aya pun pura-pura sok cool kalau Aca emang sudah cool dari awal eh dari bayi.

Mereka bertiga pun keluar dari mobil yang menarik perhatian siswa-siswi. Mereka semua tidak berkedip karena menatap kecantikan tiga gadis itu.

"Iya tau gue cantik."narsis Aya mengibaskan rambutnya.

"Ke kepsek."

"Tunggu, tunggu emang lo tau di mana?"tanya Aya.

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang