Interaksi;

99 20 0
                                    

    Gala membisikkan Sena jika perempuan di sisinya itu yang memberikan dia tisu kemarin, Sena mengangguk paham,

    "ohiya Ren, thanks banget ya kemarin udah ngasih tisu buat bersihin mukaku" Sena tersenyum sembari berterimakasih kepada Rena, Rena tersenyum dan mengangguk,

    "oh kukira kamu lupa aku, iya sama-sama bukan perkara besar juga kok" ungkao Rena ikhlas, Sena tersenyum lagi sebelum keadaan akan menjadi awkward lagi.

    Mereka semua makan dengan khidmat, tentu Sena dengan penuh ke fokuskan dalam memakan bakso miliknya, bahkan bel pun kalau tidak Gala yang menepuk pundaknya tidak akan sadar jika waktu istirahat telah habis,

    "Ci, dan yang lain gue duluan ya, habis ini kayaknya ada jadwal lain MPLS nya" ucap Sena dan Gala berbarengan,

    "iyaa hati-hati Sen, Gal jangan lari lari kayak anak TK gitu" ucap Cia. Sena tersenyum sebagai balasan, dan Gala segera menarik Sena masuk kelas,

    "kamu udah lama kenal Sena, Ci? " tanya Rena tiba-tiba,

    "udah dari SMP sih, kenapa Ren? ",

    "dia lucu sih kayak beruang gitu, agak lemot juga, tapi kayaknya cerdas deh, sekaligus nakutin gitu kalo liat mata dia" jujur Rena,

    "ahaha bener semua kok tebakan lo, dia emang salah satu perempuan yang gabisa ditebak, aneh, dan agak clumsy aja, overall dia baik parah dan poin plusnya dia royal anaknya, kapan-kapan deh gue kenalin lebih deket sama dia, dia sering ke rumah gue buat short escape sama cuddle kok, lil a bit clingy juga kok", Rena mengerutkan keningnya heran,

    "cuddle? dia sering cuddle sama kamu Ci? " tanya Rena heran,

    "common ga sie? kayak yaudah we are bestfriend, and what? emang ga boleh cuddle, ya kayak lo sama Helen",

    "beda kali Ci, gue kan emang manusia clingy yang love language nya Physical Touch, keknya Rena kaget kalo lo bilang 'cuddle' gitu sama si Sena, at least manusia paling suci di sini kan cuma Rena ya, rest of us are lesbi semua hahaha", Rena tentu semakin mengkerutkan keningnya,

    "hah???" Rena cukup kaget dengan ucapan Helen tadi,.

    "gausah mikir deh Ren orang gue cuma bercanda, keliatan banget lo orangnya overthinker, jangan dipikirin lagi, ayo masuk kelas, gue denger besok kita di merge sama kelasnya Sena, besok kan MPLS nya pake olahraga kan", semua kawanan Cia terburu buru masuk ke dalam kelasnya.

    Sesuai dengan omongan Helen, kelas MPLS besok digabung menjadi, kegiatan yang umumnya dilakukan oleh manusia yaitu olahraga. Para osis membacakan kelompok dan anggota kelompok yang masuk di dalamnya, merge kelas kali ini cukup membuat Sena kesulitan, entah yang mana satu teman yang baru itu berada, tentu dengan short memory Sena yang cukup mendarah daging di dirinya membuatnya kewalahan. Namun, entah dari mana takdir itu datang, nama Rena terdengar tak asing kala disambung dengan namanya, mereka satu kelompok dan Sena bersyuku tentang hal itu. Dia ingat betul bagaimana senyuman manis dari gadis itu terpatri.

    Membayangkan bagaimana senyuman itu diberikan hanya untuknya membuat geplakan halus dari Gala mendarat tepat di belakang kepala Sena,

    "mikir apa si Sen? gue liat daritadi serius banget terus senyum-senyum gajelas",

    "enggak, lo kelompokkan sama siapa aja Gal? " tanya Sena mengalihkan topik,

    "owhh gue dapet sama Cia, Jisha, sama Desha sih terus kalo sama gang sekelas ini nih sama Meta, lu sama siapa? ",

    "gatau, kalo gak salah tadi sama Rena juga",

    "ohh Rena, itu aja? ", Sena mengangguk dan memilih melanjutkan membaca buku novelnya,

;half breathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang