Bab 1 PEMBERANGKATAN MAHASISWA KKN

87 30 5
                                    


"Aku menyimpan rasa ini dalam keremangan, mengetahui bahwa cintaku hanya akan menjadi rahasia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku menyimpan rasa ini dalam keremangan, mengetahui bahwa cintaku hanya akan menjadi rahasia."

-Arshela Pramudya-

Arshela Pramudya adalah seorang gadis cantik dengan tubuh mungil, wajahnya memancarkan keanggunan yang alami. Kulitnya yang cerah, diterangi oleh sinar matahari pagi, memberikan kesan segar dan bersemangat. Matanya yang berbinar penuh dengan semangat petualangan dan keingintahuan akan dunia di sekitarnya.

Arshela merasa udara pagi yang segar menusuk-nusuk kulitnya saat dia melangkah ke area parkir kampus Universitas Merdeka Raya. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, mewarnai langit dengan warna-warna keemasan yang memukau. Suasana itu memberinya semangat dan kehangatan di dalam hati, meskipun ada ketegangan yang tak terelakkan karena hari ini adalah awal dari petualangan baru dalam hidupnya.

Para mahasiswa berkumpul di sekitar gerbang kampus, dipenuhi dengan antusiasme campuran dengan sedikit kecemasan. Mereka membawa tas ransel beserta koper penuh dengan peralatan yang diperlukan untuk KKN, siap untuk ditempatkan di berbagai desa dan daerah terpencil di Indonesia. Arshela bergabung dengan teman-temannya, saling bertukar cerita tentang ekspektasi mereka dan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki.

Arshela melirik sekeliling, mencari Rivano yang juga sudah pasti berada di antara kerumunan mahasiswa yang bersemangat. Mereka telah ditempatkan dalam kelompok yang sama untuk KKN, dan meskipun dia mencoba untuk tidak terlalu terfokus pada kehadiran Rivano, namun pikirannya selalu kembali padanya. Ada sesuatu yang menarik dalam cara Rivano tersenyum padanya, sesuatu yang membuat hati Arshela berdebar lebih cepat dari biasanya.

Rivano melangkah dengan langkah percaya diri, senyumnya hangat saat dia mendekati Arshela. Dengan rambut hitam yang rapi dan mata yang memancarkan kecerdasan, Rivano memiliki daya tarik yang tak terbantahkan di antara teman-teman mereka.

"Hey, Arshela," sapanya dengan suara yang hangat namun tenang, "Udah siap berangkat?" Tanyanya sambil menunjukkan tas ranselnya yang sudah dipersiapkan dengan baik.

Arshela tersenyum, merasa sedikit terkejut oleh getaran hangat yang dia rasakan setiap kali dia berada di dekat Rivano. "Iya, Rivano. Rasanya campur aduk antara gugup dan semangat," jawabnya dengan jujur, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

Rivano mengangguk setuju, matanya berbinar memancarkan keyakinan. "Kita bakal melakukan yang terbaik, Shel. Kita sama teman-teman lainnya pasti bisa memberikan yang terbaik untuk desa kita nanti," katanya, memberi semangat kepada Arshela.

Arshela mengangguk, merasa lebih percaya diri dengan dukungan Rivano. "Bener, Van. Kita akan lakukan yang terbaik untuk mereka," ujarnya dengan mantap.

Rivano Arsa Wiratama, biasa dipanggil Vano, adalah seorang cowok bertubuh tinggi dan berpostur tegap. Matanya menunjukkan ketegasan dan kecerdasan. Rivano, dengan sikap yang tenang namun penuh kepercayaan diri, memegang tanggung jawab sebagai Koordinator Posko empat mereka dalam KKN. Dia dikenal di antara teman-temannya karena kepemimpinannya yang alami dan kemampuannya untuk menginspirasi orang lain.

KKN (Kuliah, Kerja, Naksir) {Proses Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang