BAB 3 SINGKAT NAMUN BERKESAN

42 18 1
                                    

"Tatapan singkat itu seperti bintang jatuh di langit kehidupan kita, menghiasi malam dengan cahaya yang memikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tatapan singkat itu seperti bintang jatuh di langit kehidupan kita, menghiasi malam dengan cahaya yang memikat. Meski sekejap, mereka meninggalkan kesan yang tak terhapuskan dan memancarkan keajaiban dalam setiap detik."

-Rivano Arsa Wiratama-

Flashback on!

Sore itu, di tengah kegiatan mencari buku terbaru di toko, Rivano berjalan tenang melewati rak-rak yang dipenuhi dengan berbagai judul menarik. Matanya menangkap sosok seorang gadis bertubuh mungil yang berusaha dengan susah payah untuk mencapai sebuah buku di rak bagian atas yang terlalu tinggi baginya. Tanpa berpikir panjang, Rivano melangkah mendekatinya.

Dengan gesitnya, Rivano mengambil buku yang diinginkan gadis itu dan menyerahkannya dengan ramah. Gadis itu membalas dengan senyuman hangat, matanya bertemu sejenak dengan mata Rivano, lalu terucap lembut, "Terima kasih banyak." Suara lembut gadis itu saat mengucapkan terima kasih terdengar seperti melodi yang menenangkan di telinga Rivano.

Rivano membiarkan pandangannya mengikuti langkah gadis itu yang melanjutkan perjalanannya di antara rak-rak buku. Meskipun singkat, interaksi itu meninggalkan kesan yang manis di hati Rivano. Dia kembali melanjutkan pencariannya dengan perasaan hangat dan senyum gadis itu terpatri dalam ingatannya.

Flashback off!

Rivano tersenyum saat mengingat momen di mana dia bertemu dengan seorang gadis cantik, Arshela, yang tak sengaja dia temui di toko buku. Senyum Arshela masih jelas terpatri dalam ingatannya, begitu pula rasa senangnya ketika mengetahui bahwa mereka ternyata berada di universitas yang sama.

Pertemuan singkat itu terasa seperti takdir yang mengarahkan mereka bersama. Di suatu kesempatan, saat pembagian anggota posko untuk proyek KKN, Rivano dan Arshela menjadi satu tim. Senyuman gadis itu kembali membekas dalam pikirannya, meskipun terasa bahwa Arshela mungkin tidak mengingat pertemuan mereka di toko buku waktu itu.

Ketika pertemuan dengan dosen pendamping KKN, mata Rivano langsung tertuju kepada Arshela.

Dalam hati, dia mengatakan, "Ah, itu dia, cewek itu." Mata mereka tak sengaja saling bertemu, menciptakan momen singkat. Rivano merasa ada getaran kecil di antara mereka, sebuah kecocokan yang lebih dari sekadar kebetulan.

***

Rivano merasa haus, dia berjalan menuju dapur. Saat memasuki ruangan itu, pandangannya langsung tertuju pada Arshela yang sedang sibuk memasak. Hatinya berdegup lebih cepat melihat kecantikan Arshela yang semakin terpancar saat sedang memasak.

"Cantik banget," gumam Rivano pelan dalam hati. Pikirannya tiba-tiba melambung jauh ke masa depan, membayangkan bagaimana suatu hari nanti mereka bisa membangun rumah tangga bersama. Imajinasinya mengisahkan momen-momen bahagia di meja makan bersama Arshela, atau menghabiskan waktu di dapur seperti ini, saling berbagi cerita dan tawa.

Namun, sadar akan lamunan yang terlalu jauh, Rivano dengan cepat menggelengkan kepala. "Ah, pikiran gue kejauhan," ucapnya pelan sambil tersenyum sendiri.

KKN (Kuliah, Kerja, Naksir) {Proses Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang