15

288 22 2
                                    

" Gue harus ketemu sama aurora sekarang juga " Ucap pria itu dan perlahan pergi entah kemana.

Rafael dan ivar baru saja keluar dari kamar hotel begitu juga aurora dan zeya. Sedangkan Rafael berusaha untuk membujuk aurora yang sedang marah padanya.

"Aurora I'm sorry" Ucap Rafael

(aurora maafkan aku)

"No " Balas aurora singkat dengan nada cemberut nya.

(Tidak)

"You can play with my cellphone all you want, don't be angry, I beg you"

(kau boleh memainkannya handphone ku semau mu, jangan marah ku mohon )

"really?"

(beneran? )

"yeah, I'm sorry first"

(iya-iya maafkan aku dulu)

"OK, I forgive you"

(baiklah aku memaafkan mu)

Mendengar Rafael langsung merasa lega. Dan mereka kembali berbaikan dengan Rafael yang memegang pinggang aurora.

" Gue gak nyangka lo selingkuh dari gue ra, lo itu cuman MILIK GUE! "Ucap batin pria itu dengan mengawasi aurora daripada kejauhan.

Zeya tanpa sengaja berbalik ke belakang dan melihat seseorang yang memperhatikan aurora dari kejauhan.

Dirinya langsung tau , siapa yang memperhatikan aurora dari kejauhan itu.

" Gue tau itu lo Alex,gue gak bakal biarin lo ketemu sama aurora lagi! " Ucap batin zeya.

Ivar yang menyadari raut wajah zeya yang berubah langsung memegang pinggang nya.

"Your boyfriend is here, not in the back" Ucap ivar.

(pacar mu ada disini bukan di belakang)

"y-yeah sorry" Balas zeya sedikit gugup.

(i-iya maaf)

"Are you sure?" Tanya ivar

(kau yakin? )

"yes I am sure" Balas zeya meyakinkan ivar.

(ya aku yakin)

Ivar langsung mengaguk percaya dan memegang pinggang zeya dengan cukup kencang.

Mereka memutuskan untuk menghampiri zira dan abela di taman belakang hotel. Tentunya bersama Justin dan nathan.

"Nathan and Justin are cute using Bondu" Tunjuk aurora polos, kearah Justin dan nathan.

(Nathan dan Justin lucu menggunakan Bondu)

Mendengar itu ivar dan Rafael langsung tertawa mengejek nathan dan Justin. Sedangkan aurora hanya fokus memainkan handphone Rafael.

Nathan dan Justin hanya bisa pasrah saat yang lain mengejek mereka.

"If it weren't for Abela, I wouldn't be like this" Ucap batin nathan.

( kalau bukan karena abela aku tak akan mau beginih)

"For Zira's sake I have to sacrifice my thug's name in front of her" Lanjut Justin didalam batinnya.

(demi zira aku harus mengorbankan nama preman ku dihadapannya)

Setelah puas meledeki Justin dan nathan Rafael dan aurora duduk di bangku taman hotel.

Rafael mulai menjaili aurora yang sangat fokus bermain handphone miliknya.

GF STRUICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang