Chapter 4.

437 46 0
                                    

happy reading kawan...

Sedang fokus mendengarkan guru menjelaskan materi di kelas, phuwin mendapat panggilan dari wali kelas nya yang membuat phuwin keluar untuk menghampiri sang wali kelas.

"Phuwin Tangsakuyen, bapak baru saja mendapat kabar bahwa ibu mu mengalami kecelakaan mobil dan sekarang dia berada di rumah sakit."

Mendengar kabar tentang ibu nya, phuwin langsung bergegas pergi menuju rumah sakit dimana ibu nya di tangani.

__

Sesampainya dirumah sakit phuwin masih harus menunggu ibu nya yang sedang ditangani oleh dokter.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pintu terbuka menampilkan seorang dokter muda yang bename tag Jimmy Jitaraphol.

"Bagaimana keadaan ibu saya dok?"

"Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan ibu mu" ucap dokter jimmy.

Tubuh phuwin langsung lemas mendengar ucapan sang dokter, sejahat apapun sifat ibu nya kepada dirinya. la tetaplah ibunya, seseorang yang telah melahirkan nya kedunia ini.

__

phuwin duduk termenung didepan makam ibunya. Langit tampak gelap angin pun berhembus dengan kencang, tanda akan turun hujan.

"Tak ingin pulang?"

phuwin tak menjawab, ia hanya berdiri menatap dunk sebentar lalu berjalan begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.

__

Sesampainya dirumah phuwin langsung mendudukkan dirinya di atas kasur lalu di ikuti dengan dunk yang duduk di sebelahnya.

"Apa aku tidak pantas merasakan bahagia meski sedikitpun?" phuwin bertanya dengan pandangan kosong.

"Sekarang aku harap kamu paham. Apapun atau siapapun yang pergi meninggalkan mu, itu artinya mereka bukanlah sumber kebahagiaan mu."

Perkataan yang bijak namun memiliki arti yang menyesatkan, begitulah iblis dengan mulut manis mereka.

"Kini aku percaya jika kau benar-benar iblis, semua perlakuan dan keanehan mu semakin jelas."

"Sudah ku katakan dari awal bukan? Ikutlah denganku sayang, maka kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi."

phuwin tak menjawab, ia terlalu fokus dengan pikirannya. Bahkan ketika dunk menariknya untuk berbaring dan membawa tubuhnya ke dalam pelukan dunk, phuwin sama sekali tidak menolak.

"Jadi beginikah rasa nya berada di dekapan orang yang menghargai dan menginginkan ku?" Tanya phuwin didalam hati nya

"Kamu akan selalu merasakan nya jika kamu menerima tawaran serta keinginan ku sayang."

to be countine.

el's note : mau curhat boleh kan?

The Devil • dunkphuwin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang