Chapter 6 [end]

670 64 15
                                    

phuwin tau betul pilihan nya adalah dosa besar, namun semua rasa sakit dan penderitaan nya jauh lebih besar.

la menyerahkan seluruh hidup nya kedalam tangan sang iblis, yang telah mengambil hati nya.

Ya, phuwin akui ia jatuh cinta kepada dunk natachai, iblis kejam yang telah berhasil menghasut nya.

phuwin telah membuat pilihan pergi bersama sang iblis dan meninggalkan kehidupan lama nya yang menyedihkan, bersama dunk ia mendapatkan semuanya termasuk kebahagiaan. Meski di jalan yang salah.

__

Tubuh phuwin terhentak, matanya terpejam merasakan kenikmatan yang di berikan oleh dunk.

la mendesah ribut ketika titik manis nya terus menerus di sentuh oleh 'milik' dunk.

"Ahhh ahhh dunkhh" desah phuwin kala dunk semakin cepat menghentakkan 'miliknya' didalam lubang kenikmatan phuwin.

"Call me daddy, ahh baby"

"Ahhh daddyhh, ahhh unghhh shithh" racau phuwin tak karuan

Iblis satu ini benar-benar membuat phuwin gila.

"I want cumhh daddyhh ahhh"

phuwin merasa sesuatu yang akan keluar, ia merasakan 'milik' dunk juga semakin membesar di dalamnya. Tanda akan klimaks

"Bersama sayang, ahh"

"Fuck dunk natachaiihh ahhh"

"Fuck phuwintang, ah shit"

Keduanya mencapai pelepasan mereka bersama.

__

dunk menundukkan dirinya agar lebih dekat dengan phuwin. Lalu ia mencium bibir phuwin dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Aku mencintaimu Phuwin Natachai."

Setelah bercinta dunk kemudian membawa phuwin kembali lagi ke bar, dimana phuwin menyaksikan aksi perselingkuhan yang di lakukan kekasihnya. Ralat, mantannya.

"Untuk apa kita kesini lagi"

"Untuk menyaksikan pertunjukan."

Ucap dunk, lalu menarik tangan phuwin agar lebih dekat dan hanya dengan mengangkat jari telunjuknya bar tersebut seketika langsung terbakar.

phuwin jelas terkejut, namun beberapa detik kemudian ia langsung menampilkan senyuman nya yang terlihat sedikit mengerikan.

la begitu puas melihat pemandangan di depan nya ini, ditambah lagi ia bisa melihat mantan nya berada didalam sana yang tampak kesakitan.

Pemandangan dan suara teriakan orang yang kesakitan benar-benar hiburan terbaik bagi phuwin.

dunk benar-benar berhasil memberikan pengaruh besar kepada phuwin.

phuwin kemudian menghadap kan dirinya menatap dunk, lalu mengalungkan tangannya pada leher dunk kemudian ia menempelkan bibir kedua nya yang langsung di sambut dengan senang hati oleh dunk.

Di tengah-tengah ciuman mereka, dunk menatap ke kearah tiga temannya yang berdiri agak jauh dari mereka.

"Terimakasih Jimmy, Winny dan pond." dunk berucap lewat pikiran nya, dan tentu saja dapat di pahami oleh ketiga temannya.

"Sama-sama" ucap winny dan jimmy.

Sementara pond, teman nya yang memiliki rambut hitam itu hanya mengangguk, iblis satu ini memang sangat irit bicara.

"Aku bahagia... Meski ini dosa besar." phuwin berucap setelah tautan bibir mereka terlepas.

"Karena jika kamu yang menjadi dosaku maka aku tidak akan pernah menyesal" ucap phuwin lagi..

"Finish, I got you baby."

Semuanya sudah menjadi takdir...

phuwin adalah harta terbesar bagi dunk Dan dunk adalah dosa terbesar bagi phuwin.

end.

el's note : finish gue bisa nyelesain ini semua, makasih support kalian dan votenya🥳🥳

sampai jumpa dibook gue yang lainnn.🌷🎀❤️

The Devil • dunkphuwin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang