ini book agak sedikitsih, jadi sabar nunggu gue up ya, gak bakal telat kok, diusahain setiap hari, kalau gue bisa double update, hehe.
oke lanjut-lanjut.
__
Kini phuwin tengah berada di kantin sekolah nya bersama satang, sahabat satu-satunya yang phuwin miliki. Hanya satang lah yang mengetahui semua tentang phuwin.
satang pun seringkali membantu phuwin disaat phuwin terpuruk dan butuh bantuan. phuwin benar-benar beruntung memiliki satang sebagai sahabatnya.
"Kau masih berpacaran dengan jooamet itu?"
"joong sat bukan jooamet." ucap phuwin sedikit kesal kepada sahabatnya itu, masa kekasih tampan nya di katai jooamet.
"Ya, ya itu maksudku."
"Hmm masih..kau selalu menanyakan itu ada apa, apa kau menyukai ku?" tanya phuwin sembari menaik turunkan alisnya.
"Kau ingin ku smekdown?!" ucap satang garang, jangan salah meski tubuh nya emm sedikit pendek dan kecil namun tenaga nya bukan main.
Dan phuwin hanya bisa menyengir tanpa dosa.
__
Bel pulang telah berbunyi, phuwin pun bergegas keluar dari kelas dan langsung menuju tempat parkir.
"joong.."
Yang di panggil pun lantas membalikkan tubuhnya.
"phu, ada apa?"
"Emm tidak ada, aku hanya merasa kita akhir-akhir ini jarang sekali bertemu bahkan kamu juga jarang membalas pesanku."
"Ohh itu aku sedikit sibuk, maaf."
phuwin hanya mengangguk dan tersenyum maklum.
"Kalau begitu aku pergi dulu phu, dahhh."
phuwin hanya memandang kekasihnya sekaligus adik kelasnya yang berlalu begitu saja meninggalkan nya lalu pergi.
phuwin kemudian bergegas pergi, ia harus bekerja.
__
Jalanan tampak begitu sepi hanya ada suara langkah dari kaki phuwin, sekarang pukul setengah 12 malam.
phuwin harus lembur karena cafe cukup ramai tadi.
phuwin memang seseorang yang lumayan penakut.
Jantung nya berdebar sedikit cepat dari biasanya, ia juga merinding karena hawa yang tiba-tiba saja menjadi sangat dingin.
la memang sudah terbiasa dengan hal semacam ini, namun kali ini suasana lebih mencekam dan mengerikan.
Langkah nya terhenti, ia sekarang benar-benar merasa ada seseorang di belakang nya yang sedang mengikuti nya.
"Kenapa berhenti? Langkah kaki mu begitu menyenangkan."
phuwin reflek berbalik lalu mendapati seorang pria dengan pakaian serba hitam dengan tatapan nya yang begitu tajam.
phuwin tertegun melihat pria itu, phuwin akui pria di depannya ini tampan...sangat tampan.
"Siapa kau? Jika kau adalah penjahat maaf aku tak punya harta apapun untuk kau rampas."
Saat ini phuwin tidak ingin lari jika di hadapannya ini benar-benar penculik atau pembunuh maka ia rela dan pasrah untuk mati.
phuwin sudah sangat lelah...
Apalagi jika harus melakukan aksi kejar-kejaran dengan pria di hadapannya ini.
"Aku tau kamu tidak memiliki harta, tapi bagiku kamu adalah harta nya."
"Apa maksud mu?"
"Jadilah milikku maka hidupmu akan bahagia dan akan ku berikan segalanya untukmu."
to be countine.
el's note : udah gue bilangin jangan pada salpak susah amatsih! kesel gue bngst, kalau cp kalian gak dibook gue yang ini, yaudah cari cp kalian dibook gue yang lain dungu!
btw yang mau request kapal hantu (kapal hantu aja loh) jadi satu book nnt bisa tulis dikomentar, mau yang angst, happy, terserah kalian.
udah segitu aja, makasihhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil • dunkphuwin [✔️]
FanficNOTHING! LET'S READING! VOTE FOR ME! Main Cast : Dunk Natachai as Top. Phuwin Tangsakuyen as Bottom. Attetion! Semua tokoh hanyalah fiksi belaka, tidak ada sangkut paut dengan kehidupan asli tokoh, dan ini adalah cerita mengandung LGBT, jika tidak s...