"31„ akhir cerita.

181 12 5
                                    

Happy reading yaaa^__^

☜☆☞

☜☆☞

☜☆☞

Terbangun di suatu padang rumput yang begitu luas, Auburn mengedarkan pendangannya ke sekitar

Hingga netranya bertemu dengan seorang pria bertubuh kecil yang sedang duduk termenung di bawah pohon besar, entah bagaimana Auburn seakan terarah menghampirinya

"Permisi?" panggilnya pelan

Pria itu menoleh ke atas, wajahnya penuh dengan air mata yang seperti terus menerus turun selama berhari-hari tanpa jeda

"Burn!"

Ia berdiri dan memeluk tubuh tegap sang Pangeran, hembusan nafas itu menyapu leher Auburn, menghadirkan rasa nyaman yang samasekali tidak asing

Auburn menerima pelukan itu, "Sera?" panggilnya

Itu adalah rasa yang ia senangi, meskipun pria di hadapannya ini begitu asing, tetapi Auburn mengenal Tuan Putrinya.

"Hiks aku merindukanmu, hiks maafkan aku." Alan terisak begitu keras, tubuhnya ikut bergetar hebat, dan tangannya meremas punggung Auburn begitu erat

"Kemana kau pergi Leen? Tak tahukah semua orang merindukanmu juga?" tanya Auburn mengusap punggung Alan, menenangkan jiwa yang ketakutan dn kehilangan arah ini penuh cinta

"Hiks a-aku bukan hiks Sera, aku hiks ung- hanya jiwa yang hiks tak memiliki apapun hiks..." jawabnya dengan suara yang terputus-putus karena menangis

"Aku mengerti. Kembalilah, kami menunggumu. Jika kau tidak dapat kembali menjadi Sera seperti dahulu, bisakah setidaknya kau menjadi seekor kupu-kupu atau apapun itu? Aku akan selalu menerimamu, kau selalu memilikiku." ucap Auburn

Alan begitu tersentuh, dicintai seperti ini membuatnya merasa begitu bersalah

Beberapa saat kemudian tangisannya mulai mereda, nafasnya pun semakin teratur, Alan menangkup wajah Auburn dengan dua telapak tangannya yang lebih kecil dari telapak tangan Sera

"Burn, cintailah Sera seperti kau mencintai jiwa ini. Ia juga butuh cinta, kau tahu?" pintanya dengan senyuman manis

Auburn menggeleng tak terima, ketika perlahan wujud pria kecil ini semakin memudar dari pandangannya, Auburn berteriak begitu kencang seperti ia kehilangan sebagian tubuhnya

"Auburn!"

Dan kembali terbangun... meski tak lagi berada di tempat tadi, di sekelilingnya saat ini terdapat keluarganya yang menatapnya penuh khawatir

Sementara Auburn semakin gelisah, ia melihat sosok Sera yang berada di sudut kamarnya

"Leen... Leen...." panggilnya

Mereka semua menoleh kearah Sera yang menunduk sambil terduduk di atas kursi, ia terdiam tanpa menoleh

"Sera?" panggil Luvei

Sera kemudian berdiri, lalu menghampiri Auburn dengan senyum manisnya, tetapi hal itu menghadirkan perasaan takut di hati Auburn

Ia tak siap jika harus menerima Sera seperti apa yang 'Sera' pinta padanya

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Luvei pada Auburn

"Apa?" heran Auburn karena tak mengerti

"Kau sudah tertidur selama 5 bulan, apa kau tahu beberapa kali dokter mengatakan detak jantungmu tak terdengar? Dan kau terbangun dengan bereriak keras seperti itu, apa yang terjadi?" tanya Amery yang tampak begitu khawatir

5 bulan?

Sangat lama, wajar saja jika seisi Istana begitu berduka, terlebih di malam sebelum Auburn tertidur lelap ia tak menandakan penyakit apapun

Sera yang terus ditanyai mengapa hal itu bisa terjadi hanya menkawab dengan gelengan kepala, mereka semua memiliki firasat buruk tentang apa yang Sera lakukan hingga Auburn seperti ini

Dan selama 5 bulan itu juga, Sera terus di kucilkan di Istana, semua orang di bangunan itu menatapnya tak suka dan penuh permusuhan, 'bagaimana bisa Pangeran Auburn merelakan tahta untuk pria seperti Sera ini?'

Tetapi berita ini belum sampai ke telinga para warga karena tak ingin menyebabkan kebencian terhadap siapapun nantinya

"Benarkah?" tanya Auburn yang merasa begitu shock

"Iya. Apa kau ingat, siapa yang membuatmu seperti ini?" tanya Luvei melirik Sera yang masih tersenyum

Auburn terdiam sebentar, kemudian ia menggeleng

"Aku bertemu jiwa Leen, di sana ia menangis. Sera merebut paksa hidupnya kembali, meskipun ia dahulu telah menyerahkannya sukarel kepa jiwa Leen." jelasnya

Auburn menatap Sera yang samasekali tak merubah ekspresinya, mendengar penjelasan singkat Auburn mereka pun memerhatikan Sera juga

"Burn, aku Leenmu." ucapnya dengan ceria

Auburn terduduk dan langsung memeluk tubuh Sera tanpa berpikir dua kali, jeratan erat di hatinya seperti terlepas begitu saja saat ini

Iya, Alan telah kembali.

Lantas bagaimana dengan Sera?

Sera di reinkarnasikan pada tubuh lain di alam yang berbeda, karena pada asalnya jiwa Sera tak seharusnya kembali dan pergi sesuka hati seperti itu

.
.
.
☆⌒(ゝ。 ∂)
.
.
.

Hari dimana kehidupan kedua insan itu dapat kembali sama seperti sebelum badi menerpa akhirnya datang, segala tentang senang, derita, dan kenangan telah tersimpan abadi

Auburn dapat bersanding dengan Seranya tanp bersembunyi, ia dapat mencintai Sera tanpa takut dengan pemikiran orang lain yang melihatnya

Seluruhnya, seluruh kasih sayang itu membuat Sera merasa layak untuk menjadi yang terbaik bagi Auburn

Harapkan saja mereka dapat bersama hingga di hari ketika rambut mereka memutih....



END.

Chap akhirnya pendek aja yaa, kalau bisaa chii usahakan buatt epilognyaa~!
laffyuu tuan/nyonya readerss~(∩˃o˂∩)♡

My Prince || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang