Bab 5

57 3 1
                                    

Happy reading:)

" Wah gue gak bisa bantu apa-apa rum." Celetuk dara setelah mendengar semua cerita arum.

"Sial banget nasib Lo sumpah." Timpal Lea dengan memandang iba kearah Arum.

" Semangat rum, tapi ya setidaknya kan Cakra masuk tipe Lo juga rum. Ganteng, tinggi dan yg pasti kaya tujuh tanjakan dan tujuh turunan."

Jawab nazwa santai sambil ketawa membuat Lea dan dara yg mendengar perkataannya ikut ketawa.

Tpi tidak dengan Arum yang mendengus mendengar jawaban temennya.

" Itu lah penyebab kenapa gua telat, kepikiran sama omongannya. gue sampai gak bisa tidur. Tidur pun baru bisa pukul 3 pagi. Bisa-bisa setelah nikah gue mati muda."  Saut Arum lesu mengingat perkataan Cakra kemarin.

Mereka bertiga pun merasa ibah kepada Arum, tpi bukan nazwa namanya kalau ga buat Arum naik darah dengan perkataannya.

" Gue saranin ya rum, dari kata-kata kak cakra mending Lo pasrah aja jangan Ngelawan omongan dia, jangan buat dia kesel atau marah biar ga di jemput ajal. Dan jangan lupa pasrah juga saat kak cakra minta jatah."

Mendengar saran dari nazwa membuat dara dan lea ngakak dan Arum yg mendengar malah bergidik ngeri mendengar perkataan nazwa, seketika bulu kuduknya berdiri.

" Sialan Lo." Kesel Arum.

Setelah pembahasaan tersebut mereka segera melanjutkan acara makan sambil bercerita santai.

Hari ini kantin cukup ramai sehingga lumayan bissing, karena kita tau bahwa kantin tempat paling mantap memesan makanan ditambah bergibah.

Seketika suasana kantin yang awalnya bising menjadi hening.

Mereka semua menatap ke arah pintu masuk kantin.

Dara dan lea yang  kebetulan menghadap langsung ke pintu kantin mendongak.

" Rum, calon laki Lo datang nohh sama gengnya."

Celetuk Lea sambil menatap segerombolan pria-pria tampan yang di atas rata-rata.

Mendengar perkataan Lea, seketika membuat Arum tersedak.

Ia segera menengok ke belakang dan benar saja Cakra and the geng sedang berjalan beriringan menuju tempat duduk yang di klaim atas nama mereka.

Meja itu berada di pojok kiri yang masih satu deret dengan meja Arum and the geng.

Saat berjalan Arum lihat Cakra dan salah satu temannya yang Arum sendiri tidak terlalu tau namanya berjalan lurus dengan pandangan dingin dan tajam.

Terus empat temennya lagi malah tebar pesona dan merayu cewek-cewek yang ada di kantin ini.

Karna tidak mau terlalu lama menatap Cakra and the geng, Arum segera melanjutkan kembali acara makannya.

Saat sedang makan ia merasa ada yang menatapnya dari samping.

Arum segera menengok ke samping dan matanya langsung menatap mata tajam milik Cakra.

Arum merasa takut ia segera mengalihkan tatapannya ke bawah dan bergegas meminta temannya untuk menghabiskan makanan mereka, agar bisa segera masuk kelas.

Mereka semua segera menghabiskan makanan langsung berdiri menuju ke kelas untuk matkul kedua sekitar lima menit lagi yang akan dimulai.

____________________________________
Next>>

Revisi: 12 Jully 2024
485 kata

Jangan lupa komen dan vote kalian ya!!!

Biar aku tambah semangat updatenya okeyy...

~^__^~

Terima kasih
Temen-temen yang sudah membaca.

Mohon maaf kalo ada salah kata maupun ketik.

Terima kasih semua 🩷 🩷 🩷

HAPPY READING:)

Perjodohan ketua gengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang