Zervan

Bab 2. balap motor

Hai guys maaf ya aku gak pernah update lagi soalnya aku sibuk banget...
Btw sebenarnya aku ini anak pondok bisa disebut dengan santri jadi bakalan jarang updates tapi aku akan berusaha update buat kalian.....

❤❤❤

Malamnya zera benar benar mendatangi tempat balap motor dan ditemani oleh sandrea , tentu saja zera langsung pergi dari rumah tanpa seizin dari mamanya yang sudah dipastikan tertidur lelap.

Saat kedua gadis itu berjalan masuk ke area balap banyak laki laki yang menatap mereka kagum, terlihat ervan dkk sudah menunggu nya di garis start dengan memakai jaket kebangaan mereka.

"Wahh... Masadepan gue beneran dateng" ujar bara bertepuk tangan.

"Lo udah siap zer" tanya sandrea berbisik.

"Selalu" jawab zera dengan melirik ervan yang menatapnya remeh.

"Semangat ya zer! " Andra menepuk pundak zera tapi langsung ditepis oleh sang empunya.

"Gak usah basa basi, ayo mulai, tunggu apalagi! " sentak zera.

"Ada satu syarat?" ervan mengangkat suaranya dengan tersenyum miring membuat zera memutar bola matanya malas "apaan? "

"Lo pake motor gue, dan gue pakai motor lo" mendengar itu zera melotot kan matanya tidak Terima, apa laki laki itu sedang bercanda atau bagaimana? Sejak kapan ada persyaratan aneh seperti itu di balap motor! Tidak zera tidak akan menyerahkan motor ninja kesayangannya, pasti ada niat busuk yang telah direncanakan ervan.

"Gak gue gak Terima, persyaratan apaan itu" tolak zera

"Oke" jawab ervan

"Baru pertama kali ini gue liat seorang zera kalah" ejek azka

"Bacot lo" setelah mengatakan itu zera mengode sandrea untuk segera pergi, bukan nya takut zera hanya tidak ingin motor pemberian terakhir dari kakeknya berakhir sia sia.

"Pen, pen apa yang tidak mau maju? " bara sengaja mengeraskan suaranya berniat menyindir zera.

"Penakut" sahut ervan

Mendengar itu zera langsung memberhentikan langkahnya dan berbalik jika seperti ini ia tidak Terima jika harga dirinya diinjak injak "oke, gue Terima syarat itu, minggir lo" zera berjalan menghampiri ervan dan menyenggol laki laki itu agar menjauh dari motor.

Ervan memberikan kunci motor nya "mana kunci lo" pintanya.

Dengan gerakan yang tidak ikhlas zera memberikan kunci motornya kepada ervan, semoga saja motornya tetap baik baik saja sampai balap ini selesai.

Zera dan ervan sudah siap di posisinya masing masing sesuai dengan persyaratan, di depan mereka ada seorang wanita yang berpakaian minim dengan membawa bendera merah kecil bersiap memulai balap.

"One.... "

"Two.... "

"Three..... GOO!!!! "

zera dan ervan langsung menancapkan gasnya.

"ZER, HATI HATI" teriak sandrea, perasaannya semakin tidak enak di dalam hati ia berdoa untuk keselamatan sahabatnya.