Chapt 13 - Justin...

82 1 0
                                    

Hening. itulah yang kurasakan semenjak menerima telfon itu. aku benar-benar diam seribu bahasa.

FLASHBACK ON!

"saya..", "saya ibunya Justin" ucap ibu itu.

aku kaget. kenapa ibunya Justin tau nomor telponku? ah mungkin Justin yang memberikannya.

"emm.. ada apa ya tan?" tanyaku.

"begini jadi tadi Sehabis pulang sekolah Justin tiba-tiba pingsan. lalu dia menyebutkan nama Abel terus" jelas ibunya Justin itu.

"lalu?" tanyaku lagi.

"jadi tante mohon dengan sangat nak Abel mau datang ke rumah" jawab Ibunya Justin.

aku terdiam beberapa menit.

"Abel?" panggil mamanya Justin.

"eh- iya tan nanti saya usahain" kataku.

"baiklah" ucap ibunya Justin sambil menutup telfonnya.

apa yang harus ku lakukan? apa aku harus kesana? tapi dia sudah menyakiti hatiku. ah aku tidak tau harus berbuat apa.

butuh beberapa jam untuk aku berpikir. aku berpikir keras. sempat terpikir olehku bahwa jika aku kesana aku hanya membuang waktuku. ughh! aku benci keadaan ini!

seharian ini aku diam terus. aku tidak mau makan. bahkan aku sempat tidak tidur.
---
sudah 3 hari Justin tidak masuk ke sekolah dan sudah 3 hari juga aku masih berpikir. apa aku harus ke sana atau tidak. akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sana tapi aku akan bertanya dulu pada kak Nick.

"mm.. kak" panggilku grogi.

"hm" jawab kak Nick.

"em.. Abel boleh gk pergi ke rumah Justin?" tanya ragu.

"ke rumah Justin? ENGGAK!" bentak kak Nick.

"tapi kak udah 3 hari ini mamanya Justin telfon ke Abel terus buat jengukin Justin" jelasku.

"kakak bilang enggak ya enggak bel" kata kak Nick.

"kak please.." kataku memohon.

"huh! baiklah tapi telfon kakak jika terjadi apa-apa dan jangan pulang malam-malam ya" jelas kak Nick.

"iyaa" kataku.
---
TING TONG..
aku memencet bel rumah Justin. tak lama seorang wanita paruh baya yang aku yakin itu ibunya Justin membukakan pintu untukku. aku dipersilahkan masuk.

"Abel kamu ke kamar Justin saja ya" kata ibunya justin itu.

"iya tan" kataku lalu segera pergi ke kamar Justin.

aku sampai di depan pintu kamar Justin. aku segera membuka pintu. betapa kagetnya aku melihat Kamar Justin yang sangat berantakan. aku melihat Justin tertidur di kasurnya sambil memanggil-maggil namaku. aku segera duduk di kasurnya dan melihat sebentar wajah Justin.

"Bel.. abel" panggilnya.

"gue ada di sini" jawabku.

1...2...3...4...5...6...10.....20....30 menit berlalu dan aku memutuskan untuk pulang. sudah cukup lama aku disini.

saat aku ingin berdiri ada yang menahan tanganku. aku melihat ke arah tanganku dan ternyata Justin yang menahan tanganku.

"Jangan pergi Bel.. temenin gue di sini" ucap Justin.

"Maaf Justin gue gak bisa, gue harus pulang" kataku sambil menaruh tangan Justin di kasurnya. aku segera pergi ke pintu kamar Justin hendak akan meninggalkan kamarnya. langkahku terhenti saat Justin mengatakan sesuatu.

"Abel gue sayang sama lo" Ucap Justin.

"gue juga sayang sama lo" kataku dengan suara pelan dan menangis. aku segera keluar kamar Justin.
***
"dek lo kenapa? kok lo nangis? lo di sakitin sama dia? mana yang sakit?" tanya Kak Nick. duh-_-.

"gue gak papa kak" jawabku. aku segera ke kamarku.

aku menangis di kamarku. aku tidak tau mengapa aku menangis. Justin tidak melukaiku. tapi.. entah kenapa aku sedih melihat Justin seperti itu...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
TBC...

haihai aym bek :v
#abaikan

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang