Chapt 12 - Kesempatan ke dua?

70 1 2
                                    

aku menunggu kak Nick di depan pagar sekolah bersama Arin. dia menjagaku karena dia takut Justin akan menyakitiku lagi.

"yah bel jemputan gue udah ada nih" keluh Arin.

"udah lo pulang aja gih" kataku.

"beneran nih?" tanya Arin.

"iyaa" jawabku.

"yaudah byee" pamit Arin

aku hanya melambaikan tanganku. setelah Arin pergi mobil sport datang di belakang mobil Arin. siapa lagi kalo bukan si Justin. dia membuka jendela mobilnya dan melihat ke arahku.

"bel" panggilnya.

"hm" aku menjawab tapi tidak melihat ke arahnya.

"gue minta maaf" katanya.

"hm" aku tidak mendengarkannya. aku hanya melihat ke arah jalan.

"bel" dia memanggilku lagi.

"hm"

"kasih gue kesempatan ke dua" pintanya. WHAT?! kesempatan ke dua? gila lo? lo udah nyakitin perasaan gue! gk nyadar lo?! heh! dasar laki-laki gila!

"ngarep" jawabku.

"Bel gue tau gue salah. tapi beberapa hari ini gue sedih liat lo sedih. mungkin gue suka sama lo" ucapnya.

"apaan sih, kalo lo udah nyakitin hati gue lo gk bakalan suka sama gue" kataku.

"gue tau. tapi gue cinta sama lo" katanya.

aku melihat dia dengan tatapan biasa. tapi ku lihat mukanya sangat pucat. dia juga dari tadi batuk-batuk. apa dia sakit? sebenarnya aku kasihan kepadanya. tapi mau bagaimana lagi. Ah sudahlah.

"oh" kataku singkat.

tak lama kak Nick datang.

"maaf lama dek" kata Kak Nick sambil menatap sinis Justin. Justin hanya menundukan kepalanya.

"iya gk papa" kataku.
---
aku berjalan masuk ke dalam rumah. aku segera menaiki tangga. ternyata Mom sedang duduk di sofa ruang TV.

"bel" panggil Mom.

"ya?" tanyaku.

"kok kamu lemas?" tanya Mom lagi.

"gk papa" jawabku.

mom hanya tersenyum. leganya. aku kembali berjalan ke kamarku. saat sampai di kamarku aku segera ganti baju. aku memakai celana pendek, baju rumah biasa. aku segera pergi ke taman belakang rumah. aku duduk di ayunan tengah. aku mengayunkan ayunan itu. aku melamun. tak tahu melamun apa. aku terdiam sambil duduk di ayunan yang bergerak ke depan ke belakang. Aku bagaikan hantu di film-film.
---
apakah cinta itu perlu di pertahankan walau sudah di sakiti? apakah cinta itu saling menyakiti? apakah cinta itu akan selalu bersama? apakah cinta itu bisa di paksa? pertanyaan-pertanyaan itu selalu melayang di kepalaku. pertanyaan yang susah ku jawab. pertanyaan yang membuatku menangis. pertanyaan yang membuatku mengingat kembali bagaimana rasanya di sakiti. pertanyaan yang selalu membuatku sedih. ingin rasanya aku bangkit dari kesedihan ini. tapi entah kenapa susah sekali aku bangkit. ingin rasanya aku membuang pertanyaan itu dari kepalaku. pikiranku. aku meneteskan air mata yang sejak tadi ku tahan.

"hiks...hiks..." aku menangis. sedih sekali.

you're the light , you're the night
you're the color of my blood
you're the cure, you're the pain
you're the only thing i wanna touch
never knew that it could mean so much, so much

hpku berbunyi. aku melihat nomor yang tertuju di layar. aku bingung nomor siapa ini? aku segera mengangkatnya.

"halo?"

"halo, ini Abel?" tanya suara ibu-ibu.

"iya, ibu siapa ya?"

"saya.."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

TBC...

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang