06. Perselisihan

72 16 5
                                    

Happy reading guys

*:・゚

Mahesa mengguyur rambutnya kebelakang. Keringat yang menetes dari dahi seksinya itu benar benar mempesona. Bagaimana semua gadis berteriak heboh ketika dirinya melempar bola ke ring basket.

Hari ini adalah hari yang dinantikan semua orang terutama para OSIS, akhirnya pekerjaan mereka mengatur segala urusan telah selesai.

Tim nya kini tengah berhadapan dengan tim lawan dari sekolah berbeda yang diketuai oleh Farhan, Farhan Syahputra.

Pria angkuh itu kini mengerutkan wajahnya kesal. Menekan giginya tak kala dirinya kebobolan bola kesekian kali. Tidak kali ini mereka harus bisa menang.

Sekali lagi saja bola itu masuk dalam ring, maka sudah dipastikan lagi dan lagi tim Mahesa lah pemenangnya. Farhan, dirinya tidak akan pernah mengimbangi Mahesa.

Disini lah Aliza sekarang, duduk dibangku penonton bersama Zora. Tak kala mereka juga ikut berteriak menyemangati tim yang diketuai oleh Mahesa itu.

Tim Mahesa memimpin, menggiring bola secara bergantian ditangan Mahesa dan Hazar. Hazar melempar bola kearah Mahesa dan diterima baik olehnya. Mahesa melakukan dribble yang membuat lawan susah menggapainya lalu melompat melempar bola kearah ring basket.

Tapi lompatan dirinya terhenti kala Farhan, pria itu mendorong tubuhnya dengan sengaja. Tubuh Mahesa ambruk, siku kanannya mengalami cedera akibat tertekan kuat dilantai pertandingan.

"Hesa!!" teriak Aliza dan Zora bersamaan.
Aliza, gadis berlari cepat mencoba menembus keramaian mendekati Mahesa, dan diikuti oleh Zora.

"Maksud lo apa bangsat!" sentak Hazar mencengkram kerah Farhan kuat.

"Gua gak sengaja!" elak Farhan memalingkan wajahnya.

Hazar tersulut emosi. Dirinya mencengkram kerah Farhan semakin kuat dan menggertakan giginya rapat berusaha menahan emosi yang ber api api.

"Gua gak sengaja! Lo pada bisa dengar ga si?!" elak Farhan kesekian kalinya.

Suasana disana semakin riuh, suara bela membela dan salah menyalahkan oleh penonton semakin memberi ketegangan. Security dan para pengawas disana pun mencoba menghentikan para pemain yang sedang terlibat perselisihan.

"Dia bilang ga sengaja, ya artinya ga sengaja!" sahut Revan mencoba membela Farhan sang ketua.

"Lo pikir kita semua buta hah! Dia ngelakuin itu sengaja, bajingan!!" sahut Kenzo menjawab Revan.

"Emang ada buk-" sebelum Farhan menyelesaikan kata katanya Daniel menarik kerah pria itu dari Hazar dan wajah tampan nya itu sudah mendapatkan bogeman mentah dari Daniel.

"Semua orang juga tau kalau lo sengaja Farhan Syahputra. Dan memar diwajah lo adalah bukti nyata dari tingkah laku lo." Nada datar dan intonasi tegas dari Daniel itu dapat membuat Farhan diam sejenak.

"Maksud lo apaan bajingan mukul gua!!" Dirinya mencoba menarik kerah Daniel tapi dihentikan oleh security.

"Udah! kalian jangan membuat masalah disini!" ucap sang security menengahi mereka.

"Farhan Syahputra dengan teman temannya ternyata sama, sama bodoh dan tidak terima kekalahan," ucap Mahesa santai lalu berlalu pergi meninggalkan Farhan yang mengepalkan kuat tangannya.

Mahesa pergi meninggalkan arena pertandingan dan diikuti oleh teman temannya. Mahesa mendekati Aliza yang sedang berdiri tidak jauh dari arena. Terlihat jelas dari raut wajah gadis itu bahwa dirinya panik.

"Hesa, kamu gapapa," ucap Aliza cepat saat Mahesa sudah berada didepannya.

Memeriksa setiap inci tubuh Mahesa memastikan tidak ada yang terluka. Hal yang dilakukan Aliza diperhatikan oleh Mahesa.

"Za, gua gapapa."

"Tu orang kurang ajar banget sih! Keliatan banget sengaja nya!" sentak Zora marah.

"Iya, kalau security jelek itu ngebiarin gua datang kesitu. Gua tabok itu si.. siapa namanya itu?" tanya Aliza.

"Tabok apaan. Namanya aja lupa lu," sahut Mahesa.

"Itu tadi si Daniel kurang keras mukulnya! Kalau tadi gua yang mukul udah ga berupa tu wajah oasti!" celetuk Galen.

Galendra Arkana, pria tampan dengan segala kekayaannya. Sekali senyum hati cewe pasti langsung jedag jedug.

"Ye tadi ae lu diam bae," Hesan menimpali.

Alhesan Manaswara, pria tampan dengan tubuh pendek yang paling ahli dalam menistakan teman temannya setelah Hazar.

"Tadi itu gua mau nabok si Farhan cuma keduluan aja sama si Daniel."

"Banyak bacot lu gendang."

Panggilan sayang mereka untuk Galen.

"Stop don't talk to me, bro."

"Sok enggres lo gendang," sahut Hesan kembali yang membuat mereka semua tertawa keras.

Beginilah mereka, masalah serius bahkan akan dianggap bercanda oleh mereka. Mereka selalu menerapkan moto hidup Hazar dalam pertemanan mereka.

Hidup itu susah bro, kalau dibawa sedih ya jatoh. Bawa ketawa aja, semuanya ada masanya.
-Hazar Antares

"Coba aja tadi tangan gua ga sakit. Udah mampus itu si Farhan tadi," Sombong Mahesa lantang.

Memang benar jika tangannya tidak cidera dan dirinya tidak dapat mengontrol emosi maka dapat dipastikan Farhan akan dipukuli membabi buta oleh Mahesa, teman temannya juga pasti percaya akan hal itu.

"Jadi gimana nanti, bakal tanding ulang ya?" tanya Aliza penasaran.

"Kayanya gitu deh Za," jawab Hazar.

"Yah sayang dong, padahal tadi juga hampir menang." Aliza kecewa, coba saja Farhan tadi tidak berbuat curang mungkin dipastikan bola yang dilempar oleh Mahesa masuk kedalam ring.

"Mau gimanapun perbuatan curangnya, ya kalau dia memang dibawah gua, dia akan tetap dibawah."

Mahesa tersenyum kecil, Farhan Syahputra itu memang selalu kalah darinya. Farhan adalah seseorang yang selalu menganggap dirinya saingan bahkan musuh, hanya karena dirinya iri bahwa dirinya tidak bisa melampaui Mahesa.

Farhan Syahputra will never be better than Mahesa Damian Dewantara.

***

Hallo guys👋

Aku update lagi nii, gimana suka ga sama cerita akuu?? Jangan lupa kasi vote +komen ya biar aku makin semangat nulisnya 🔥

See you next chapter 👀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAHEZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang