Empat : Celine vs Jack

291 42 0
                                    

Jangan lupa VOTE KOMEN yaaa..

Jangan pelit-pelit sama author:)
Pahala loh bikin author senang hehe.

Happy Reading.
...

Keesokan paginya Celine pergi mengunjungi rumah sakit untuk berpamitan pada Tuan George.

Sesampainya di ruang inap, Celine menghela nafas melihat keadaan Tuan George yang belum ada perkembangan.

"Paman, Celine datang lagi. Biasanya pasti paman akan mendumel karena selalu Celine jahili. Sekarang melihat keadaan paman, Celine tidak bisa menjahili paman lagi." Gumam Celine cemberut.

"Celine kesini juga mau bilang terima kasih. Jika bukan karena paman, Celine yakin Celine sudah lama mati di pinggir jalan itu. Paman membuat perubahan besar di kehidupan Celine. Paman, walaupun sifat Celine menyebalkan, didalam lubuk hati, Celine sudah menganggap paman seperti ayah Celine. Setiap ada permasalahan, paman adalah garda terdepan untuk melindungi Celine walaupun paman gengsi mengakuinya Celine bisa melihat bahwa paman pasti sayang sama Celine kan, hehe. Bukan hanya itu, Celine bahagia bisa ketemu paman dan kak Damie. Kalian adalah keluarga bagi Celine." Ujar Celine tersenyum lembut.

Mata gadis itu berkaca-kaca. Dia ingin menangis tetapi dia tidak mau menangis. Ya begitulah, dia berusaha kuat.

Celine menatap langit-langit kamar. "Celine janji, akan membalas semua ini, paman. Paman bisa santai karena Celine yang akan turun menyelesaikan semuanya. Celine harap, setelah Celine kembali, paman harus sudah sadar, oke?" Gumamnya menatap Tuan George.

Dia pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar. Tanpa disadari, saat Celine menutup pintu, jari-jari Tuan George bergerak perlahan bahkan membuka mata sekilas lalu kembali menutup mata.

...

Celine berjalan mengendap-endap di sebuah pelabuhan tepatnya di pelabuhan Wilmington, Los Angeles. Tempat dimana mangsanya akan menjalankan sebuah transaksi gelap dengan organisasi lain.

Celine melakukan misi tersebut bersama kedua orang kepercayaannya yang bernama Bernard dan Benedict. Mereka berdua adalah kembar. Kedua orang itu memang suka sekali mengikuti Celine untuk melakukan misi-misi organisasi, biasanya mereka juga membawa beberapa tim untuk membantu akan tetapi entah mengapa Celine hanya membawa kedua orang itu saja.

"Ketua, sisi barat aman terkendali." Suara Benedict terdengar di earphonenya.

Celine membagi tugas kepada si kembar untuk mengamankan sisi barat dan timur. Jika barat ada Benedict maka sisi timur terdapat Bernard.

"Sisi timur bersih." Ujar Bernard di earphone Celine.

Celine tersenyum puas. Anak buah mangsanya itu sudah berada di tangan kedua kepercayaannya.

"Kalian cukup awasi semua pergerakan musuh. Biar aku yang mengeksekusi pengkhianat itu." Ujar Celine dingin.

"Baik, ketua." Ujar kembar serentak.

Karena Bernard dan Benedict telah selesai mengerjakan tugasnya kini Celine yang bertindak. Dia berjalan perlahan menuju sebuah villa yang tidak jauh dari pelabuhan tersebut.

Beberapa orang keluar dari villa, Celine langsung menyembunyikan dirinya di balik sebuah tembok. Untung saja badannya mungil sehingga orang-orang itu tidak memperhatikannya.

Setelah orang-orang itu pergi, Celine keluar dari persembunyiannya. Dia kembali berjalan mencari sebuah tempat dimana musuh-musuhnya berada.

Sebuah suara yang sangat ia kenali terdengar jelas ditelinganya.  Celine melihat celah di sebuah jendela, dia pun mengintip ke dalam.

THE SECRET DOOR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang