Mata Ji-Sung terbelalak melihat sosok dengan baju putih bersinar di depannya, Chenle bahkan tak berkedip menatap sosok di depannya.
" Permintaan aku se simple itu kamu tetap ga bisa lakuin?... " Lirih nya
" Haechan! "
Sosok Haechan mengangguk kecil dan melepaskan tangan Jeno.
Haechan membalikkan tubuhnya dan berjongkok menatap anaknya dengan berkaca-kaca dan binaran indah.
" Anak ku " lirih Haechan yang memegang pipi Ji-Sung dan surai rambut Chenle.
Chenle mengeraskan tangisannya dan memeluk ibunya dengan erat, sosok yang ingin sekali dirinya peluk kini bisa ia rasakan sosok yang sekarang sejuk untuk di peluk.
" Hiks hiks rindu! "
" Eung! Mommy juga sayang... Jangan nangis " balas Haechan yang memeluk Chenle, Haechan mengajak Ji-Sung untuk berpelukan dan akhirnya mereka berpelukan bertiga.
—[ My mom Haechan ]—
" Kalian harusnya ga kaya gitu " Ucap Haechan yang menatap keempat suaminya." C..chanie ini kamu.. " tanya Jeno tak percaya, Haechan mengangguk singkat.
" Iya ini aku... "
" Tapi bagaimana bisa? " Tanya Mark.
" Tentu bisa! Kalian pikir aku akan percaya sepenuhnya ke kalian... Kalian tetap ga berubah memang kadang kalian berbuat baik dan mendidik dengan baik, tapi kalian punya emosi tak terkontrol.. kalian hampir memukul anak ku! Terutama kamu Jeno! " Tegas Haechan.
Haechan berkaca-kaca. " Apa perlu aku bawa anak-anak bersama ku? "
" TIDAK!! / JANGAN!! "
" Tapi kalian seperti tadi! Bagaimana aku bisa melepaskannya ? "
" M..maafin aku Chanie aku benar-benar minta maaf sayang " ucap Jeno dengan bergetar sembari berlutut di depan Haechan, Haechan meneteskan air matanya.
" Aku cuman minta buat lindungi dan kasih sayang buat Si kembar apa susah ? " Ucap Haechan lelah.
Jeno menggeleng geleng. " N..ngga maafin aku Chan maafin aku, aku ga gitu lagi " ujar Jeno.
" Aku butuh pembuktian bukan omongan Jen "
Renjun bergeser di ke samping Haechan dan memegang pipi Haechan dan mengelusnya.
" Kamu bahagia disana? " Tanya Renjun pelan.
" Bahagia.. tapi aku tidak bahagia karna selalu memikirkan anak-anak "
" Kamu harus bahagia pudu " ujar Renjun lagi.
" Aku sudah bahagia Injunie " balas Haechan yang membuat Renjun meneteskan air matanya.
" Hiks.. aku bakal jaga anak-anak sayang kamu jangan khawatir lagi hiks ..pu..pudu harus bahagia hiks " Tangis Renjun yang di balas anggukan Haechan.
Haechan menatap Jaemin dengan tatapan lekatnya.
" Nana "
Jaemin mendekati dan memeluk Haechan erat.
" M..maafin aku sayang maafin aku... Kamu boleh hukum aku sesuka hati kamu! Tapi diem di sini ya hiks aku ga gitu lagi! "
Haechan menggeleng. " Aku ga bisa "
" Hiks kenapa? " Tangis Jaemin, Haechan Tersenyum manis dan menghapus air mata Jaemin.
" Aku udah jauh Na.. tapi aku selalu nunggu kalian semua selesai dengan indah... Kamu harus temenin anak-anak, aku selalu nunggu kalian suamiku " Ujar Haechan yang membuat Jaemin kembali memeluk nya.
Haechan mendekati Mark dan berlutut di depan Mark yang memandang nya berkaca-kaca.
" Maaf kak.. buat kamu sama yang lain menanggung semua sendiri, aku minta maaf "
Mark mengangguk kecil dan mengelus surai rambut istrinya.
" Maafin aku chaniee.. "
" Gapapa... Aku ga papa, Boleh aku minta satu hal lagi? " Tanya Haechan yang diangguki Mark.
" 2 orang dari kalian harus bertanggung jawab atas semua.. begitu juga orang tua aku, kalian harus dapat yang setimpal " lirih Haechan yang membuat semua tertegun karna paham maksud Haechan.
/EPISODE. KE EMPAT BELAS END!/
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 My Mom Haechan [ END ]
أدب الهواةSeason 2 dari About Echanie! . . . Chenle, anak sulung Haechan yang selalu bermimpi aneh di mna mimpi beberapa potongan dengan wajah dan teriakan sang ibu yang selalu di dengarnya. Chenle yang merasa curiga berusaha mencari kebenaran tentang ibunya...