CHAPTER 20 BAKAR BAKAR

889 103 1
                                    

Selamat malam
Balik lagi sama Fregre
Selamat membaca

********
Kini Gracia berada di sebuah rumah yang terlihat minimalis, mereka akan bakar-bakar ikan yang di markas Geng Inferno Riders,bukan dirumahnya ,katanya lebih enak di tempat markas buat acara bakar-bakar ikan

"Ini tempat apa,"tanya  indah kepo,pada rumah yang terlihat minimalis itu.

"Gak tau,"ucap Gracia acuh seraya berjalan ke halaman rumah minimalis itu.

Di halaman rumah itu terlihat sudah ada Sean,aran,Onel,Zean mereka sedang menyiapkan tempat alat panggang dan terlihat sedang menyiapkan hal-hal lainnya

"Ini ikannya,"ucap indah seraya kasih tempat tempuwere yang berisi ikan

,"makasih,"seraya Sean menerima ikan dari tangan Indah,kini dia sedang menghidupkan api di pembakaran,tinggal taruh ikannya di perkakas penjepit .

"Sama-sama,"balas indah dengan tersenyum malu malu,indah pun langsung duduk di kursi , setelah dirinya tidak tau apa yang harus di kerjakan

Gracia pun duduk di kursi di sebelah indah,,"gre tolong kmu buatin sambel kecap nya"ucap Sean seraya mengipas ikan di tempat panggang.

"Hah,!gak mau gue,Lo aja yang buat,"balas Gracia.

"Lo ga liat gue lagi ngapain,"ketus Sean,Gracia pun melihat Sean yang sedang mengipas ikan di tempat panggang,dia memutar bola matanya dengan malas lalu dia pun bangkit dari kursinya dan menyiapkan bahan-bahan membuat sambal kecap.

Dengan raut wajah kesal Gracia membuat sambel kecap nya,Aran pun membantu Gracia memotong beberapa bahan untuk membuat sambel kecap.

"Gre,lu sama Ferrel ada hubungan apa,?"tanya Aran pemasaran . melihat mereka tadi pagi berdua duduk bersebelahan di kursi yang sama.

Gracia mengerutkan dahinya ,"ga ada"balas Gracia cuek  sambil memotong bawang.

"Serius,"tanya Aran dengan nada sedikit naik .

,"Ck,iya kenapa sih lu tanya ada hubungan apa gue sama Ferrel,kalau gue ada hubungan sama Ferrel emng urusan lu,"ketus Gracia ,dia merasa ga suka di tanya tentang Ferrel lagi pun mereka gaada  hubungan apa-apa dan juga Gracia membenci Ferrel.

Aran tersenyum kecut mendengar Gracia yang bicara seperti itu,dengan nada ketus ,tapi Aran pun merasa senang kalau Gracia sama Ferrel tidak ada hubungan apa-apa.

Indah dan Sean menaruh ikan yang sudah di bakar di taruh ke piring,tanpa sengaja bara api yang ada di panggang mengenai tangan indah,"auwwws,"Ringis indah yang panas di tangannya karena kenapa besi panggang

"Ada apa,"tanya Sean khawatir,dia melihat tangan indah memerah akibat kena besi panggang,Sean memegang tangan indah yang mememar lalu meniupnya.

Indah tercengang kagum melihat Sean yang perhatian kepadanya,"Masih sakit,?tanya Sean sambil meniup lukanya,namun indah terdiam  dia terpaku melihat Sean

"Masih sakit ?"tanya Sean lagi dengan nada sedikit naik.

Lamunan indah pun buyar,"hm iya kamu bilang apa tadi,"?tanya indah dengan cengengesan.

Sean menghelan nafas panjang ,"masih sakit, lukanya ?"tanya Sean sambil menaikin alisnya sebelas.

Indah menatap Sean yang begitu dekat dengan dirinya,"lumayan ga sakit lagi kok", balas indah yang tersenyum.

"Yaudah kamu tunggu dulu disini bentar ya,"ucap Sean lalu melepaskan tangannya yang memegang tangan indah.

"Emang nya kmu mau kemana,?"tanya  indah kepo,namun Sean sudah duluan pergi sebelum mendengar perkataan indah,Sean pergi masuk kedalam markas,dan mengambil Pepsodent di dalam kamar mandi markas.

Indah tersenyum sendiri , mengingat Sean memegang tanganya,dan menghirup wangi tangan Sean yang masih membekas di tangannya,"hmm wangi sekali,"ucap nya sambil terkekeh sendiri.

Kembali ke Gracia

Gracia di buat pusing oleh Aran,dari tadi cowo tuh banyak tanya yang menurutnya ga penting, membuat nya pusing harus terus menjawab pertanyaan cowo itu

"Lo bisa diem ga sih,"celetuk Gracia,dia tidak sanggup lagi mendengar ocehan lagi dari Aran.

"Enggak bisa"bales Aran sambil cengengesan

Gracia memutar bola matanya males .Aran melihat keringat di dahi Gracia lalu dia  mengambil sapu tangan nya kemudian mengelap nya,Gracia memperhatikan Aran mengelap keringat nya yang ada di dahi dia sendiri.

"Ada keringat di dahi lu jadi gue mengelap sama sapu tangan gue,"ucap Aran yang selesai mengelap lalu menaruh balik sapu tangan nya ke dalam saku

"Makasih,"balas Gracia yang sambil mengulek

"Sama-sama,"balas Aran lembut

Sean melangkah mendekati indah sehabis dari kamar mandi markas."sini tangan kmu yang luka tadi,"ucap Sean yang sudah dekat dengan indah

"Buat apa,"tanya indah,dia melihat Sean membawa Pepsodent  di tanganya, melihat indah yang banyak tanya, membuat Sean menarik tangan indah yang terluka dan mengobati nya ke tangan indah.

Indah merasa dingin di luka bakarnya,yang di obatin oleh Sean,"masih sakit lagi ga lukanya,"tanya Sean yang sudah mengoleskan odol itu di tangan indah.

"Nggk lagi ko,malah lukanya terasa dingin,"ucap indah sambil tersenyum ,luka bakar yang di olesin odol oleh Sean dingin dan tidak terlalu sakit lagi.

Sean pun melanjutkan pekerjaannya lagi.kemudia dia menyuruh indah untuk duduk,lagi pula tangan cewe itu lagi luka,

Ashel baru sampai sama onel.dan Zean ,dia di tugaskan membeli minuman dan beberapa cemilan,ashel merasa kesal dan marah,harus pergi bersama Onel,dan Zean . begitu juga Onel dan zean  merasa kesal harus pergi bersama ashel,dari tadi cewe tu asik  ngomong Mulu kaya kereta,bantu ga yang ada asik nyuruh-nyuruh

Onel dan zean berjalan sambil membawa banyak cemilan dan kotak yang berisi air yang bersoda ,"oi ashel bantuin,"panggil Zean meminta tolong yang tidak sanggup mengangkat lagi yang berjumlah nya lumayan banyak.

"Gak, angkat aja sendiri ,"ketus ashel sambil berjalan ke halaman.

Muka Zean memerah menahan amarahnya,
Sedangkan Onel juga kewalahan mengakat  keresek yang berisi cemilan yang begitu banyak.

"Ko banyak banget kalian beli,"tanya Gracia sambil menghidangkan kecap,sambal di atas meja, melihat begitu banyak minum dan cemilan.

"Ntah ini si nenek,"ucap Zean yang sedang duduk di kursi setelah meletakkan kursi kotak yang berisi minuman.

"Apa lu bilang gue nenek?tai"tanya ashel  yang merasa tersindir dengan ucapan Zean tadi

Mereka menggelengkan kepala melihat ashel dan zean beradu Mulut.

****_____&&&&&&&

Kita beralih kepada Ferrel.

Ferrel memijit pelipis,dia sudah beberapa jam memeriksa berkas-berkas,dan harus bergadang  untuk menyelesaikan nya,waktu remaja yang harusnya bersenang-senang kin dia harus melelakannya untuk mengurus bisnis ayahnya.Ferrel satu-satunya nanti jadi penerus perusahaan ayahnya.

Ferrel menghelan nafas berat , padahal seharusnya kini dia sudah bersenang-senang
Dengan kawannya,bakar bakar ikan ,kini dia tidak bisa hadir karena harus menghandle perusahaan ayahnya,ayah nya terlalu memaksa Ferrel dan terlalu banyak mengatur hidupnya ,dia bukan mendapatkan kasih sayang orang tua nya malah banyak penuturan dari orang tuanya
**
Zxzzxxxxx

Udh segitu dulu gue up sekarang

Maaf maaf gue jarang up Karena sibuk

Selamat membaca

Next chapter

Geng motor and School ✅Tamat (Fregre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang