CHAPTER 32 Kembali sekolah

683 123 13
                                    

Gracia berguling-guling di kasur dengan pikiran melayang tentang Ferrel,yang dimana cowo itu mengucapkan terimakasih sambil memegang pipinya.

"Arggg,kok gue jadi salting gini sih,"ucap nya dengan mukanya dia tutup dengan bantal

"Apa mungkin gue suka sama si ferrel,gak mungkin gue suka sama Ferrel ,"ucap Gracia sambil memegang erat bantal guling nya dan berguling-guling di kasur.

"Kenapa kmu teriak-teriak,macam anak stress ,"ujar Melody,mama nya Gracia,dirinya tadi berjalan ke lantai 2,dan mendengar anaknya teriak-teriak,kini Melody masuk ke kamar anaknya, Karena mendengar putrinya teriak-teriak sendiri.

Seketika Gracia langsung terdiam saat mengenal suara yang dia kenal,Gracia mengerutuki dirinya sendiri karena teriak-teriak, gajelas karena memikirkan bahwa dirinya menyukai Ferrel.

"Gak ada apa-apa kok mah,cuman kelupaan kalau besok ada ekskul musik,"ucap Gracia dengan cengengesan

"Terus kenapa mesti teriak-teriak kalau besok ada ekskul.macan orang gila aja,"ucap Melody mama nya ,dia pun mulai memejamkan matanya, karena sekarang waktunya dia untuk tidur.

*

Skip

*

Semua orang yang di sekolah pada teriak histeris , teriak histeris itu berasal dari anak cewe yang alay di sekolah.

Seorang cowo dengan wajah tampan seperti bak dewa, dengan pakaian seragam yang rapi,dan rambut yang hitam lebat tak lupa dengan mata elangnya  dengan raut wajah yang datar berjalan santai dengan tangannya di masukkan ke dalam saku celana.

"Ferrel,"suara bariton terdengar dari arah belakang ,dan dia pun membalikan badannya dimana suara
Orang itu berada.terlihat cewe Yaang rambutnya pirang dan senyum manisnya,

"Apa kabar kmu sekarang,"tanya nya yang sudah dekat dengan Ferrel ,cowo itu dengan raut wajahnya datarnya , melanjutkan langkahnya tanpa niat menjawab pertanyaan perempuan itu yang pasti perempuan itu bernama Chika.

Chika yang melihat Ferrel tidak menjawab pertanyaan nya merasa kecewa, padahal dirinya sangat merindukan sosok cowo yang ada dalam hatinya,tapi nyatanya cowo itu tidak peduli padanya, boro-boro peduli ngomong aja jarang, Ferrel sikapnya sangat dingin tapi dia juga sangat tampan , membuat banyak cewe pasti mengejarnya.

"Ferrel Lo udh sembuh kan,"tanya nya lagi seraya berjalan sejajar dengan Ferrel

Pertanyaan konyol kalau dia belum sembuh kenapa bisa sekolah hari ini, batin Ferrel

Tiba-tiba datang cewe satunya lagi dengan senyuman lebar,sambil berjalan mendekati Ferrel ,bagi dirinya senyuman cewe itu seperti hantu momo

"Ferrel gue kangen sama lu,"ucap cewe itu seraya memelas,sambil memegang tangan Ferrel,dirinya pun segera melepas tangan cewe itu,yang memegang lengan nya.

Chika menjadi sebel dengan cewe itu yang gayanya genit itu, Karena berani-beraninya cewe itu, mendekati pujaan hatinya, padahal kenyataannya dirinya juga genit.

"Ngapain Lo kesini,"ucap Chika ketus pada perempuan di samping Ferrel.

"UPS,baru tau gue kalau ada janda pirang disini,"sindir Anin tidak ada orang selain dirinya  dan Ferrel, emosinya pun naik.

"Lo genit,gausah kurang ajar ya,kalau mau berantem bilang"ucap Chika yang emosinya sudah naik.

Anin berdecak sebel,"kenapa Lo merasa tersindir, baperan amat sih,"balas Anin, seraya memutar bola matanya dengan malas, Ferrel yang berada di tengah-tengah mereka merasa pusing mendengar ocehan gajelas,kayanya mereka butuh cermin besar biar Chika dan Anin tu ngacar lalu sadar,bahwa mereka berdua tuh sama-sama genit.

Melihat Gracia baru keluar dari kelas ekskul musik, Ferrel pun segera menghampiri dan meninggalkan wanita dua yang Alay itu

Gracia pun tersenyum tipis sambil menatap Ferrel yang berada di dekat nya, tidak lama lagi bakal ada ujian sekolah ,bagi sudah kelas 12 bakal ikut ujian kelulusan, sedangkan para kelas 11 dan 10 mereka akan ujian kenaikan kelas.

Gracia yang ekskul musik latihannya makin bertambah, Karena dirinya akan ikut bernyanyi sekaligus akan bermain musik, berbagai acara pun segera menanti kan mereka.

Pertandingan basket yang di undurkan, karena ada terjadi sesuatu masalah,kini akan di ada kan kembali yang tentunya lawannya masih sama, Ferrel yang kondisinya tidak memungkinkan tetap ingin ikut

"Lebih baik Lo gausah ikut lomba basket,Lo kan baru sembuh,"ujar Gracia yang khawatir dengan kondisi Ferrel yang baru sembuh.

"Khawatir,"tanya Ferrel singkat mampus membuat Gracia kesal setengah mati.

Sudah lah chapter yang ini pendek ga panjang heheh

Selamat membaca

Next chapter.

Selamat sore juga


Geng motor and School ✅Tamat (Fregre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang